Malam pun telah berganti hari, kini langit terlihat begitu bersinar dengan terang. Setelah semalaman aku tidak dapat memejamkan mataku sedetik pun. Kini aku melangkahkan kakiku dari kamar di penginapan yang aku pesan. Hanya ada aku seorang diri di tempat ini, Zero benar-benar telah pergi meninggalkanku.
Aku tidak ingin mengingat tentang dirinya lagi, karena setiap kali aku mengingat tentangnya, rasa kesal kembali aku rasakan.
Pemandangan di desa ini pada siang hari sama seperti hari-hari sebelumnya. Sangat sepi dan hening tanpa ada seorang pun terlihat berlalu-lalang. Sebuah pertanyaan terus berkecamuk di dalam benakku, apa yang sebenarnya dilakukan oleh penduduk desa ini pada siang hari seperti ini? Kenapa tidak ada satu pun dari mereka yang keluar rumah? Mungkinkah mereka sedang tertidur? Akan tetapi ... Aku yakin semalam menyaksikan beberapa penghuni desa ini sedang terbaring di tempat tidur mereka. Bukankah itu pertanda bahwa sebagian dari penduduk desa ini memang orang yang normal. Orang normal yang tidur pada malam hari. Ya ... Meskipun sebagian besar penduduk desa ini tampaknya tidak normal, karena mereka terlihat sibuk melakukan aktifitas pada malam hari.
Semua pertanyaan yang terus menghantuiku ini, tentu tidak akan menemukan jawabannya jika aku tidak mencaritahu. Aku membulatkan tekadku, meskipun seorang diri aku akan menyelidiki keanehan ini. Akan aku selidiki siapa penyihir jahat yang telah menggunakan ilmu sihirnya untuk menyakiti penduduk di desa ini.
Ketika aku melewati hariku seorang diri seperti ini, aku merasa waktu berjalan sangat lambat. Namun ... Akhirnya saat-saat yang aku nantikan telah tiba. Langit yang bersinar terang itu kini telah berubah menjadi hitam. Hanya bulan yang terlihat bersinar di gelapnya langit itu.
Seperti malam-malam kemarin, malam ini pun suasana di desa ini sangat ramai. Hampir semua penduduk desa keluar dari rumah mereka dan melakukan aktifitas mereka. Aku berjalan menghampiri sebuah rumah penduduk kemudian aku melihat seseorang berjalan keluar dari pintu rumah penduduk yang akan aku hampiri. Setelah memastikan orang itu sudah berjalan cukup jauh, aku berjalan semakin mendekat ke rumah itu, lalu aku mengintip dari celah pintu yang tengah tertutup itu. Meskipun hanya sebuah celah kecil, tapi aku dapat melihat dengan jelas pemandangan di dalam rumah itu. Aku melihat sesosok tubuh sedang terbaring dan setelah aku perhatikan sosok tubuh itu tidak lain adalah sosok pria yang baru saja berjalan keluar daru rumah ini. Apa yang sebenarnya terjadi? Tidak lama lalu keluar asap dari tubuh ayng tengah terbaring itu. Tepat di sampingnya bayangan yang sudah tidak asing bagiku itu sedang berdiri. Asap putih tipis dari tubuh orang itu masuk ke dalam tubuh bayangan itu.
Tidak ada yang ku lakukan selain menyaksikan pemandangan mengerikan itu. Sebenarnya ingin sekali aku menghentikan bayangan itu, tapi aku harus menahan keinginanku ini untuk mengetahui kebenaran dari peristiwa ini. Dari kejadian ini, sedikit banyak aku sudah bisa menyimpulkan beberapa informasi dan aku akan terus mencari informasi lainnya sampai misteri ini terpecahkan.
Tak lama kemudian, bayangan itu bergerak menuju pintu. Kepanikan menyerangku begitu melihat bayangan itu hendak menghampiriku. Dengan cepat aku berlari kemudian bersembunyi agar bayangan itu tidak melihatku.
Bayangan itu terus melayang dan dari jarak yang cukup jauh dari bayangan itu, aku terus mengikutinya. Entah ke mana bayangan itu akan membawaku pergi? Tetapi inilah tujuanku, aku akan mengikuti bayangan itu hingga aku mengetahui tempat persembunyian dari penyihir jahat yang menciptakan masalah ini.
Aku terus mengikuti bayangan itu, kemudian aku menghentikan langkah kakiku ketika melihat bayangan itu memasuki sebuah gua. Gua itu sangat gelap, membuatku merasa ragu untuk memasukinya. Akan tetapi rasa penasaranku yang besar ini telah membuatku mengabaikan rasa ragu itu. Kakiku terus melangkah memasuki gua itu.
Semakin aku berjalan memasuki gua ini, semakin gelap tempat ini. Aku bahkan tidak melihat sedikit cahaya pun. Perlahan aku pun merasa pengap dan sulit untuk bernafas. Sebenarnya tempat apa ini, mungkinkah ada manusia yang mampu bertahan tinggal di dalam gua ini? Pertanyaan itulah yang terlintas di pikiranku.
Kemudian ...
Aku melihat cahaya remang-remang dari arah depanku.
"Tak ... Tok ... Tak ... Tok ... Tak ... Tok ... "
Suara langkah kaki seseorang terdengar jelas oleh telingaku. Aku yakin seseorang sedang berjalan menghampiriku. Langkah kaki itu semakin terdengar jelas, aku yakin itu merupakan pertanda bahwa orang itu semakin mendekat. Aku merasakan sebuah firasat buruk, entah mengapa aku merasa kata hatiku menyuruhku untuk segera meninggalkan gua ini. Aku dapat merasakannya, sesuatu yang buruk sedang berjalan mendekatiku.
Tanpa keraguan aku membalik tubuhku dan bersiap untuk lari. Namun ...
Sesuatu yang keras berdiri tepat di depanku. Aku pun terjatuh karena menabrak sesuatu yang keras itu. Penglihatanku memudar, namun aku masih bisa melihatnya meskipun samar-samar. Tepat di depan mataku, aku melihat seseorang sedang berdiri. Aku tidak dapat melihat wajahnya karena penglihatanku yang semakin memudar. Kemudian ... Entah apa yang terjadi padaku? Semuanya tampak gelap gulita.
![](https://img.wattpad.com/cover/139173780-288-k68708.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Kindness (Princess Giania And The Witch From The Past) [COMPLETED]
AdventureNamaku Giania, semua orang memanggilku putri Giania alasannya tentu saja karena ayahku seorang Raja yang memerintah di sebuah kerajaan yang besar. aku putri tunggal di kerajaanku sehingga aku pun merupakan seorang putri mahkota. tapi aku sangat bosa...