▪7▪

343 49 86
                                    

「 C & DK! 」
Cashier and Danshikousei!

"Dek, udah nyampe nih."

Vespa Yamada kini sudah terparkir dengan sempurna di sebuah parkiran di depan gedung yang lumayan megah.

Chinen sama sekali tidak merespon Yamada. Ia tetap bertahan pada posisinya, berpegangan pada pinggang Yamada dengan agak kuat dan tubuh bersandar santai pada punggung Yamada.

"Chii...?"

Yamada menoleh ke belakang, penasaran kenapa Chinen tidak merespon panggilannya. Yamada langsung memutar kedua bola matanya ketika mengetahui Chinen ternyata dengan nyamannya tertidur di jok belakang. Agak tergelitik juga sih sebenernya. Habisnya imut banget si Chinen kalo bobok. Pipinya mendadak nyempluk gara-gara kegencet helm.

Alih-alih membangunkan Chinen dengan cara normal, Yamada yang iseng pun sedikit memutarkan tubuhnya, sebelum ia membuka kaca helm Chinen lalu menjepit hidung si bocah. Dan ya, tiga detik kemudian, Chinen pun mengerang dan akhirnya membuka matanya, disuguhi pemandangan paling indah sedunia.

Wajah tertawa Yamada.

"Akhirnya bangun juga si kebo," ejek Yamada sembari melepaskan jepitan jarinya dari hidung Chinen, "ayo turun. Udah nyampe."

Chinen yang masih kriyip-kriyip, dikarenakan nyawanya belum terkumpul penuh, hanya mengangguk lalu turun dari Vespa. Yamada yang paham kalau Chinen masih belum selesai loadingnya akhirnya membantu melepaskan helm, sebelum ia menggandeng tangan kiri si bocah.

"Jangan lepasin tangan Abang, ya. Disini agak rame soalnya," mendengar himbauan dari Yamada, Chinen lagi-lagi hanya manggut-manggut. Mendapat respon positif (dan unyu) dari Chinen, Yamada pun tersenyum lalu menarik Chinen menuju gedung megah di seberang parkiran.

"Ini dimana, Bang?" Chinen akhirnya membuka mulutnya setelah nyawanya kembali penuh.

"Tuh ada tulisannya," Yamada menunjuk sebuah tulisan raksasa yang terpampang di depan gedung tujuh lantai itu.

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI TOKYO

Chinen ternganga. Chinen sama sekali tidak menduga ia akan dibawa ke sebuah universitas bergengsi, dan lagi, dibawa ke sebuah fakultas yang selalu ramai diburu calon mahasiswa baru setiap tahunnya.

"Kok...?" dengat raut kebingungan, Chinen mengalihkan pandangan pada Yamada. Paham dengan reaksi Chinen, Yamada membalasnya dengan senyuman tipis.

"Ntar juga tau. Ayo cepet. Keburu ngantri liftnya," Yamada menarik Chinen menuju lift, dan benar saja, beberapa detik setelah Yamada memencet tombol, sudah ada beberapa orang yang mengantri di belakang mereka untuk menaiki lift. Tak lama kemudian, pintu lift terbuka. Tanpa menunggu lama, mereka langsung memasuki lift, diikuti beberapa orang yang telah mengantri.

"Awas Dek," Yamada yang melihat―ternyata―ada banyak orang yang akan menaiki lift, refleks menarik Chinen untuk merapat padanya.

"Maap, Chii. Tahan bentar yak," Yamada berbisik sembari ia melingkari pinggang Chinen dengan lengannya atas maksud yang baik, sementara Chinen hanya bisa mengangguk samar sambil membatin.

'Aduh Abang, stop bikin Yuri degdegaaaaaaaaaan!!!'

Sabar ya, Chii.

Tak lama, sedikit demi sedikit penumpang lift pun berkurang, dan tentu saja Yamada yang berniat baik ini melepaskan―bisa dibilang―pelukannya dari Chinen begitu keadaan di lift sudah melonggar.

C & DK!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang