Alberta berjalan mengendap-endap dari kamarnya menuju dapur.Ia melirik ke kiri dan ke kanan, untuk memastikan tidak satupun penghuni rumah yang melihatnya saat ini.Alberta membuka tudung saji yang ada di atas meja makan, dan tidak satupun makanan di atas sana.
Gadis cantik itu menghela napas berat.
"Anjir !! papa tajir gila, tapi makanan aja gak ada di meja makan,"gumam Alberta.
Diam-diam seorang wanita sedang bersandar di sebuah tembok, sambil melipat kedua tangannya.
Sinta menghela napas sambil tersenyum menggelengkan kepalanya. Melihat anak tirinya yang sedang membenamkan kepalanya diatas meja makan.Sinta berdehem, gadis itu melirik perlahan kearah depan.Mendapati sosok wanita cantik yang sudah merebut posisi mamanya.
Sinta mendekat kearah kompor, kemudian wanita paruh baya itu menyalakan kompor dan menadahkan panci yang berisi air diatasnya. Kemudian ia membuka laci dapur yang ada diatas kepalanya. Setelah mengambil mie, sinta membuka bumbu mie itu, setelahnya ia memasukan mie kering itu kedalam panci. Ia juga mengiris beberapa sawi dan bakso yang ia dapat dari kulkas, tak lupa ia menambahkan telur ayam sebagai pelengkap.
Sedangkan Alberta hanya memandang heran Sinta, yang sedang asik dengan masakannya.
"Hmm...anjir baunya enak lagi," gumam Alberta.
Sinta berjalan mendekat ke arah Alberta, kemudian wanita itu menarik kursi makan yang ada disamping Alberta. Sinta mendudukan badannya disitu, kemudian meletakkan semangkok mie didepan Alberta.
Alberta terdiam sambil memandang mie yang ada didepannya, ia tidak bisa berkata apapun.
"Jadi cuma diliatin doang ni? "Ujar sinta dengan suara lembut.
"Gak laper"
"Trus kalo gak leper , kok tante tadi kayak dengar ada yang bunyi-bunyi gitu ya?" Ujar Sinta sambil menahan senyum.
"Hmm," Alberta menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Sinta meraih sendok yang ada di sampingnya, ia memotong mie yang ada didalam mangkuk itu, dan menyuapkanya ke arah Alberta.
"Aaa"
Entah setan apa yang membuat Alberta membuka mulutnya, dan memakan mie yang Sinta suapakan.
Rasanya Alberta sangat bahagia bisa disuapi sinta, ia jadi teringat dengan sosok wanita yang sudah lama meninggalkannya."Kenapa kamu gak mau ikut makan malam?" Tanya sinta di sela-sela kegiatannya memotong mie dengan sendok.
Alberta mengalihkan pandangannya
"Males."Sinta memberikan suapan kedua, dan Alberta memakannya lagi.
"Kamu masih marah sama papa?"
Alberta diam , ia tidak menjawab apapun.
Sinta menghela napas pelan ketika melihat anak tirinya itu, kemudian ia tersenyum sambil mengusap rambut pirang Alberta.
"Sayang, papa marah sama kamu karna dia khawatir sama kamu. Dia gak mau kamu main ditempat yang salah , dengan teman yang salah juga."
Alberta menoleh "Tapi dia selalu marahin gua!!" Dengan suara yang ia naik kan beberapa oktaf.
"Papa marah karna dia sayang sama kamu," Sinta menghela napas.
"Coba kamu pikir kalau dia gak marah, dan cuek aja sama kamu?"
"Selama ini papa gak peduli sama gua, dan dengan gampangnya dia ngatur-ngatur hidup gua!!"
"Dia cuma sayang sama lo dan Alvan."
Sinta diam,terselip getaran kecil dalam ucapan Alberta.
Alberta berdiri, kemudian ia berjalan meninggalkan ruang makan menuju tangga rumah.Sinta hanya bisa terdiam menatap kepergian anak tirinya itu. Ia tidak tahu harus bagaimana lagi menghadapi situasi seperti ini.Hubungan antara Alberta dan kenaldy semakin memburuk, belum lagi dengan Alvan, dan hal itu sangat menggaanjal pikiran wanita cantik tersebut.
-------------
Suasana kelas 11 MIPA 3 sangat ramai, karena saat pelajaran matematika, Pak Dika guru mata pelajaran itu berlari keluar kelas sambil menangis. Alasannya? tak lain dan tak bukan karna sang 'Bad Girl' Alberta, Bianca, dan Kalisa.
Mereka memang sudah tak menyukai guru yang pembawaannya lemah lembut itu.Mereka justru salalu tidur, saat guru itu menampakkan wajahnya di depan kelas.
Alberta yang sedang membenam kan kepalanya diatas meja, merasa terganggu karena Dika yang menjelaskan pelajaran dengan suara lemah lembut.
"Banci," Sorak Alberta saat Dika menjelaskan palajaran.
Sontak semua murid menoleh ke arah sumber suara. Dengan emosi Dika menanyakan alasan Alberta mengatakan hal itu, lelaki berusia dua puluh lima tahun itu melempar penghapus papan tulis ,yang langsung mengenai kepala Alberta yang sedang tersandar di atas meja.
Alberta yang merasa ada sesuatu yang mengenai kepalanya, hanya tersenyum miring melihat Dika dengan wajah merah ,karna menahan marah.
"Bapak ganteng, baik hati ,dan tidak sombong, nyadar gak sih gak ada yang dengerin bapak ngomong dari tadi.Mending bapak enyah deh dari sini !!" Ujar Bianca sambil memainkan game di ponselnya.
"Iya tu, lagian tu gigi ngapain di pagar-pagarin segala, uda kayak banci di pinggir jalan aja neng!!" Ujar Kalisa dengan wajah tanpa dosa.
Tanpa bisa dihentikan air mata Dika mengalir begitu saja, membuat dia harus berlari keluar kelas, atau harus merasakan malu.
"Itu si banci baper banget sumpah nangis gitu,"ucap Kalisa.
"Keseringan nonton Indosiar kali, jadi drama king banget,"sahut Bianca.
"Salah bego, drama Queen," Koreksi Kalisa.
"Iya dah."
"Lagi PMS kali doi makanya baper,"tambah Alberta.
"Baper itu yang banyak permainan itu ya Al yang ada di RCTI?"tanya Kalisa.
"Serah lo dah Lis,"jawab Alberta pasrah.
"Anjir lo pada yah, gak punya rasa bersalah banget," Ujar Fahri menghampiri meja mereka.
"Emang kita gak salah, dia kan banci," Jawab mereka serempak.
"Pe'a lo pada, walaupun melambai gitu, dia guru tuh," Selak Aldo.
"Semerdeka lo dah,"ujar Alberta.
"Cabut kuy,"ucap Bianca.
"Yok, mumpung Pak baskom lagi cuti,"jawab Kalisa.
Baskom adalah panggilan untuk Pak Baskoro dari mereka bertiga.
*****
Bersambung...
baru bisa up lagi setelah sekian lama,
jangan lupa votement gays.Masih jadi pembaca gelap?
siap-siap jadi buronan ya...Autor mohon maaf yang sebesar besarnya, untuk kalian yang udah mau baca cerita abal-abal ini.
maaf bila cerita saya membuat dampak kurang baik untuk kalian.Tapi, jangan ditiru ya gays...
Mohon maaf lahir dan batin,selamat menunaikan ibadah puasa.
semoga puasanya lancar...salam,Nisailhamdi12

KAMU SEDANG MEMBACA
BAD GIRL
أدب المراهقين《Slow update》Up sesuai mood. Siapa yang tak kenal 3 cewek cantik tapi nakal.Seantero sekolah pasti tahu 3 cewek yang memiliki kelakuan luar biasa itu.Yang terdiri dari Alberta,Kalisa,dan Bianca. 3 orang berwajah 'sempurna' dengan segala sikap minusn...