My Married Life ✔

Part 5

Part Preview ...

"Annyeonghaseyo Presedir Lee.."

"Oh anda sudah datang nona Kwon, silahkan masuk.."

Kwon ? mungkinkah ?

"Presedir Cho, lama tidak bertemu.."

"Kau..."

Story begin...

Disalah satu meja restoran Eropa di daerah Samchungdong menjadi saksi bisu, untuk yang pertama kalinya Kyuhyun merutuki kebodohan Jiyeon. Apa istrinya ini sedang terkena hipnotis, sejak tadi ia perhatikan sikapnya biasa-biasa saja seolah tidak terjadi apa-apa antara mereka -Kyuhyun & Jiyeon- dengan Kwon Nara. Wanita iblis itu kini tengah duduk satu meja dengan mereka dan juga Donghae untuk makan siang bersama. Dan yang tidak bisa Kyuhyun cerna sejak tadi adalah Jiyeon menerima begitu saja tawaran Nara untuk makan siang dan parahnya, istrinya yang kelewat pintar hari ini itu mengajaknya ikut serta. Ohhhh...yang benar saja.

Kyuhyun yang sejak awal sudah tidak berniat ikut bergabung dalam obrolan memuakkan antara Jiyeon, Donghae, dan Nara hanya bisa menatap keluar lewat jendela kaca yang ada disampingnya dengan sesekali membuang napas gusar berharap Jiyeon mengerti keadaannya sekarang. Namun melihat Jiyeon yang sama sekali tidak menengok kearahnya membuat Kyuhyun mengutuk hari ini sebagai hari yang paling menyebalkan selama 28 tahun ia hidup didunia.

Diluar perkiraan Kyuhyun, sebenarnya Jiyeon tahu betul jika Kyuhyun tidak suka dengan keputusannya, namun Jiyeon sengaja melakukan ini karena ia bertekad untuk membuat Kyuhyun dan Nara menjadi teman baik bukan malah musuh. Walaupun Kyuhyun tidak pernah menceritakannya pada Jiyeon, tapi Nara menceritakan semuanya saat pertama kali mereka bertemu sebagai penulis dan perwakilan penerbit beberapa hari lalu. Kyuhyun sudah memutuskan hubungan mereka saat terakhir kali Nara berkunjung ke-apartement dan saat itulah Kyuhyun mulai membenci Nara karena Kyuhyun mengira Nara akan berniat jahat pada Jiyeon. Jujur Jiyeon seakan dibawa terbang sampai kepuncak langit mendengar bahwa Kyuhyun sudah tidak ada hubungan lagi dengan Nara, namun disisi lain Jiyeon juga merasa bersalah karena membuat Kyuhyun membenci Nara hanya karena hipotesis yang belum tentu benar. Jika saja benar Nara berniat jahat pada Jiyeon harusnya sudah ia lakukan semenjak mereka bertemu pertama kali tapi buktinya, sampai sekarang pun Nara bersikap baik padanya. Sangat baik malah.

"Oppa, kau ingin pesan apa ?" Jiyeon mencoba mengajak Kyuhyun berinteraksi. Kyuhyun mengalihkan pandangannya yang awalnya tertuju pada hilir mudik pedestrian ke wajah istrinya yang tersenyum padanya. Hatinya mendadak luluh, hangat. Selalu seperti ini. Kyuhyun akan menjadi lemah dan tidak berdaya saat melihat senyuman itu. Mau tidak mau Kyuhyun membalas senyuman hangat istrinya itu.

"Terserah padamu saja. Setelah ini kita pulang." Kyuhyun berusaha menekan sedalam mungkin nada emosi agar tidak kentara di setiapa bait ucapannya. Berusaha menunjukkan keromantisannya dengan Jiyeon didepan Nara agar gadis yang Kyuhyun sebut sebagai wanita penyihir itu tahu bahwa tidak ada siapapun yang bisa merusak hubungan ataupun memisahkan mereka. Pernikahan mereka sudah menjadi takdir terindah dalam hidup mereka, Kyuhyun yakin itu.

"Jika kau tidak menyukainya kenapa kau memesan makanan itu tadi." Kyuhyun yang awalnya menikmati santapan siangnya teralihkan perhatiannya saat mendengar kalimat Donghae yang ditujukan pada Jiyeon.

"Aku hanya tidak suka brocoly nya,.." Kyuhyun mengerutkan keningnya melihat sikap Jiyeon yang sedikit manja pada Donghae. Apa otak istrinya ini benar-benar bermasalah hari ini ? suaminya tepat ada disampingnya dan dia dengan santainya merengek pada Donghae.

"Berikan padaku. Kebiasaanmu sejak dulu memang tidak pernah hilang." Donghae mengambil satu-persatu brocoly dari piring Jiyeon dan memakannya.

"Gomawo Hae, kau memang sahabat terbaik ku." Jiyeon tersenyum lepas pada Donghae yang juga membalas senyumnya dan Kyuhyun melihat semua itu. Heol.. siapa yang menjadi suaminya disini ? apa Jiyeon selalu tersenyum seperti itu pada semua orang ? apa istrinya ini tidak tahu jika senyumannya itu mampu melumpuhkan dunia ? ini harus dihentikan.