13

4K 435 51
                                    

Vote


Malam harinya sekitar pukul 11.00 Jimin baru saja keluar dari apartemnt Momo. Keluar dengan pakaian berantakan dan rambut acak-acakan.

Jimin langsung menuju kearah basment dan ----

serius mobilnya masih disana?

Jimin berjalan cepat. Seulgi pasti menunggunya sejak tadi sore.

Saat tiba disana ada seorang satpam menghampiri Jimin dan memberikan kunci mobilnya.

Lalu dimana Seulgi?

Apa dia sudah pulang duluan?

Satpam itu juga tidak mengatakan apa-apa dan langsung kembali ketempatnya.

(Yaaa kali Seulgi mau nunggu lo selama itu)

.

.



Dilain sisi Seulgi sangat cemas. Pasalnya dia tidak mengikuti apa yang Jimin perintahkan padanya menyuruhnya agar menunggu Jimin didalam mobil.

Tapi waktu itu keadaan mendesak. Ayah dan ibunya pergi ke Itali karena ada urusan. Dan sialnya Daniel menghubunginya menyuruh Seulgi untuk pulang cepat, alasannya karena gk ada orang dirumah dan dia malah ikut-ikutan pergi juga menginap dirumah Ong.

Mau tidak mau Seulgi harus pulang.

.



LINE

JIMIN💓
Jim,
Maaf aku pulang duluan. Rumah lagi kosong gk ada orang.
Kamu jangan pulang malam-malam ya
Jangan macam-macam juga

.


Pesan itu sudah dikirim Seulgi semenjak jam 7.45 malam dan itu belum di Read sama sekali sampai sekarang

Seulgi terus mondar-mandir didalam kamarnya sambil memegang ponselnya.

" apa Jimin belum keluar dari apartement itu. Ini udah jam 11 malam lewat---"

" yaa Tuhan moga aja dia gk macem-macem sama ular itu----"

Drtttt..... drtttt....

Setelah melihat nama sang penelpon itu Seulgi lekas menjawabnya.

" halo--"
" buka gerbang! Gue ada dibawah"

Tit
Jimin mematikan panggilan itu.

Sebelum dia ke bawah Seulgi melihat kearah jendela kamarnya. Dia melihat disana memang ada mobil Jimin. Tidak mau membuat Jimin menunggu lama Seulgi cepat turun kebawah membukakan gerbang untuk Jimin.

" kok kesini?" Tanya Seulgi saat melihat Jimin keluar dari mobilnya.

Jimin menatap Seulgi. Rambut terurai yang berantakan, mata bengkak dan sembab mungkin habis menangisi soal tadi diapartement pikir Jimin

ada sedikit rasa bersalah didalam hatinya.

Tapi mau bagaimana lagi. Itu satu-satunya cara agar Jimin tidak bosan dan masih bisa hubungannya bertahan lama dengan Seulgi.

" nemenin lo dirumah. Lo sendirikan?" Seulgi mengangguk menanggapi pertanyaan Jimin

" yaudah ayo masuk" ajak Seulgi sambil berjalan duluan. Jimin mengikuti

" kenapa belum tidur?" Tanya Jimin sambil mereka memasuki rumah Seulgi

" kepikiran kamu terus--" jawab Seulgi jujur

SeulMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang