Diruang tamu....
" nak, beneran kamu gk mau ngelanjutin tugasan disini???" tanya bunyai kepada azkya yg tengah mengantarkan minuman untuk kyai, bunyai dan gus azmi.
" mboten.e mboten mpurun bu... tapi kulo ngge dikengken bantu-bantu teng meriko" jawab azkya samvil tertunduk. sebenarnya dia tak mau keluar dari pondok al-hidayah tapi dia lebih dulu diambil untuk membantu tempat sekolahnya dulu.
"klo begitu disana saja nak... mungkin disana lebih membutuhkan kamu" tutur kyai yg mengerti keadaannya.
" ngge kyai... " jawab azkya dengan tersenyum.
Sedangkan dengan Sasty dan nayra yang tengah berjalan mengelilingi pasar karna hari ini mereka tengah libur, jadi mereka memanfaatkan untuk sekedar jalan- jalan kepasar.
" assalamualaikum ukhty.... " ucap seseora g yang tak sengaja bertemu dengan mereka. yaitu gus ahkam dan gus syakban.
" waalaikum salam guss... " jawab mereka kompak sambil menyugingkan senyuman.
"subhanallah... gantengnya nay... mimpa apa ana bisa disapa mereka" girang sasty setelah gus ahkam dan gus syakban pergi.
" lebaya anti ty... " ledek nayra.
Disaat azkya tengah berkeliling pondok. tiba-tiba saja.... " eh ustadzah kegatelan" panggil firdha. azkyapun berhenti. " ehh cpet2 deh loe angkat kaki dari sini" ngasalnya.
" kenapa yaa ana harus pergi???" heran azkya.
" sebentar lagi kan gue bkal jadi calon istrinya gus azmi dan gue bkal jadi bunyai disini. so, sebelum gue ngusir loe nantinya, lebih baik loe pergi sana sekarangnya!!!!!" pdnya tingkat dewa.
" afwan firdha... tp sptnya anti gk berhak deh ngatur2 hidup ana" tegas azkya setelah itu pergi dari gitu saja.
" awas yaa loe udah berani-beraninya sama gue... loe bkal tau akibatnya" batin firdha.
