《13》Firasat dalam Mimpi

98 22 7
                                    

Kemudian, semua warga beserta Paychan, Mas Nuri dan pekerja Kantor Kelurahan pergi ke Masjid Ar- Rahman di desa Gyonggi. Mereka dipimpin oleh Pak Lurah. Mereka beriringan menuju Masjid Ar- Rahman tanpa kebut-kebutan. Ada warga yang pulang dulu mengambil motor agar tidak lelah berjalan dari Desa Gangwun ke Desa Gyonggi.

Tak lama setelah mengendarai motor, akhirnya sampai juga di Masjid. Semua orang satu per satu turun dari kendaraan mereka masing-masing.

Pak Ustadz yang dari tadi sedang berdzikir, tiba-tiba dikagetkan dengan suara bising yang dibuat oleh motor-motor warga. Terpaksa Pak Ustadz menghentikan kegiatan rutinnya itu. Ia keluar dari Masjid dan mendapati banyak motor dan orang yang berada di depan Masjid. Pak Ustadz terkejut karena salah satu dari mereka ada seorang polisi.

"Ada apa para warga dan Pak Lurah kesini????" Tanya Pak Ustadz.

"Begini Pak Ustadz, kedatangan kita semua kemari untuk menanyakan suatu hal." Jawab Pak Lurah.

"Tanya apa Pak?"

"Apakah Pak Ustadz melihat Pak Sudo?"

"Pak Sudo???? Tidak. Saya tidak melihatnya. Apakah kalian semua datang kemari untuk mencari Pak Sudo????"

"Iya Pak. Bagaimana Pak Ustadz bisa tahu????"

"Iya saya tahu soalnya kemarin Bu Kiyun juga mencari Pak Sudo kesini. Lalu, saya menyuruhnya pulang karena tampaknya Bu Kiyun sudah sangat lelah. Jadi, saya ajak warga disini untuk mencari Pak Sudo. Namun, kami tidak menemukannya. Saya sangat merasa bersalah karena tidak amanah kepada Bu Kiyun. Rencananya, hari ini saya juga akan mengajak para warga disini untuk mencari Pak Sudo lagi."

"Kalau begitu, apakah kita sebaiknya mencari bersama-sama Pak????" Tambah Paychan.

"Itu lebih baik. Sebentar, saya akan mengajak beberapa warga untuk membantu mencari Pak Sudo melalui speaker masjid."

"Terima kasih Pak."

"Sama-sama Pak Polisi."

"ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH. DIMOHON BAPAK-BAPAK SEKALIAN BERKUMPUL DI MASJID." Kata Pak Ustadz dalam speaker.

**

Dengan uang seadanya, Bu Kiyun pergi ke pasar yang jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah. Kakinya secara pasti ia langkahkan menuju pasar sambil memegangi sebuah tas yang biasa ia gunakan untuk tempat sayuran dan bahan-bahan membuat cimol.

"Bu, harga sayuran ini?" Tanya Bu Kiyun pada seorang penjual di pasar yang sudah menjadi langganannya.

"Oh itu cukup 5.000 saja satu ikatnya." Jawab si pedagang sayuran.

"Saya beli satu ikat bu." Jawab Bu Kiyun.

"Apakah satu saja cukup Yun? Kan juga ada suamimu. Ini aku berikan padamu satu ikat lagi secara gratis." Wanita separuh baya itu memasukkan satu ikat sayur lagi ke dalam tas milik Bu Kiyun.

"Tidak usah Bu." Bu Kiyun mengambil kembali seikat sayur yang dimasukkan dalam tasnya. Ia mengembalikannya pada si pedagang sayur.

"Sudah ini buatmu saja. Khusus hari ini aku berikan gratis untuk pelangganku yang cantik." Wanita itu memasukkan kembali seikat sayuryang diberikan pada Bu Kiyun tadi ke dalam tas belanja milik Kiyun.

"Terima kasih bu."

"Iya. Makanlah dengan baik supaya kandunganmu juga baik."

Find Mr. Sudo [Do Kyung Soo] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang