Chapter 3

511 34 0
                                    

Disclaimer © Gintama by Hideaki Sorachi

🌸🌺🌼

Keesokan harinya sejak kejadian di penginapan Ikeda, Gintoki pergi mencari Kotarou tanpa memberitahu Shinpachi maupun Kagura. Dia mendatangi seluruh tempat yang mungkin didatangi Kotarou atau anak buahnya, sampai harus berurusan dengan organisasi Joui lain yang mengejar-ngejarnya karena dikira polisi.

Gintoki sendiri yang salah karena tidak bertanya dimana Kotarou tinggal, dihari itu dia terlalu sibuk dengan urusan bom hingga tidak melihat Kotarou pergi. Dia hanya melihat sebuah pesawat yang semakin lama semakin jauh dari penginapan Ikeda, yang diyakininya adalah pesawat yang mengangkut Kotarou. Lagi-lagi Gintoki merasa bersalah, karena itu Gintoki berpikir kalau Kotarou tidak ingin bertemu dengannya.

Tiga hari Gintoki mengelilingi kota Edo tanpa pernah pulang ke rumah, harinya dihabiskan dengan kabur dari kejaran Jouishishi. Hari pun sudah tengah malam, atau mungkin dikatakan sekarang sudah jam tiga pagi. Saat ingin mencari rumah kosong untuk menginap semalam, dari jauh sebuah siluet dengan topi jerami lebar mendekatinya. Gintoki memegang pedang kayunya, bersiap untuk membela diri jika dirinya diserang.

Tapi siluet tersebut tidak menyentuh pedang yang berada di pinggangnya, dia hanya terus berjalan dengan kecepatan sedang hingga proporsi tubuh yang dikenali Gintoki membuatnya menjatuhkan pedang kayunya.

"Gintoki?"

Yang ingin dilakukan Gintoki saat bertemu dengan Kotarou lagi adalah memeluknya, tapi dia tidak sanggup melakukannya dan hanya menunduk. Tatapan matanya kembali kosong dan Kotarou merasa ini bukanlah hal yang baik. Jadi dia mendekati Gintoki lebih dekat lagi sembari membuang topi jeraminya, lalu mengangkat wajah pria itu dengan pancaran mata khawatir.

"Gintoki, kumohon, cium aku."

Orang yang dicintai Gintoki itu memanggilnya lagi, wajahnya menampakkan raut sedih, seakan takut teman semasa kecilnya ini berubah menjadi sesuatu yang tak bisa digapainya. Dengan gerakan pelan Gintoki menyisipkan jari-jarinya ke helaian rambut lembut Kotarou, mendekatkan wajahnya dan menciumnya.

Sudah sepuluh tahun berlalu sejak terakhir kali mereka menyampaikan emosi lewat sebuah ciuman, rasanya seperti disengat listrik layaknya saat pertama kali melakukannya. Saat Gintoki mulai sadar akan keadaan, dia melepaskan pagutannya dan menatap Kotarou yang berpegangan erat pada kimono-nya.

"Aku mencarimu."

"Aku tahu."

Kotarou merasa seperti mendengar suara dari arah belakang, setelah menengok dia melihat ada dua orang sedang berjalan menuju arah mereka dengan membawa sebuah lentera. Sebelum mereka terlihat di kegelapan malam, Kotarou mengambil bokutou Gintoki di atas tanah dan memberikan padanya.

"Ayo kita pergi."

🌿

Kotarou bersama Gintoki akhirnya sampai di salah satu markas milik Kyouran no Kikoushi tersebut tanpa terjadi apapun, dia sudah memerintah para anak buahnya untuk memperketat penjagaan di sekitar markas karena masih khawatir ada yang mengikuti mereka. Kotarou membawa Gintoki menuju bangunan paling belakang, yaitu ruangan pribadinya sendiri.

Di sana ada dua anak buah yang mendekatinya saat Kotarou menyuruh Gintoki masuk duluan dan menutup pintu.

"Katsura-san, anda butuh sesuatu?"

"Tidak ada."

"Teman anda datang, akan kubuatkan teh."

"Tidak perlu." Kotarou melirik pintu fusuma ruangan pribadinya. "Aku yakin dia tidak ingin makan dan minum untuk saat ini. Jadi jangan biarkan siapapun mendekati ruanganku hingga aku memanggil, termasuk kalian."

Some Like It HotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang