Beberapa hari kini telah lewati begitu saja, masih kepikiran dengan seseorang yng entah tau siapa yang menjadi pengisi memori otaknya kini. hanya air mata yang menjadi saksi semuanya.
" yaa robb... ada apa ini.. kenapa mata itu selalu mengingatkan ana padanya. ada apa ini yaa robbb... " doanya malam itu selepas sholat istikhoroh.
" Sabar dan Ikhlas" itu lah tema ajarannya sekarang dimadrasah. " jika kesabaran dan ikhlas tak ada didiri kita pasti kita merasa tidak puas dengan karunianya allah.. guru ana pernah berkata seperti ini 'apa pun yang kita lakukan hendak lah belajar ikhlas meskipun apa yang kita inginkan tak sesuai dengan keinginan kita, sabar dalam menjalankan perintah meskipun dalam cobaan yang begitu berat" itulah sedikit pelajaran dei azkya untuk semua anak didiknya.
Malam harinya.....
tokkk... tokk.... tokkk.... sedari tadi azkya tengah mengetok pintu kamarnya gus azmi tapi tak ada jawaban darinya. azkya yang mulai hawatir perlahan membuka pintu kamar tersebut, dia melihat gus azmi yang tengah terlelap diranjangnya. ingin sekali membangunkannya tapi dia takut tidak sopan, maka dia memutuskan hanya meletakkan mkanan dan teh hangat di meja sebelahnya. sebelum dia pergi, dia kembali melihat wajah gus azmi, begitu tampan pujinya.
" kenapa ana selalu merasa kehadirannya didiri anta gus" batinnya.
" ukhty.... " panggil seseorang yang berhasil memecahkan lamunannya.
