EMPAT: DUA PASAL

4.9K 288 34
                                    

Mungkin Adjam dan pengurus Pasuspala punya alasan mengapa mengutus Naraya menjadi wakil di OSIS. Namun, Naraya masih tidak habis pikir jika alasannya hanya karena ia bisa berbicara di depan umum dan berpidato. Bukankah kemampuan itu bisa diasah kalau mau?

Naraya tidak suka percitraan. Sayang, keadaan dan tuntutan meminta dia menjadi seseorang yang bukan dirinya. Demi apa? Naraya yang sekarang memasukkan baju, memakai dasi dan ikat pinggang. Ia rasa jika pintu kantin bisa tertawa, mungkin akan ditertawakan keras sekali.

Minggu ini merupakan minggu sibuk bagi Naraya. Sibuk latihan fisik dan mental menuju pelantikan slayer Pasuspala. Dalam seminggu, ada tiga kali latihan fisik resmi di sekolah. Naraya juga harus mengerjakan Laporan Perjalanan Pendakian Gunung yang sudah dijalani selama setahun terakhir sebagai salah satu syarat pelantikan slayer. Semua ini, tentu ini di luar jadwal latihan Pelatnasnya. Untung badan ini orisinal buatan Tuhan, kalau KW mungkin sudah hancur.

Di Pasuspala, keanggotaan itu terbagi menjadi dua: anggota muda dan anggota tetap. Anggota muda terdiri atas junior yang biasanya murid kelas sepuluh sedangkan anggota tetap ialah pengurus yang kelas sebelas, senior kelas dua belas juga alumni yang sudah lulus. Di tahun ajaran baru ini Angkatan 13 akan naik level dari anggota muda menjadi anggota tetap sekaligus pengurus. Tentunya ini seperti menemukan puncak tertinggi saat pendakian. Lelah perjuangan setahun belakangan ini akan berakhir. Tapi apakah sudah siap untuk pelantikan slayer?

Untuk bisa mengikuti Pelantikan Slayer Pespel, setiap junior minimal harus sudah pernah menaiki lima gunung dengan bukti otentik yang tercantum dalam Laporan Perjalanan Pendakian Gunung mulai dari tiket-tiket, karcis bus, foto di lokasi dll. Naraya sendiri sudah berhasil mencapai minimal syarat tersebut dengan mendaki Gunung Dempo, Gunung Kerinci, Gunung Semeru, Gunung Agung dan Gunung Rinjani. Tiga gunung terakhir dikebut dalam sekali perjalanan, menjadikan Naraya hampir dilaporkan orang tuanya sebagai anak hilang.

 Tiga gunung terakhir dikebut dalam sekali perjalanan, menjadikan Naraya hampir dilaporkan orang tuanya sebagai anak hilang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Minggu depan, dua pelantikan sudah menunggu: Pelantikan Slayer Pasuspala dan Diklat OSIS. Dilaksanakan bersamaan, di lokasi bersamaan karena itu merupakan acara Diklat Gabungan seluruh organisasi yang berada di naungan sekolah. Bukan hanya OSIS dan Pasuspala, ada KIR, PMR, Paskibra, Pramuka dan lainnya.

Rencananya acara 3 hari 2 malam tersebut, Naraya akan dua kali pindah posisi. Bahkan di malam pelantikan, Naraya juga akan melewati dua pelantikan fisik sekaligus. Dia sudah pernah melewati pelantikan OSIS saat kelas sepuluh, tetapi untuk pelantikan slayer, ini untuk yang pertama kalinya. Cerita-cerita tentang pelantikan slayer sudah puas didengar dari senior. Hanya saja, Naraya tidak percaya jika belum membuktikannya.

Sudah rahasia alam sih, sesuatu yang ditunggu-tunggu bakal lama sampai, sedang sesuatu yang tidak ditunggu malah seperti berlari mengejar kita. Hari yang tidak ditunggu akan tiba juga. Jumat siang setelah pulang sekolah, personel Angkatan 13 sudah lengkap dengan baju, celana dan topi lapangan. Laporan Perjalanan Pendakian Gunung sudah dikumpulkan. Semua peralatan dan logistik sudah dipacking. Untuk barang yang dibawa di dalam carrier, bagian yang berat diletakkan mendekat ke punggung dan berada di bagian tengah ke atas. Semua junior sudah menyusun carrier-nya berjejer di depan sekre Pespel.

Langit dan Bumi, Semesta Berbicara [Moving]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang