▪3▪

369 51 45
                                    

「C & DK!」
Cashier and Danshikousei!

"Ngh," Yamada menghempaskan tubuh padatnya ke atas kasur. Ya. Jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam, dan Yamada baru saja sampai di apartemen miliknya. Seluruh tubuhnya rasanya pegal sekali. Maklum saja, hampir selama sembilan jam ia berdiri terus, menjaga toserba. Ingin rasanya ia langsung tidur saja, namun belum sampai tiga menit ia memejamkan mata, tiba-tiba sekelebat bayangan dosen pembimbingnya muncul di otaknya.

 Ingin rasanya ia langsung tidur saja, namun belum sampai tiga menit ia memejamkan mata, tiba-tiba sekelebat bayangan dosen pembimbingnya muncul di otaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yamada langsung tersentak dan keringat dingin menetes dari jidatnya.

"Haiiiiish kampret!" Yamada mengumpat, teringat Bab 4-nya yang masih jauh dari kata sempurna.

Akhirnya dengan dibayang-bayangi wajah dosennya (namanya Pak Nagase, kali aja kalian kepo), Yamada bangkit lalu menyalakan laptop yang sebelumnya menganggur di atas meja belajarnya, hendak menggarap hasil penelitian.

Semangat Yamada! Seperti kata pepatah, berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Begadang skrispian dahulu, bertoga kemudian!

✖✖✖

"Hola, Yam. Apa kabar skripshit?" Yamada datang-datang sudah ditodong oleh Bang Yuya.

"Diam lah Bang. Ga liat ini muka udah ga jelas rupanya gara-gara belom tidur semaleman ditambah diomelin sama dosen?" Yamada dengan suara lemas membalas pertanyaan Yuya lalu berjalan gontai menuju meja pembayaran.

"Alah ntar lu ketemu si bocah rewel palingan juga langsung melek. Udah lu add belom LINEnya doi?"

"Ngomong apaan sih, Bang?" Yamada mengerutkan dahi. Demi Tuhan, Yamada sangat lelah dan otaknya sudah agak lambat jika diberi pertanyaan.

"Chinen, Chinen!"

"Ooh... Chinen? Belum gue add sih. Lagian ga penting juga..." jawab Yamada lalu menguap, "udah lah Bang, balik kerja sono!"

"Yah, ga seru lu Yam~" ujar Yuya kecewa sementara Yamada hanya memberi tatapan 'bodo-amat' pada Yuya.

Sudah hampir dua jam Yamada menjaga toserba dan sudah beratus kali ia menguap. Matanya terasa berat sekali. Karena toserba sedang sepi, akhirnya Yamada menutup matanya, mencoba untuk tidur sambil berdiri. Ia hampir saja berhasil bermimpi, kalau saja tidak ada orang yang tiba-tiba berteriak memanggil namanya.

"Bang Ryo!!" suara melengking itu menyebut nama Yamada, membuat si mahasiswa terbangun kaget dan langsung membungkukkan badannya.

"IYA MAAF PAK NANTI LANGSUNG SAYA REVISI!!!"

"Astaga, Bang Ryo! Aku Yuri bukan bapak-bapak!"

"Loh? Eh?" Yamada mengangkat badannya, dan kupingnya langsung memerah begitu ia tersadar sepenuhnya bahwa orang di depannya adalah Chinen, bukan dosbingnya. Jelas Yamada malu sekali, ia baru saja membiarkan seorang bocah melihat dirinya ngelindur.

"M-maaf, Dek. Abang ngantuk banget sampe gatau kamu ada disini. Bentar ya," sedikit panik, Yamada langsung memindai barcode barang-barang yang dibeli Chinen.

"Bang, kenapa kemaren ngga ngechat Yuri???" Chinen, daripada mempermasalahkan Yamada yang tertidur, lebih memperkarakan dirinya yang sama sekali tidak mendapatkan pesan chat dari Yamada.

"Heh?"

"Kemaren udah kukasih ID LINEku kan? Kenapa ngga dihubungin? Abang ga mungkin ga punya LINE kan?" Chinen memborbardir Yamada dengan pertanyaan, membuat si yang lebih tua puyeng harus menjawab yang mana dulu.

"Abang sibuk ngerjain skripsi, Dek," tidak mau ribet, Yamada akhirnya menjawab sekenanya. Suaranya pun tidak senyolot biasanya.

"Oh Bang Ryo ngerjain skripsi? Sampe ga ada waktu cuma buat sekedar ngeadd LINEku?" Chinen berkacak pinggang, Yamada mengangguk lemah.

"Yaudah kalo gitu Yuri pinjem hape Bang Ryo sekarang," Chinen menengadahkan tangannya, dan Yamada menuruti permintaan Chinen. Sebenarnya ini agak aneh. Yamada tidak biasanya mengikuti omongan orang segampang ini, apalagi omongan seorang bocah SMA.

Yamada pun tanpa ragu merogoh saku celananya lalu meminjamkan iPhonenya kepada Chinen. Si bocah pun menyaut hape Yamada dan secepat kilat membuka aplikasi LINE, mengetikkan ID-nya, lalu menambahkan akunnya sebagai teman Yamada.

"Ini Bang, udah," Chinen mengembalikan hape kepada pemiliknya. Yamada yang dari tadi hanya terdiam memperhatikan Chinen mengulurkan tangan hendak mengambil iPhonenya. Namun belum sampai ia memegang hapenya, Yamada tiba-tiba limbung dan terjatuh dari posisinya.

Bruk!

Chinen membelalakkan matanya. Tanpa pikir panjang, ia langsung menghampiri dan mengguncang-guncang tubuh Yamada yang sudah tergeletak tak berdaya di belakang meja kasir.

"Bang?? Bang Ryo??? Bang! Abang!!"

To be continued.

.
.
.
.
.
HMMMM SAYA MAU DONK PAS SKRISPIAN DIBIMBING PAK NAGASE :((((

C & DK!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang