Chapter 12th- The Last Eps

4.4K 203 12
                                    

Go..go..go..!! Serka tomi 104, Serka Alvin 102, dan Letda Adif 208 kembali lari dari kejaran teroris. "Alvin kamu masih kuat.? Kalau tidak, gantian dengan tomi." tanya Letda Adif, "siap saya kuat ndan.!" jawabnya. "Tomi beri tembakan balasan.!" perintah letda adif, "siap ndan.!" jawab serka Tomi, "pyus... Pyus... Pyus..." serka tomi terus memberikan tembakan perlindungan... Dirasa telah jauh dari kejaran teroris, "alvin, tomi buat perimeter.!" perintah letda adif. "Siap ndan.!" jawab kedua serka itu. Lalu letda adif menghubungi Grup A.

"208 ke Alpha Grup masuk.?" kata Letda Adif.
"Masuk 208, lanjutkan.!" sahut Grup A.
"Mohon izin selamatkan sandera terlebih dahulu, bawa sandera ke home base terlebih dahulu ganti.!" kata letda adif, "copy that, heli dalam perjalanan, 3 menit lagi menuju titik akhir, kalian harus keluar dari sana ganti.!" sahut komandan grup A. "Negativ, utamakan keselamatan sandera, beri kami space waktu, minta heli kedua menjemput kami saat sandera telah sampai di home base nanti ganti.!" kata mayor gevin. "Negativ 208, itu tidak sesuai rencana,.!" sahut komandan grup A. "Rencana sudah kacau ndan, saya titip sahabat terbaik saya untuk dibawa ke home base bersama sandera" pinta letda Adif. "Copy that," sahut komandan grup A. "Siap, 208 out.!" tutupnya.

Saat ketiga prajurit pemberani itu membuat perimeter, terdengar suara helikopter yang datang untuk menjemput sandera. Lalu Letda Adif langsung memerintahkan serka alvin untuk membawa mayat mayor sofyan ke titik penjemputan. "Alvin..! Cepat bawa mayat komandan ke titik akhir, pastikan mayat komandan aman bersama sandera.! Go go..." perintah letda adif langsung dilakukan oleh serka alvin yang langsung mengendong mayat Sang komandan.

Setelah serka alvin pergi, "tomi, bantu saya menghabisi bajingan-banjingan itu" kata letda adif. "Siap ndan, mereka harus membayar semuanya, termasuk komandan.!" sahut serka tomi. Magazine yang terbatas, tidak menjadi halangan untuk tetap berperang malawan kebatilan. Mental baja yang dimiliki oleh para prajurit Grup D kopaska ini memang patut di acungi jempol. "Ayo tomi kita maju..!" ajak letda adif, "siap ndan. Ayo.!" sahut serka tomi. Lalu kedua prajurit ini mulai menyusuri semak-semak untuk mencari keberadaan teroris tadi.  Bukanya lari untuk menyelamatkan diri, tapi kedua prajurit Grup D ini malah kembali masuk dan menjauhi titik penjemputan untuk kembali beradu tembakan dengan para teroris.

Sementara itu disisi lain, serka alvin yang telah sampai di titik penjemputan langsung menaikan mayat mayor gevin ke dalam heli, lalu ia berkata kepada komandan grup A, "mohon izin jaga jasad komandan saya ndan, mohon pastikan jasad komandan saya sampai di home base dengan selamat" kata serka alvin. "Baik saya akan berusaha. Tetapi kamu harus ikut ke home base,"  kata komandan Grup A. "Maaf ndan, saya tidak bisa meninggalka rekan-rekan saya di dalam sana" sahut serka alvin. Akan tetapi serka alfin dipaksa untuk naik oleh para prajurit Grup A sampai tidak bisa untuk bergerak lagi karena ditahan. Lalu komandan grup A memberi isyarat kepada pilot untuk mulai menerbangkan heli untuk menuju KRI Banjarmasin. Saat heli mulai terbang diatas wilayah musuh, serka alvin melihat para teroris yang berada disemak semak, lalu ia meminta pilot untuk berhenti, "izin pilot, melayang 40 feet digaris pantai saya ingin membalaskan dendam komandan. Pilot yang mengabulkan permintaan serka alvin, heli akhirnya melayang di ketinggian 40 kaki diatas garis pantai.

"Pinjam senjata mu.!" sambil mengambil sniper Tactile milik prajurit Grup A.

"Dor..dor..dor.." dentuman demi dentuman terdengar keras dari segala penjuru membuat para teroris kocar-kacir mencari tempat Persembunyian, "dor..dor..dor.." komandan grup A hanya terenyuh melihat serka alvin begitu emosi saat menembak para teroris yang berada dibawah.

