KEADAAN RUMAH
Jam 17.00
Bu Kiyun sudah menyiapkan makanan untuk suaminya, yaitu Pak Sudo. Makanannya memang tidak mewah. Hanya nasi putih ditambah dengan tempe dan ikan asin. Namun itulah makanan kesukaan Pak Sudo. Setiap melihat sajian makanan seperti ini, pasti Pak Sudo akan segera menyambarnya seperti petir ketika sudah pulang bekerja.Selain itu, Pak Sudo tidak menyukai makanan yang dijual di restoran-restoran mahal di luar sana. Karena makanan disana mahal-mahal dan rasanya tidak sesuai dengan lidah Pak Sudo. Namun Pak Sudo justru bahagia tidak menyukai makanan yang mahal itu karena bisa menghemat uang.
Bu Kiyun menunggu Pak Sudo sambil mengelus-elus perutnya yang sudah terlihat besar sekarang. Dia sudah tidak sabar menantikan bayinya yang beberapa bulan lagi akan dilahirkan.
Semakin lama menunggu kepulangan Pak Sudo, Bu Kiyun merasa mulai bosan. Namun Pak Sudo tak kunjung pulang juga. Bu Kiyun melihat jam dinding. Padahal waktu telah menunjukkan jam 17.50
Perasaan Bu Kiyun mulai tidak tenang. Biasanya sebelum maghrib, Pak Sudo sudah pulang. Bu Kiyun mencoba melihat ke depan rumah. Bu Kiyun lihat kanan dan kiri jalan, namun tidak ada gerobak milik Pak Sudo.
"Dimana suamiku? Kenapa sampai jam segini belum pulang juga. Semoga dia tidak apa-apa." Bu Kiyun mencoba berfikir positif, namun ia juga merasa cemas dan khawatir.
Bu Kiyun kembali masuk ke rumah dan menutup pintu karena udara di luar rumah mulai terasa dingin baginya. Bu Kiyun duduk di depan makanan yang telah ia siapkan.
"Sebenarnya dimana ayahmu nak? Ibu sudah lelah menunggu ayahmu dari tadi. Makanan ini juga sudah mulai dingin." Bu Kiyun berkata sambil mengelus-elus perut besarnya itu.
Di luar rumah, ada yang mengetuk pintu.
Tok tok tok tok
"Apakah itu ayahmu nak? Apakah dia sudah pulang? Tapi kenapa tidak ada suara bising dari gerobaknya? Ayo coba kita lihat dulu, siapa tahu itu memang ayahmu." Bu Kiyun berkata pada anaknya yang masih dalam perutnya. Bu Kiyun berjalan menuju pintu sambil memegang perut besarnya yang berat itu.
Bu Kiyun membuka pelan-pelan pintu rumah. Saat dibuka, Bu Kiyun terkejut. Yang berada di hadapannya saat ini bukanlah suaminya, melainkan seorang pria lain.
"Kiyun, apa kabarmu hari ini?" Tanya pria itu dengan senyum lebar di wajahnya.
"Aku baik-baik saja!." Bu Kiyun menjawabnya dengan rasa sebal. Bu Kiyun merasa jijik dengan wajah yang saat ini ada di depannya itu Bu Kiyun juga merasa bosan melihat wajah pria itu setiap hari.
"Dimana suamimu?" Tanya pria itu lagi.
"Bukankah kau juga tahu kalau dia sedang bekerja? Bukankah memang kau sengaja datang ke rumah kami saat suamiku sedang bekerja? Jangan berpura-pura tidak tahu!" Bu Kiyun mulai merasa kesal. Tapi bu Kiyun mencoba sabar dengan pria yang ada di depannya ini.
"Begitukah? Apakah aku selalu datang saat dia bekerja? Aku tadi hanya sedang lewat saja, jadi aku mampir kesini. Bolehkah aku masuk?"
"Mau masuk? Tunggu suamiku pulang dulu baru aku perbolehkan!!!!" Bu Kiyun langsung menutup pintu rumah lalu menguncinya dengan gembok yang lumayan besar.
"Aku pastikan bahwa suamimu tidak akan datang menemuimu lagi!!!!" Pria pengganggu itu berteriak dari depan rumah.
Tetapi, Bu Kiyun tidak mempedulikan apa yang sedang dikatakan oleh pria itu. Ia tahu bahwa pria itu adalah seorang pembohong.
____________________________________
Mau tahu siapa pria yang selama ini mengganggu bu Kiyun? Tunggu chapter selanjutnya ya?Maaf kalau chapter ini kurang menarik. Author juga bingung.
Tapi jangan lupa vote dan comment ya?
Selamat membaca.
I'm Author.
KAMU SEDANG MEMBACA
Find Mr. Sudo [Do Kyung Soo] ✔
Mystery / Thriller[COMPLETED] Pak Sudo adalah seorang penjual cimol. Dia dibunuh dengan cara ditusuk dengan pisau lalu disiram dengan minyak yang masih panas. Bamun, belum diketahui siapa yang membunuh Pak Sudo.