Alberta berusaha mengendalikan napasnya yang tidak terkendali.Rasanya ia ingin sekali membalas perintah Kenaldy itu.*****
Namun Alberta masih menghargai kenaldy sebagai papanya,meski ia sangat benci kepada Kenaldy.Kedua mata mereka kembali terkunci satu sama lain,sampai akhirnya suara seseorang turun dari tangga mengalihkan pandangan keduanya.
"Kemana?"tanya Kenaldy
"Belajar"jawab Alvan
"Dimana?"
"Di rumah Ditto"
"Lama?"
"Gak"
"Yaudah"
Alvan berjalan kearah pintu depan."mamam tu sepatu,"ujar Alvan.
"Apa lo gembel"
Alvan pergi begitu saja melewati Alberta yang sedang berdiri didepannya.
"Papa gak Adil"
Kenaldy menoleh.
"Alvan pergi papa kasih izin,giliran gua yang mau pergi papa gak kasih."
"Alvan mau belajar sama temannya."
"Emang papa tau dari mana si gembel mau belajar?"balas Alberta cepat.
"Papa mata-mata?"
"Alberta! yang sopan kalau bicara sama orang tua!!"marah Kenaldy.
"Aku bakalam hargain,orang yang patut aku hargai,"jawab nya enteng
Wajah Kenaldy mulai memerah.
Alberta ingin sekali memukul wajah papanya yang kelewat tampan itu,dengan telapak tangannya sendiri,namun apa daya?
Alberta pergi meninggalkan Kenaldy dan Sinta begitu saja,menuju kamarnya dilantai dua.
Sinta memanggil namanya, namun Alberta sama sekali tidak menggiraukannya.
Alberta membanting pintu kamarnya dengan sangat keras,ia melempar kunci motor dan ketsnya ke pojok kamar dengan asal.
*****
Keesokan paginya...
Sekeluarga itu makan dengan tenang tanpa adanya percakapan dan terjadilah keheningan.
Selesai sarapan,Alberta berjalan dahulu keluar dari rumah,tanpa pamitan kepada papa dan mamanya.
"Mau kemana kamu?"panggil kenaldy datar.
Alberta berbalik"Mau sekolah dong pa,masa pergi kondangan,"jaawabnya asal.
"Mau pake apa? motor kamu papa sita"
Alberta terkejut "hah?,ya gak bisa gitu dong! terus gua pake apaa ke sekolah?
"Kamu bareng sama Alvan al"jawab Sinta.
Alvan yang mendengarnya langsung menoleh pada Sinta.
"Nggak nggak! mama apaan sih? aku ga mau!""Gua juga ga mau"
"Alvan!" bentak Kenaldy
Alvan berdecak kesal,dan berjalan ke luar dari rumah,sedangkan Alberta sedari tadi mematung di tempat.
"Terus gua gimana?"
"Tergantung kamu sendiri! kalo kamu mau pergi kesekolah sana ikut Alvan,"ucap Kenaldy datar.
Alberta berdecak kesal dan berjalan keluar rumah.Diikuti oleh Sinta dari belakang.
Alberta tiba dimobil Alvan.Ia membuka pintu mobil itu dan masuk.Setelahnya mobil Alvan keluar dari perkarangan rumah.
Hening sudah setengah perjalanan,tapi tetap hening diantara Alvan dan Alberta.
Seketika mobil Alvan terhenti,"Turun lo"ucap Alvan dingin.
Alberta bingung "Gua?"tanyanya memastikan.
"Lo nyadar ga sih? sekolah masih jauh!
Alvan tetap diam "Terus gua pake apaan?masa gua harus jalan kaki?lagian tadi papa kan__
"Bodo!,turun lo!"
"Iya iya gua turun ni,anjir lo!"
Alberta menatap kesal pada Alvan,namun akhirnya ia tetap turun.
Menunggu angkot kearah sekolah sangat lama,ia juga tidak tau angkot mana yang harus ia naiki.Akhirnya,Alberta harus berlari agar tidak terlambat datang ke sekolahnya.
*****
Alberta violettaBersambung...
makasi udah baca bad girl jangan lupa votement gaes...oh iya,kalau tertarik,kuy mampir di work boomers112,baca ceritanya Two dreaming girl.ditunggu krisar dari mu...
makasi...
salam,Nisailhamdi12
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD GIRL
Fiksi Remaja《Slow update》Up sesuai mood. Siapa yang tak kenal 3 cewek cantik tapi nakal.Seantero sekolah pasti tahu 3 cewek yang memiliki kelakuan luar biasa itu.Yang terdiri dari Alberta,Kalisa,dan Bianca. 3 orang berwajah 'sempurna' dengan segala sikap minusn...