Dan letda adif yang melihat serka alvin menembak membabi buta dari atas heli membuatnya juga bersemangat untuk mengalahkan komplotan teroris yang semakin tersudut itu. "Ayo tomi kita juga ikut." ajak letda adif, "ayo ndan". Akhirnya kedua prajurit pemberani ini mulai kembali menarik pelatuk senapan serbu SS1-V1 yang mereka pegang. "dor..dor..dor..dor..dor." pertempuran kembali pecah, suara dentuman tembakan demi tembakan sangat jelas terdengar, membuat telinga menjadi sangat bising. Sampai pada akhirnya teroris sudah hampir kalah dan takluk, ada sebuah peluru yang menembus dada dari serka alvin. Senapan Tactile yang ia pegangpun terjatuh kedaratan, komandan grup A kaget, pada akhirnya serka alvin juga terkapar.

"Alvinn...." teriak Letda Adif dan Serka Tomi, "ya allah, alvin.. Alvin ndan alvin..."histeris, "tomi tetap fokus kepada musuh, tomi.. Angkat senjatamu" bentak letda adif. "Siap ndan" jawab serka tomi sambil menangis. Kedua prajurit pemberani itu tetap melanjutkan pertempuran, "grup A bawa korban dan sandera ke markas, disini percayakan kepada kami." perintah letda adif lewat HT kepada grup A. Lalu heli bell milik Tni-Al langsung meninggalkan area pertempuran.

"Tomi sekarang hanya tinggal kita, jangan menyerah, kita serahkan semua pada tuhan, kita harus tetap..." perkataan letda adif seketika terhenti, melihat mulut serka tomi mengeluarkan darah. Dan serka tomi juga ikut terkapar dan tak bernyawa lagi. Melihat itu letda adif juga ikut frustasi "tomi......." teriaknya, lalu letda adif mengerjar para teroris ke tempat persembunyianya. Saat ia berlari dengan senapan siap sedia didepan untuk menembak teroris-teroris yang sudah menghilangkan nyawa serka tomi, "sheet.." peluru menembus paha kiri letda adif, "aargghhh.. Sialan kalian, keluar kau semua babi, sini hadapi gua satu lawan satu, babi kau semua" bentaknya kepada teroris yang sedang bersembunyi. 5 menit kemudian satu persatu teroris keluar dari persembunyianya, dan memperlihatkan diri mereka kepada letda adif.

Lalu salah satu teroris mengatakan sesuatu kepada letda adif yang sudah tak berdaya saat itu.
"You wanna free.?, you will be fight one on one, with my lord" kata salah satu teroris. "Alright, if you want this.? Let's go. Bring your lord to me" kata letda adif. Semuanya letda adif pertaruhkan. Jika memang ia harus pulang dengan mayat, biarlah. Tapi jika ia memang pulang dengan nyawa yang masih bersama badan, alhamdulillah. Lalu ketua teroris muncul dihadapan letda adif. "Alright, you want to fight with me, go for it.!" tantang ketua tetoris, "alright let's go.!" jawab letda adif sembari berdiri dari sakitnya. Paha kiri yang telah ditembus timah panas tak menyurutkan mentalnya demi teman-temanya yang sudah gugur dimedan tugas, demi negara, demi rakyat indonesia nyawapun rela ia serahkan, Mayor Sofyan, Serka Alvin, Serka Tomi. Dan sekarang ia harus membayarkan semua pengorbanan rekan-rekan Grup D Kopaska yang telah berjuang sampai akhir.
Setelah berdiri dan siap untuk melawan ketua teroris tanpa senjata, tanpa sangkur, dan pistol, hanya menggunakan tanga kosong. Letda adif memulai langkah untuk menyerang ketua teroris tiba-tiba....
Tiba-tiba....
Tiba-tiba....
Semua anggota teroris langsung menembak letda adif secara membabi buta, letda adif yang sudah out of position tanpa senjata apapun yang melekat diseragam tempurnya hanya bisa pasrah menerima puluhan bahkan ratusan tembakan yang membuat ratusan timah panas juga bersarang di tubuhnya.

Terduduk dan akhirnya terkapar tak bernyawa bersamaan dengan berpisahnya nyawa dari badan. Dengan ini selesailah perjuangan para patriot-patriot bangsa yang telah berhasil menyelamatkan sandera dari sekapan musuh dan harus dibayar sangat mahal dengan gugurnya empat prajurit terbaik bangsa yang telah mempertaruhkan serta mendedikasikan nyawanya demi kedaulatan ibu pertiwi. Lebih baik pulang nama dari pada gagal dimedan tugas. Itulah semboyan tni yang pantas disematkan kepada Mayor Sofyan. Letda Adif. Serka Alvin. Dan Serka Tomi yang telah berhasil menyelesaikan misi dengan nyawa sebagai ganti sandera.

Pada saat Heli Bell kedua datang untuk menjemput Letda Adif dan Serka Tomi, tetapi alangkah terkejutnya komandan Grup A Kopaska melihat kedua Prajurit itu sudah terkapar tak bernyawa, dan ditinggal oleh komplotan teroris yang sudah menghabisi nyawa kedua pahlawan bangsa itu. Pada akhinya mayat Letda Adif dan Serka Tomi dibawa ke KRI banjarmasin untuk dibawa kembali ke indonesia untuk dikebumikan.

TETAP KUAT TNI, BERSAMA RAKYAT TNI KUAT
-
=TAMAT=

Delta208 Mision [Tamat]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang