Chapter 4 Th

2.6K 166 4
                                    

Barak mulai terasa sunyi, semua Ptajurit Grup D Kopaska tak lagi ada yang tinggal di markas, hanya ranjang dan lemari yang tertata rapi menghiasi barak saat itu, setelah komandan mengumumkan bahwa Grup D dan A lah yang beruntung untuk mengemban misi mulai yang akan dimulai besok, barak tak lagi berpenghuni, termasuk komandan, semuanya pulang untuk menyapa sekejab para keluarga mereka, yanh siapa tahu tak akan lagi mereka temui esok lusa,

Aku, Letnan Dua Adif Putra, Putranya Brigjen Gevin dan Letkol Indri juga termasuk kedalam anggota yang akan diberangkatkan esok hari, kedua orangtuaku selalu sibuk dengan urusan dan dinas mereka, akupun begitu, tak pernah ada hari untuk bisa berkumpul bersama, walau Markasku tak berjarak jauh dari kediamanku, tapi aku tak ingin pulang, tak ingin rasanya. Karena aku juga tahu bahwa dirumah takkan ada orang, takkan ada yang tinggal dirumah, semuanya sibuk dengan urusan mereka, ya, memang seorang prajurit itu harus berdedikasi tinggi kepada bangsa dan negara, tetapi ini bukan lagi zaman penjajahan, bukan lagi zaman perang, dimana semuanya harus diberikan kepada ibu pertiwi, sekarang sudah tak ada lagi perang. Dan orangtuaku tetap saja tak acuh kepada ku, bukan aku saja, Serda. Silvia Putri, adikku yang berdinas di Phaskas juga sama. Walau ia seorang perempuan, ia lebih memilih untuk tinggal di barak Tni-Au.

Kadang aku berfikir, segitu besarkah dedikasi dan kewajiban orangtuaku kepada negara.? Sedangkan jenderal bintang 4 saja, masih memiliki waktu untuk keluarga, kenapa ayahku yang baru Bintang 1 tak pernah ada untukku dan adikku silvi.

*****

Malam mulai menyeruak ditemani suara sang jangkrik dari balik rerumputan. Aku hanya tiduran di barak, tak ada kerjaan, sesekali aku hanya membersihkan senapan SSV-S1 dan Sniper Magnum A-1 milikku, merasa bosan tak ada aktifitas, aku coba untuk menelfon Silvi, adikku.

"Asalamualaikum, silvi sedang sibuk ga.?"

"Waalaikumsallam bang, ga bang, silvi lagi duduk aja"

"Kalau gitu, temenin abg nyari makanan yuk.? Mau ga?"

"Tumben-tumbenya abang ngajakin silvi,.? Emang ada apaan bang.?"

"Silvi mau nemenin abang ga dek.?"

"Iya deh iya, jemput aja silvi ke barak bang,.."

"Yaudah, 10 menit lagi abang datang ya. Asalamualaikum"

"Iya bang, hati-hati dijalan, waalaikumsallam bang"

*****

Setelah kedua kakak adik itu bertemu, letda Adif menyampaikan maksud pertemuanya,  sang kakak kembali mengantar Serda Silvia ke markas Phaskas Tni-Au. Setelah mengantar sang adik  ia juga langsung bertolak ke markas kopaska dan langsung menuju baraknya.

*****

Pagi menjelang, seperti biasa suara lonceng da alarm selalu seirama tiada bosanya untuk memperingatkan para prajurit agar segara memulai apel pagi.  Semua marinir dan anggota kopaska lainya berkumpul, kecuali grup D dan A yang akan segera memulai tugas mulai.

Pagi ini DanJen memberi motivasi dan arahan, seperti biasa. Akan tetapi ada yang berbeda kali ini, grup D dan A kopaska yang sejatinya terpilih untuk melakukan operasi mulia, tidak berbaris dengan para prajurit marinir dan kopaska lainya, akan tetapi mereka berbaris tepat di depan pemimpin apel berdiri. Kali ini ada yang berbeda, semua mata tertuju kepada 9 orang terpilih untuk bertaruh nyawa di medan tugas. Bukan operasi main-main seperti latihan biasanya, akan tetapi sekaranglah operasi yang sesungguhnya.

"Para prajurit yang beruntung bukanlah prajurit yang selalu menang dalam medan tugas, akan tetapi adalah prajurit yang selalu menang dalam menyelesaikan tugas, waktu tidak akan berarti jika kalian lewatkan dengan hal-hal yang tidak berguna, akan tetapi waktu akan menjadi sangat berarti jika kalian pergunakan dengan hal yang bisa menambah pahala, bahkan hal yang bisa membawa kalian kedalam syurga, kekalahan bukan berarti sakit jika misi kan dimedan tugas tidak terselesaikan, akan tetapi kekalahan akan menjadi sangat sakit jika kalian dan misi kalian sama-sama tidak terselesaikan. Untuk itu, pegang dan jaga amanah yang diberikan kepada kalian dari bapak presiden, bapak panglima, dan bapak kepala staf, dan jagalah kepercayaan rakyat indonesia. Merah putih ada dipundak kalian, garuda ada dihati kalian, dan indonesia akan selalu ada untuk kalian, untuk itu pergilah dengan bangga, pergilah dan hancurkan mereka bawa orang kita kembali pulang dengan selamat, jangan hanya sandera yang selamat, akan tetapi kalian juga harus selamat."

Begitulah motivasi singkat dari DanJen yang membuat semangat dan niat menjadi membara, untuk dapat menyelamatkan sandera dinegara tetangga.

To Be Continue...
Next Update, Senin 12 Feb 2018


Delta208 Mision [Tamat]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang