Part 4

192 21 0
                                    

Alberta terbangun dari tidurnya.Ia mengerutkan kening merasa tidak ada seorang pun yang difikir akan bertamu kerumahnya.

Alberta berjalan kearah pintu,ia mengintip dari jendela siapa orang yang berani mengganggu bobok cantiknya.Ia tidak melihat seorangpun tapi ada mobil mewah berwarna hitam di halaman rumahnya.

Yang ia tahu itu adalah mobil Kenaldy papanya.

Alberta membuka pintu rumahnya,"Ngapain?"Alberta mengerutkan kening melihat laki-laki paruh baya yang masih tampan di usianya sekarang.

Kenaldy bersender miring di tembok pinggir pintu dengan kedua tangan di dalam saku
celananya.

"Kenapa bikin masalah lagi?!"pandandangannya dingin.

"Bukan urusan papa!!"Alberta memutar bola mata malas.

"Tentu itu jadi urusan papa,karna selagi kamu anak papa,kamu jadi tanggung jawab papa!!"Kenaldy menegakkan tubuhnya yang tadi bersandar.

Kenaldy menghela napas kasar.

"Papa akan kasih kamu pilihan,kamu masuk pesantren atau kembali kerumah papa sama tante sinta.

"Tap..."
"Gak ada tapi-tapian!"

"Kamu tinggal milih,tanpa ngebantah!!"dengan wajah menahan emosi.

*****

Seorang gadis dengan celana jens robek-robek,dan kaos putih polos di balut jaket kulit warna biru muda dengan tulisan 'Fuck you' di belakangnya.terlihat mondar mandir dengan malas.

Tentu saja ia Alberta.

Saat ini gadis itu sedang sibuk membereskan barang-barangnya untuk segera pindah kerumah Kenaldy-papanya.

Baru dua hari setelah Kenaldy mengucapkan ancamannya itu,dan semuanya serba diatur bagi Alberta.

Setelah dipikir matang-matang,Alberta memutuskan tinggal di rumah papanya.

Dari pada harus di pesantren yang serba di kekang,yang harus bangun pagi,sholat,ngaji yang tidak pernah ia lakukan sebelumnya.

Terakhir Sholat saja ia tidak ingat.Bahkan bacaan Sholat saja ia lupa,bukan lupa emang gak tau digaris bawahi gak tau.

"Udah siap non?"suara itu membuat Alberta terkejut dan buyarlah segala lamunannya.

Alberta tidak menjawab,cewek itu mengambil koper dan tas ranselnya.

"Biar saya saja non,"kata mang didin,supir pribadi Kenaldy.

"Yaudah,ni lo bawa"Alberta masuk di bangku belakang,dan mobil melaju membelah jalan ibu kota jakarta.

*****
"Welcome home,Alberta,"sahut sinta yang sedang berdiri tidak jauh dari pintu masuk.

Sinta adalah mama tiri Alberta,sifat sinta sebenarnya tak jauh beda dari mamanya,hanya saja Alberta kurang nyaman dengan sinta.

Dan menurut Alberta sinta hanya berpura-pura baik kepadanya.

Sinta mendekat dan berniat untuk memeluk Alberta.Tapi dengan sigap Alberta langsung menepis tangan wanita cantik itu.

"Alberta!!"Papanya mulai bersuara.
"Kamu gak bisa lebih sopan sama tante sinta."

"Ngak!!"

"Udah pah,mungkin Alberta capek"sahut sinta melerai keduanya.

"Tu pinter..."jawab Alberta meninggal kan papanya yg emosi.

*****
Alberta masuk kedalam kamarnya yang terdapat di lantai dua, dengan kombinasi warna hitam putih yang sangat ia sukai.Mungkin tidak pernah ada yang menepati kamar ini semenjak ia memutuskan tinggal sendiri.

Alberta menata bajunya satu persatu di lemari.

Baru beberapa jam Alberta dirumah ini,ia sudah merasa bosan.

*****
Alberta memutuskan untuk membersih kan badannya karena sudah sangat lengket.

Setelah mandi,Alberta memakai celana jens robek-robek dan dibalut Hoodie berwarna hitam dengan tulisan Supreme didepannya.

Alberta berjalan mengendap-endap dari kamarnya menuju pintu depan.Ia melihat papanya dan tante sinta sedang berada di ruang keluarga,Alberta menenteng sepatu Ketsnya.

Mata coklatnya menjelajah,Kenaldy sedang duduk di sofa manghadap televisi.Alberta menghela napas lega,kemudian ia mendekat dan meraih knop pintu rumahnya.

"Mau kemana kamu?"

Alberta mematung seketika.Beberapa detik kemudian Kenaldy muncul dari ruang tv diikuti oleh Sinta.

Alberta membalikan tubuhnya 180 derajat dan mendapati Kenaldy sedang menatapnya dengan tatapan datar namun menusuk.

"Papa tanya mau kemana?"ulang Kenaldy."

"Pengen jalan-jalan,pah"jawab Alberta.

"Ini udah jam 8 malam,gak ada anak perempuan pergi malam-malam."sinta mulai bersuara.

"Udah belajar?"Kenaldy mengambil alih.

"Belum,tapi nanti___"

"Masuk kamar!"selak Kenaldy membuat Alberta diam.

"Pah aku mau pergi sebentar cuma ke rumah teman aja,pah"

"Masuk kamar"

"tapi pah__"

"Udah al kamu turutin papa aja ya,"Sinta mulai bersuara.

"Tapi gua__"

"Alberta!"

Dada Alberta bergemuruh seiring dengan rasa bencinya pada Kenaldy yang kembali muncul.

Alberta berusaha mengendalikan napasnya yang tidak terkendali,rasanya ia ingin sekali membalas perintah Kenaldy itu.

*****
Bersambung...

lanjutin di part selanjutnya ya
soryy kepanjangan
jangan lupa votementnya...

salam,Nisailhamdi12

BAD GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang