Part 7 - Menyesal

3.9K 351 42
                                    

"Apakah tidak ada lagi harapan untukku?"


Uchiha Mikoto, ibu Sasuke Uchiha memasuki apartement Sasuke anaknya, setelah menekan pin apartement Sasuke.

Mikoto menatap terkejut apartement Sasuke yang berantakan.

Mikoto sangat tau bahwa Sasuke putranya sangat menjaga kebersihan apartement nya. Tapi lihatlah sekarang, baju yang bertebaran di mana-mana, kemasan mie instan yang banyak di atas dan lain lagi.

Mikoto menaiki tangga menuju kamar putranya.

Tok
Tok
Tok

Mikoto mendengar suara geraman marah dari dalam kamar putranya.

Tok
Tok
Tok

Ketuk Mikoto lagi.

Ceklek

"Berhentilah mengetuk pintunya" Jerit Sasuke saat membuka pintu kamarnya, tanpa tau yang mengetuk adalah kaa-sannya.

Mikoto menatap tajam Sasuke. Lalu, menatap dari atas hingga bawah tubuh putranya.

Sasuke masih memakai baju sekolah. Mikoto menyimpulkan, Sasuke kembali bolos lagi. Karena ini masih jam 11.00

"Turun kebawah, kaa-san ingin bertanya sesuatu kepadamu"

Mikoto pergi meninggalkan depan kamar Sasuke. Lalu turun kebawah, menuju ruang tamu.

Sasuke berdecak kesal. Lalu masuk kekamar untuk mengganti baju dan mencuci wajahnya.

15 menit kemudian

Sasuke duduk di depan ibunya di ruang tamu.

Mikoto melempar koran di pangkuan putranya itu.
Sasuke menatap koran di pangkuan nya, lalu membuangnya asal.

"Hubungan kalian betakhir?" Tanya Mikoto menatap tajam sang putra.

Sasuke menggelengkan kepalanya
"Tidak ada akhir di hubunganku dengan Hinata, kaa-san"

"Lalu, bisakah kau jelaskan tentang berita di koran itu? Apa Hinata menghianatimu, tidak... Kaa-san tau betul jika Hinata tidak mungkin melakukan itu. Jadi, kau selingkuh, Sasuke?"

"Kaa-san, apa kaa-san ingin mengetagui semuanya. Baiklah, Aku akan menceritakan semuanya"

Mikoto menatap serius putranya itu.

"Ini salahku, Kaa-san. Iya, kaa-san benar. Aku memang berhianat kepada hinata. Aku berselingkuh dengan Sakura, sahabat Hinata..."

Plak

Mikoto menampar Sasuke

"APAKAH KAA-SAN PERNAH MENGAJARIMU UNTUK MENYAKITI WANITA, SASUKE?" Ucap marah Mikoto.

Sasuke menundukan kepalanya, lalu kembali menatap ibunya.

"Aku tau aku salah, kaa-san. Saat itu aku bosan terhadap Hinata. Aku bosan kepadanya yang selalu mengatur dan manja, aku bosan kepadanya karena terus mengikutiku jika di sekolah..."

Tes

Air mata Sasuke jatuh

"Rasa bosan yang kurasakan terus menerus membuat Hinata terluka. Namun, aku mengabaikan itu.
Hingga, saat Naruto mengatakan dia melihat Hinata dan Sai berciuman di taman. Saat itu aku sangat marah Kaa-san, hingga aku ingin memberinya hukuman dengan lebih mengabaikannya..."

Sasuke berhenti sejenak

"Tapi semuanya berubah, kaa-san. Hinata tiba-tiba saja menghilang tanpa kabar. Dan saat itu aku sadar, jika aku tidak bisa tidak sehari melihatnya. Aku merindukan semua yang ada pada Hinata. Saat itu aku berjanji pada diriku sendiri, jika Hinata kembali aku tidak akan pernah menyakitinya. Namun semua terlambat, Hinata meminta mengakhiri semuanya.
A..ku tau aku egois, Meminta Hinata kembali setelah banyak luka yang kubuat untuknya. Tapi aku benar-benar menyesal, kaa-san. Aku ingin Hinata kembali padaku"

Mikoto menatap sedih Sasuke. Mikoto memeluk putranya itu demgan erat. Berusaha mengurangi rasa sakit hati yang di derita putranya.
Walaupun, Mikoto tau. Putra ini memang berhak mendapatkan karma ini.









******






Hinata menatap tajam Toneri yang berdiri di depan pintu rumahnya.

Hinata baru saja pulang dari sekolah, dan dia dalam mood yang tidak bagus. Dan kehadiran Toneri tunangan Hinata, semakin membuat mood Hinata bertambah hancur.

Hinata melangkah menuju rumahnya, lalu membuka pintunya dan masuk kedalam rumah, dan di susul oleh Toneri dari belakang.

Toneri duduk di ruang tamu, sedangkan Hinata naik ketangga menuju kamarnya untuk mengganti pakaian.

10 menit kemudian

Hinata kembali turun keruang tamu menemui tunangannya itu.
Dan sebelum itu Hinata masuk kedapur untuk membuat minuman.

Hinata membawa 2 minuman keruang tamu, lalu menaruhnya di meja kecil ditengah mereka.

"Ada apa, Toneri-kun? Aku yakin kau mempunyai maksud datang kemari, bukan?" Tanya Hinata setelah duduk di sofa.

Toneri tersenyun manis kepada Hinata.
"Aku akan tinggal di sini"

Hinata membelalakan matanya terkejut.
"apa...."

"Ji-san yang memintaku tinggal di sini. Dia, menyuruhku menjagamu. Dan mulai besok aku akan pindah kesekolahmu"

Hinata menghembuskan nafas pasrah.
"Terserah"











Vote and comment biar semangat

Cinta Sendiri (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang