CHAPTER 11 FIRASAT (PART 4)

1.2K 87 1
                                    

Seperti halnya dengan kemarin malam, malam ini pun suasana di desa ini terasa begitu ramai. Penduduk desa keluar dari rumah mereka masing-masing dan melakukan aktifitas seperti saat ini siang hari. Penampilan mereka pun terlihat berbeda dengan penampilan mereka ketika siang hari. Saat ini mereka terlihat bersih dan terawat, layaknya manusia normal.

Baik Zero dan aku, kami hanya terdiam menyaksikan keanehan ini.

Aku merasa senang ketika Zero bersedia mengabulkan permohonanku. Dia bersedia untuk tetap berada di desa ini dan tampaknya dia pun bersedia membantuku untuk menyelidiki keanehan di desa ini.

"Giania ... Lihatlah itu!"

Aku mengikuti tatapan mata Zero yang sedang melihat ke sebuah rumah penduduk. Sekarang aku mempercayai semua perkataan Zero kemarin. Dengan mata kepalaku sendiri aku melihat beberapa bayangan memasuki rumah-rumah penduduk. Meskipun dari jarak cukup jauh, aku bisa melihatnya dengan jelas. Bayangan itu berupa bayangan hitam menyerupai manusia. Mereka melayang dan memakai jubah sehingga wajah mereka sama sekali tidak terlihat.

Zero berlari menghampiri sebuah rumah yang telah dimasuki bayangan itu, begitu pun aku. Aku ikut berlari di belakang Zero.

Zero menerobos masuk ke dalam rumah itu, tentu aku mengikutinya.

Begitu memasuki rumah itu, kedua mataku dan Zero terbuka dengan sangat lebar, tepat di depan mata kami, kami melihat tubuh seseorang sedang terbaring dan tepat di depan tubuh itu, bayangan itu berdiri. Terlihat asap tipis bewarna putih dari tubuh yang terbaring itu dan masuk ke dalam tubuh bayangan itu. Asap itu? Apa itu sebenarnya? Bayangan itu, makhluk apa sebenarnya?

Meskipun aku tidak mengerti apa yang sedang terjadi di sini, naluriku mengatakan aku tidak boleh membiarkan hal ini terus berlanjut. Tanpa keraguan aku mengambil pedangku yang aku sarungkan di pinggangku. Lalu aku berlari ke arah bayangan itu dan aku tebas bayangan itu dengan pedangku. Namun ... Yang terjadi semakin membuatku yakin bahwa bayangan itu memang bukan manusia, pedangku tidak bisa menembus tubuhnya. Bayangan itu transparan tidak bisa ditembus oleh benda apa pun. Akan tetapi, tampaknya usahaku berhasil, meskipun aku tidak berhasil melukai bayangan itu tapi setidaknya kini bayangan itu menghilang.

Sebuah pemikiran mengerikan pun terlintas di pikiranku, mungkin saja hal serupa terjadi di rumah-rumah penduduk yang lain. Aku melihat bayangan itu tidak hanya satu, tapi ada beberapa bayangan dan mereka memasuki rumah-rumah penduduk desa ini.

Aku segera berlari menuju rumah penduduk yang lain. Aku merasa lega karena Zero pun mengikutiku dari belakang.

Aku mendatangi sebuah rumah yang letaknya tidak terlalu jauh dari rumah tadi. Tanpa ragu aku dan Zero memasuki rumah itu. Kemudian ... Seperti halnya tadi, bayangan itu pun ada di rumah ini dan hal yang dia lakukan sama persis dengan yang tadi aku lihat.

Bayangan itu tengah menghisap sesuatu yang keluar dari tubuh orang yang tengah terbaring. Sebenarnya apa yang sedang dihisap oleh bayangan itu? Apa yang terjadi di desa ini? Aku merasakan sebuah firasat buruk.

Eternal Kindness (Princess Giania And The Witch From The Past) [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang