Chapter 8th

1.9K 133 1
                                    

Co-Pilot memberi peringatan di hearphone yang dipakai masing-masing prajurit kopaska. "4 menit menuju titik penerjunan", semua pasukan segera bersiap untuk memulai  tugas, lagi Mayor Sofyan memberi kata-kata motifasi kepada para anggotanya.

"Kalian adalah prajurit terbaik bangsa, benteng ibu pertiwi, tameng indonesia. Sekarang tugas sudah jelas, bangsa kita diancam, kita adalah para tentara yang tak takut mati jika memang harus diperuntukan untuk kedaulatan bangsa. Dan kalian, kalian sekarang sudah disini, 4 menit lagi kita akan turun, menumpas semua kebatilan, semua kejahatan, buang semua fikiran yang merusak fokus kalian, jangan biarkan kepala kalian ditembus peluru, jangan biarkan keluarga kalian dirumah menangisi kalian nanti, jangan biarkan bangsa kita berduka atas kegagalan kita, dan jangan biarkan harapan bangsa yang telah mempercayai kita harus pupus dengan kegagalan kita. Kita adalah prajurit terbaik, kalian harus ingat itu, dan ingatlah semuanya kita serahkan kepada Sang Pencipta, tetapi selain itu kita juga harus berusaha mati-matian untuk membawa pulang orang kita. Semoga kita semua dalam lindungan Allah Swt."

*****

Dan mulailah Co-pilot memberikan aba-aba, "Go go go" tali tambang diturunkan lalu satu persatu prajurit-prajurit terbaik itu mulai turun dari ketinggian 40 Feet dengan cekatanya.

Setelah semua turun dan dirasa lengkap heli TNI-Al dari KRI Sultan Iskandar Muda lekas meninggalkan para prajurit terbaik bangsa itu, karena bunyi keras dari heli bisa terdengar oleh musuh. Setelah heli pergi. Mayor Sofyan mulai memberi taktik pembebasan sandera kepada para anggotanya. Termasuk kepada Letda Adif, yang bertindak sebagai wakil komandan.

"Baiklah, sekarang kita berada dizona merah. Itu artinya pengaman senapan kalian boleh di non-aktifkan, lalu mata kalian harus waspada, pelatuk harus Ring Off, jangan sampai lengah karena kita tidak tahu apa yang ada dibalik-balik semak nantinya, untuk jarak posisi kita sekarang dengan markas musuh, berjarak sekitar 500 m, itu artinya sejauh kita berjalan nantinya akan ada banyak prajurit-prajurit musuh yang akan mencegat kita, untuk itu fokus jangan sampai terpecah, kita tetap bersama-sama jangan sampai terpisah dari barisan. Untuk D208 letda adif ambil jarak tembak ideal dan view yang bisa menjangkau semua objek dan daerah target nantinya. Jangan gagal, jika gagal semuanya habis, kita habis dan sanderapun juga habis, Untuk memulai operasi, berdoa mulai"


Setelah usai berdoa, Grup D kopaska mulai berjalan menyusuri semak-semak menuju markas para teroris, 15 menit berjalan semua masih tenang-tenang, tidak ada yang mencurigakan dari pantauan binos dan pantauan mayor sofyan.

"208 segera cari tempat persembunyian mu, 102,104, ikut saya".. Perintah mayor sofyan. Ternyata pantauan situasi yang tenang tadi adalah daerah yang dijaga musuh ±50 m didepan. Masih untung mereka tidak terlihat.

Letda adif yang telah siap dengan kamuflasenya mulai memantau daerah musuh.

"208 ke 001 masuk, posisi ready, objek dan target 100% clear shoot, musuh sekitar 200 orang lebih. Ganti.!" laporan letda adif diterima oleh mayor sofyan.

"208 stand by di posisi, tunggu perintah selanjutnya. Ganti" perintah mayor sofyan.

"208 stand by, 208 out" jawab letda adif.

akhirnya prajurit terbaik itu mulai membagi posisi untuk melumpuhkan musuh satu persatu.

" 102, kamu ambil posisi 351, pastikan jangan ada yang tau keberadaan kamu dibelakang musuh, 104 kamu 052 jika 102 sampai ketahuan langsung eksekusi. Mengerti.?" perintah mayor sofyan.

"Siap mengerti ndan.!" jawab serka alvin dan tomi.

"001 ke 208 masuk, cover gerakan 102 ke arah 351, jika ada ancaman 208 diizinkan langsung eksekusi, ganti.!" kata mayor sofyan.

"Siap mengerti.!, 208 out" jawab letda adif.

*****

Pergerakan akhirnya dimulai,

"102 di posisi, 104 di posisi, 208 di posisi" laporan para prajurit kepada Mayor Sofyan.

"Baik, 102 dan 104 tahan tembakan, 208 silahkan lumpuhkan musuh, pastikan senapanmu memakai peredam untuk mengantisipasi posisimu dari musuh, ganti.!." kata mayor sofyan

"Siap, peredam terpasang, 208 izin eksekusi, ganti.!" pinta letda adif.

"Eksekusi di izinkan, 102, 104 tetap waspada.!,ganti.!" kata mayor sofyan.

"Siap mengerti..!"kata serka alvin dan tomi.

"208 mulai eksekusi," perintah mayor Sofyan.

"Siap, ekseskusi mulai.!" kata letda adif...

-
-
To Be Continue...

Delta208 Mision [Tamat]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang