Special Gintoki Birthday

366 28 4
                                    

Disclaimer © Gintama by Hideaki Sorachi

🌸🌺🌼

Kemanapun kakinya melangkah, Kotarou selalu memiliki tujuan yang jelas. Entah itu ingin pergi jalan-jalan, mencari makan di Kedai atau menjalankan aksi terorisnya.

Sebenarnya hari ini dia hanya ingin bersantai saja, terus menjadi yang dikejar itu melelahkan. Kakinya lelah berlari kalau diteruskan tanpa istirahat, jadi ini adalah hari yang cerah untuk bermain ke rumah sahabat sejati, Sakata Gintoki. Yah, jangan tanyakan kenapa Kotarou menyebut Gintoki seperti itu. Karena meskipun mereka telah mengungkapkan perasaan masing-masing, mereka membebaskan satu sama lain untuk berhubungan dengan siapa saja. Ini adalah perjanjian antara mereka berdua.

Begitu membunyikan bel rumah Gintoki, si pria perak membukakannya pintu. Pergerakannya terhenti dan Kotarou menyadari keanehan, ditatapnya wajah temannya lama-lama begitu menyadari ada yang aneh. Gintoki mengganti gaya rambut? Jarang memang mendapati Gintoki ganti gaya rambut, tapi Kotarou maklumi karena sekarang musim panas.

"Kenapa kau diam saja di depan pintu? Kau tidak suka aku datang?"

"A-ah, maaf." Ucapnya gugup sembari sedikit menyingkir, mempersilahkan Kotarou masuk.

Kotarou mengerutkan kening. Meskipun musim panas, tapi keringat Gintoki terlalu banyak. "Kukatakan sekarang dari pada kau berharap, Gintoki." Kotarou melepas getanya dan menginjak lantai kayu dengan zorinya. "Mengganti gaya rambutmu tidak akan membuat rambutmu menjadi lurus, ingat itu." Katanya sembari melangkah masuk ke dalam.

"Siapa juga yang berpikir seperti itu, sialan." Gumam Gintoki sembari mengikuti Kotarou.

Tanpa dipersilahkan, Kotarou sudah duduk di atas sofa. Dia melipat tangannya dan menutup matanya sebentar, lalu melirik Gintoki yang sudah duduk di kursi kerjanya. Kotarou dapat mendengar suara laci di buka dan sebuah Kiseru diambil dari sana. Setelah memasukkan tembakau pada ujung Kiserunya, dia membakarnya dengan korek kayu.

"Ada apa kau ke sini, Katsura? Ingin memberikanku pekerjaan?"

Kotarou tidak segera menjawab dan lebih memperhatikan sekeliling. Tidak ada perubahan berarti pada rumah sewa Gintoki, wajahnya pun tak jauh berbeda, yg berbeda adalah perilakunya. Menyadari banyaknya keanehan, tentu saja Kotarou tidak bisa tinggal diam. Dia bangkit mendekati Gintoki, memegang sisi wajah pria perak itu dan mendekatkan wajahnya dengan memiringkan sedikit kepalanya.

Entah kenapa ada rasa takut dan ragu saat dirinya mendekat, aroma rokok yang menyengat begitu membuat Kotarou tidak terbiasa dan rasanya susah bernapas. Biasanya Kotarou selalu mencium aroma manis atau sake dari Gintoki, tapi kali ini aroma tersebut tak ada sama sekali. Kotarou menghentikan gerakan lambatnya yang seperti ingin mencium Gintoki, dia melihat ekspresi gugup dari pria itu yang sungguh terlihat bodoh di matanya.

"Dimana Gintoki?" Tanya Kotarou langsung menusuk ke intinya, dia menjauhkan diri namun terus menatap pria itu.

"A-apa yang kau katakan? A-aku Gi-Gintoki, Sakata Gintoki." Jawabnya dengan tergagap.

"Gintoki tidak akan diam saja jika aku melakukan itu padanya." Kotarou berbalik memunggungi Gintoki dan kembali duduk di tempatnya.

"A-aku hanya kaget, jadi aku telat mendorongmu." Gintoki menghisap Kiserunya untuk menetralisir kegugupannya, keringat dingin terus keluar dari celah pori-porinya.

Kotarou menghela napas. "Sudah kuduga, kau bukan Gintoki."

"Apa yang kau katakan? Aku ini Gintoki!" Pria itu menegaskan.

Kotarou begitu percaya dengan instingnya, dia begitu percaya pada waktu yang dihabiskannya bersama Gintoki sejak kecil. Mungkin jika satu atau dua perubahan kecil dari pria perak itu, dia akan memakluminya karena mungkin kepala Gintoki habis terbentur sesuatu atau dia baru saja memakan makanan beracun. Tapi kali ini banyak sekali yang berbeda darinya, terlebih dalam aktivitas mereka yang signifikan.

Some Like It HotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang