Part 14

198 12 0
                                    

   Gus azmi yang kini tengah berada dikamarnya, membuka diare yang tadi temukan. Lembar demi lembar kini dia buka. Sekilas matanya tertuju pada sebuah foto yang terselip disana dengan tulisan HABIBI QOLBI " yusuf firdausi"

Hati ini akan selalu untukmu meskipun aku tau kau tak kan pernah bisa kembali...

" yusuf... " batinnya.
Kini dia kembali membuka lembaran tersebut dan kini matanya benar-benar terpanah sama kalimat.

Aku istiqomahkan hati ini padamu...
Meskipun aku tau...
Kalau kamu tak kan pernah bisa u tuk ku miliki....

                          #Azmi

" punya siapakah ini... kok ada nama ana disini" bingungnya.

     Sedangkan Azkya kini tengah bingung mencari buku diary nya yang entah jatuh dimana sekarang.
" Emang bukunya di lempar kemana sih ky???" tanya nayra yg ikut mencari.
" disini pkoknya" jawab azkya sembari memfokuskan pandangannya.
" klo disini, pasti udah ktemu ky" sahut sasty.
" pkoknyan buku itu harus ketemu" tegas azkya.
" kita lanjutkan besok saja ky, sebentar lagi udah mau adzan magrib" ajak nayra.
" yaa ky... lebih baik kita ke kamar saja yukk, siap2 buat jamaah" setuju sasty yang membuat azkya terpaksa meng.iyakan ajakan sahabatnya itu.

Rembulan malam telah menyelimuti bumi, kemerlip lampu taman telah bersinar terang. gemericik hujan sedikit demi sedikit mulai di tetesan tapi diary yang azkya cari tak kunjung ditemukan. sedih, itu yang dirasakan karna semua curahan perasaannya dia curehkan pada kertas berwarna biru langit itu.
" yaa allah... kemana buku itu" batin azkya yang masih dalam stay.
" anti lagi nyari apa???" tanya gus azmi yang sedari tadi memperhatikannya. azkya yg mengetahui pemilik suara tersebut, langsung menghentikan aktivitasnya. "  anti nyari buku ini kah???" tanya gus azmi semvil menyodorkan buku tersebut. azkya yang yakin klo itu buku miliknya langsung mengangguk.
" ngge gus... " jawab azkya sembari mengambil buku itu. " mtur nuwon gus... " ucapnya.
" na.am... tapi afwan ukhty klo ana udah lancang"
Degggghhhhh....... kini pkirannya kemana2 ketika gus azmi berkata seperti itu. azkya pun hanya mengangguk.
" anti suka sama ana???" tanya gus azmi. " ana bersediakah berta'ruf sama ana???" tanyanya lagi. Diam tanpa kata, itu yg kini bisa dia lakukan karna tak ada lagi yang bisa ucapkannya. " ana tak memaksa anti untuk menjawabnya. kapanpun anti siap, ana akan tetap menunggu anti" tambahnya.

Cinta Dalam Istikhoroh - part 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang