Part 3

7.9K 370 31
                                    


1 Bulan Kemudian, akhir pekan.

Terhitung sudah satu bulan Kyuhyun dan Jiyeon menikah namun belum ada tanda-tanda hubungan mereka akan mengarah ke yang lebih baik. Justru sebaliknya, Jiyeon semakin gencar menjaga jarak dari Kyuhyun ditambah lagi dengan adanya Donghae yang selalu setia menemaninya berbagi keluh kesah bersama.

"Hari ini appa dan eomma meminta kita untuk makan malam dirumah. Aku tidak akan menjemputmu jadi jangan terlambat." Kyuhyun mengutarakan pesan yang ia terima kemarin malam dari Ahra tanpa menatap wajah Jiyeon yang sedang menyantap sarapan paginya, Kyuhyun masih fokus dengan PSP ditangannya. Hari ini hari libur dan Kyuhyun sudah ada janji dengan Nara untuk berkencan jadi tidak ada jaminan ia akan menjemput Jiyeon di apartement.

"Arra." singkat, padat, jelas, dan menyebalkan itulah yang Kyuhyun rasakan. Seperti inilah Jiyeon yang selalu mengacuhkannya, membuatnya –Kyuhyun- seperti orang bodoh yang berkepanjangan. Cukup, habis sudah kesabaran Kyuhyun. Ini bahkan sudah terhitung satu minggu Jiyeon mengacuhkannya. Emosinya sudah tidak bisa ditolelir lagi.

Kyuhyun melempar PSP putihnya kelantai, membuat Jiyeon mengalihkan pandangan dari sarapan paginya kearah Kyuhyun. Setelah cukup lama menghindari Kyuhyun, akhirnya hari ini ia melihat lagi tatapan elang itu. Takut, ohh jangan tanya lagi. Jiyeon sudah sangat ketakutan kali ini, tatapan mata itu bahkan lebih menakutkan dari terakhir kali ia melihatnya dan baru kali ini ia melihatnya. 'Apa ada yang salah dengan ucapanku ?'. Jiyeon berusaha keras menyembunyikan ketakutannya saat Kyuhyun beranjak dari duduknya diseberang Jiyeon dan bergerak mendekat.

"Ka-kau m-mau apa Kyuhyun-ssi ?" gagal, usahanya benar-benar gagal untuk terlihat berani didepan Kyuhyun. Jiyeon semakin ketakutan lebih dari sebelumnya saat Kyuhyun mencengkram kedua bahunya membuatnya berdiri dan mendorongnya ketembok. Mengurungnya hingga Jiyeon tidak bisa berkutik bahkan untuk memandang kearah Kyuhyun pun Jiyeon merasa tidak bertenaga.

"Wae ?. Kau takut sekarang ?." Kyuhyun berbisik lirih disamping telinga kanan Jiyeon membuat bulu lehernya meremang terkena terpaan lembut napas Kyuhyun. Jiyeon mendorong pelan dada Kyuhyun agar menjauh darinya. Jiyeon akan sulit bernapas jika Kyuhyun berada sedekat ini dengannya, jika saja Kyuhyun tahu bahwa Jiyeon mati-matian menahan napasnya sejak ia menghimpitnya ditembok. Bukannya menjauh, Kyuhyun justru mencekal tangan Jiyeon yang berusaha menjauhkannya.

"Kyu-hyun ssi menjauhlah jebal. Kenapa kau seperti ini, kau membuatku takut."

"Kau yang membuatku seperti ini. Kau yang menghindariku dan itu membuatku geram Park Jiyeon." Kyuhyun bicara dengan nada yang sarat akan emosi yang selama ini ia pendam. Memberi tekanan pada nama Jiyeon menyiratkan jika ia sangat kesal.

"Aku menghindarimu bukan tanpa alasan Kyuhyun-ssi, kau yang membuatku melakukan hal yang sangat aku benci."

"Jika membencinya kenapa kau tetap melakukannya. Apa kau bodoh ?. Tidak bisakah kau membandingkan mana suka dan mana benci ?." Jiyeon hanya menatap Kyuhyun tepat dimata coklat elang miliknya. Mudah memang jika hanya diucapkan lewat bibir namun akan terasa sulitnya jika kau mengalaminya.

"Itu tidak semudah yang kau pikirkan Kyuhyun-ssi."

"Ck..Kau memang bo-"

"Geurae, aku bodoh. Aku gadis terbodoh yang mencintai seorang namja yang jelas-jelas tidak akan pernah membalas cintanya. Dan sialnya lagi namja itu adalah suaminya sendiri. Kau puas mendengar pengakuanku." Kyuhyun tercengang mendengar pengakuan Jiyeon. Kedua tangan yang awalnya mengurung Jiyeon ditembok merosot jatuh kembali ketempat semula disisi tubuh Kyuhyun. Matanya tak beralih sedikitpun dari gadis yang tengah menahan isak tangis tepat dihadapannya.

My Married Life ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang