Oh Hyebin, gadis kelas 2 SMA yang sangat menggilai warna ungu. Baginya, warna ungu adalah warna dimana ia akan merasa sangat damai hanya dengan melihatnya.
Mulai dari tas, jam tangan, kunciran rambut, sampai semua barang termasuk cat dinding di kamarnya berwarna ungu.
Selain itu, Hyebin juga sangat menyukai bunga lavender. Ia menempatkan 1 vas bunga lavender disetiap sudut rumahnya.
Nyonya Oh atau Ibu Hyebin tidak keberatan dengan kefanatikan anaknya tentang 'warna ungu'. Menurutnya, selama itu tidak mempengaruhi 'kesehatan mental' anaknya, tidak akan masalah.
Namun tidak bagi kakak laki-lakinya, Oh Wonbin. Ia selalu mengejek adik perempuannya itu dengan mengatakan bahwa warna hitam lebih cocok dengannya karena warna hitam memiliki kesan 'horor' seperti Hyebin.
Wonbin kerap melihat adiknya tertawa sendiri hanya karena melihat sesuatu di layar ponselnya. Selain itu, Hyebin juga mudah menangis hanya karena melihat hal yang sangat kekanakan untuk ditangisi menurut Wonbin.
Seperti waktu ketika mereka berdua sedang berjalan dibelakang anak laki-laki yang tidak sengaja jatuh karena tersandung batu dan membuat anak itu menangis tersendu-sendu. Hyebin yang melihatnya berusaha menolong dan setelah itu ia juga ikut menangis.
"Yakk!! Kenapa kau menangis huh? Membuatku malu saja"
"Apa Oppa tidak melihatnya? Anak itu terjatuh dan menangis. Aku jadi mengingat kejadian dimana aku pernah terjatuh dari tangga dan tidak ada siapapun yang menolongku. Aku merasakan sakit sendirian. Seperti anak itu, Oppa huaaa". Dan masih banyak lagi hal aneh menurut Wonbin pada diri adiknya itu.
🐦🐦🐦
Kang Kino, seorang pria yang duduk dibangku kelas 3 SMA ternama di Seoul. Kino sangat populer dikalangan para remaja wanita disekolahannya.
Berbeda dengan Hyebin yang memiliki aura ceria dan selalu gembira, Kino justru sangat tertutup dan jarang sekali berbicara dengan teman sebangkunya bahkan dengan teman satu anggota grup boybandnya.
Selain karena tampan, Kino juga menjadi 'anak emas' para guru karena prestasinya yang luar biasa.
Ia mempunyai bakat di bidang basket dan menjadi anggota boyband sekolahnya yang juga mempunyai banyak penggemar dari dalam maupun luar sekolah.
Mungkin karena itu banyak gadis yang sangat menggilai seorang Kang Kino.
Bagi kebanyakan orang, terkenal dan menjadi idola para gadis cantik adalah hal yang sangat membanggakan dan bisa dibilang sebagai 'prestasi'. Tapi tidak bagi Kino.
Ia merasa risih jika harus terus-terusan diteriaki dan dipuja-puja oleh semua gadis disekolahannya. Memang awalnya ia masa bodoh dengan kelakuan para gadis itu. Namun jika terus menerus, ia akan merasa penat juga bukan?
****
"Kau terlambat 2 menit, Oh Hyebin" ujar Jina. Teman satu bangku sekaligus sahabat dari Hyebin.
"Eoh, Wonbin Oppa tidak mau mengantarkanku dan aku harus naik bus hari ini. Menyebalkan"
"Kau saja yang sangat susah dibangunkan jika sudah tidur" ucap Jina yang tanpa mengalihkan pandangan dari buku komik miliknya.
"Hehehe.. Memang"
Ia mengeluarkan buka bahasa inggris dari dalam tasnya yang kebetulan ada PR dan belum dikerjakan oleh hampir semua teman satu kelasnya, termasuk Jina.
"Ya Tuhan.. Aku lupa!"
"Hyebin-ah aku pinjam bukumu setelah Jina ya!"
"Woahhh beruntung sekali kita punya teman ahli bahasa inggris, jadi aku tidak perlu susah payah mengerjakannya. Akh.. Yak!! Hyebin Oh kenapa kau memukulku huh?" Ujar Haechan yang mengeluh kesakitan karena pukulan mendarat dilengan kanannya.
"Memangnya aku apa? Kau menganggapku teman dan karena itu kau bisa menyalin semua PR yang belum kau kerjakan?" Kesal Hyebin.
"Tidak begitu Hyebin-ah.. Aku hanya sangat merasa bahagia mempunyai tem-"
"Sudahlah Lee Haechan, cepat salin atau kau akan dihukum" ujar Hyebin ketus. Namun malah mendapat cubitan dipipinya yang tidak lain dilakukan oleh teman 'dekilnya' Haechan.
"Terima kasih Hyebin-ah.. Kau yang terbaik!"
****
Tepat setelah bel istirahat berbunyi, Hyebin langsung berlari ke kamar mandi untuk 'membuang sampah' yang sedari pelajaran jam ke 2 sudah ia tahan.
Karena tidak memperhatikan jalan, ia menabrak seseorang pria yang sedang berjalan didepannya.
Dan karena tabrakan yang cukup keras itu, membuat jam tangan yang dipegang oleh pria tersebut jatuh dan membuat kacanya sedikit retak.
"Akhh.. Ma.. Maafkan aku. Aku buru-buru" belum sempat ia ingin melanjutkan larinya menuju toilet, lengannya sudah terlebih dahulu digenggam oleh seseorang.
"Apa maksudmu hanya minta maaf? Kau membuat jam tanganku hampir pecah dan ingin pergi begitu saja?" ucap pria itu yang Hyebin yakini bernama 'Kang Kino' karena name tag yang ia kenakan.
"Aku kan sudah minta maaf. Jadi Lepaskan aku" keluh Hyebin dengan nada yang sedikit tinggi dan keringat yang bercucuran karena menahan 'sampahnya'.
"Tidak. Aku tidak akan melepaskanmu."
"Baiklah.. Aku akan memperbaikinya!" Hyebin merebut jam tangan dari Kino dan berlari meninggalkan Kino yang belum sempat membalas ucapannya.
"YAKK!! Kau!!"
****
My first fanfiction, hope you like it^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Violet [Kang Kino]
FanficViolet, sebuah warna yang memberikan kesan magis sekaligus dingin bagi siapapun yang hanya meliriknya. Namun, Violet juga akan memberikan kesan kehangatan dan kebahagiaan jika melihatnya dan memperhatikannya dengan seksama. Seperti dia, pria Violet...