6

4.2K 283 11
                                    

Hari H hari pernikahan tiba, di gereja yang sudah disulap sangat indah dengan dekor warna putih dipadukan dengan bunga segar berwarna warni.

Seorang lelaki yang sudah sangat gagah dan tampan berdiri didepan altar menunggu mempelai wanitanya, yups lelaki itu kim bum. Dan yang ditunggu akhirnya mulai menampakan dirinya. Karena so eun sebatang kara dan tak punya saudara dirinya berjalan sendiri kearah kim bum. Kalian tahu so eun sangat lah mempesona, dengan gaun penganting berwarna putih tulang bagian punggung yang dibiarkan terbuka serta ekor gaun yang panjang dan sangat press body membuat kesan sexy di tubuh so eun.

Reaksi kim bum? Dirinya terdiam menikmati pemandangan di depannya, matanya mengagumi gadis yang dipilihkan ibunya.
Kim bum mendekati so eun mengalunkan tangan so eun pada lengannya dan bersama sama menaiki altar. Keduanya mengucapkan janji suci sehidup semati yang diyakini sepenuh hati.
Tamu yang hanya beberapa keluarga dan orang kepercayaan kim bum bersorak bertepuk tangan saat kim bum mencium sekilas bibir so eun.
Kim bum sepertinya tampak biasa saja, lalu bagaimana dengan so eun?

Malangnya gadis itu. Kenapa malang? Bukankah rezeki nomplok? Dirinya tak susah susah membayar utang dan sekarang dirinya malah menjadi seorang ratu? Dengan fasilitas yang sangat mewah? Harusnya bahagia bukan. Tapi tidak dengan so eun saat ini? Saat pengucapan janji suci yang hanya diucapkan secara lisan dan bukan hatinya yang berucap kim so eun menitikan air matanya, hatinya sakit mengingat isi perjanjian tempo lalu. Dirinya kecewa pada takdir, dirinya marah pada hidup. Namun harus bagaimana? Harus diingat ini jalan yang harus mau tidak mau dia jalani.

............

Matahari yang sedari pagi menyinari bumi sekarang mulai kembali ke peraduannya. Bergantian dengan bulan yang menyinari langit di malam hari. Sepeninggal matahari langit langit yang begitu cerah hari ini menampakan warna jingga diatas sana, mungkin benar bukan hanya manusia saja yang marasa senang namun juga hewan hewan. Buktinya burung burung berterbangan kesana kemari menikmati kenikmatan yang tercipta dari yang kuasa untuk para umatnya.

Jika semua sedang merasa senang bersama pasangan atau keluarga berbeda dengan gadis yang baru saja sah menjadi nyonya kim. Dan kalian tahu dia kim so eun. Setelah beberapa jam berkutat dengan pernikahan dan adat istiadat lainnya akhirnya so eun dapat bernafas lega. Sore yang beranjak ke malam dirinya menyenderkan tubuhnya ke pinggiran ranjang, jangan tanya dia sedang menatap keaeah jendela merenung mencoba menguatkan dirinya sendiri. Mencoba menguati hati dan raganya. Masih dengan mengenakan gaun pernikahan tadi so eun sepertinya enggan untuk bangun dari posisinya saat ini. Ia terlalu asik dengan dunianya hingga sebuah suara pintu yang terbuka saja ia tak dengar.

"Ada apa" suara bas seorang pria yang tak lain suaminya kim sang bum mengagetkan so eun. Cepat cepat dirinya bangun dari posisinya, namun naas hils yang dipakainya tadi tak sengaja menginjak gaun panjangnya hingga membuat tubuhnya oleng. Kejadiannya begitu cepat hingga so eun hanya memejamkan matanya mencoba merasakan lantai. Namun tunggu dia tak merasakan dingin dan kerasnya lantai. Dengan pelan ia buka matanya, mengerjap ngerjapkan matanya tak percaya. Pasalnya wajahnya sangat dekat dengan wajah kim bum, ya dan kalian benar so eun tak jatuh ke lantai tapi jatuh ke pelukan kim bum. Keduanya bertatapan nafas mereka saling beradu, bahkan bibir mereka hanya terpaut beberapa centi. Pelan namun pasti kim bum mendekatkan wajahnya ke arah so eun, 1 centi lagi namun bunyi ponsel kim bum mengganggu mereka.
Dengan kikuk so eun melepas hilsnya dan berlalu ke kamar mandi. Sedangkan kim bum yang mengangkat ponselnya hanya tersenyum melihat rona merah di wajah so eun.

Di dalam kamar mandi so eun, gadis itu mencoba menenangkan hatinya. Sangat tak karuan saat tadi dirinya bertatapan dengan kim bum sedekat itu. So eun memang sudah dewasa namun baru kali ini dirinya sedekat itu dengan seorang pria. Jangankan berdekatan mempunyai pacar ataupun teman lelaki saja gadis itu sangat takut.
So eun yang masih sibuk menenangkan hatinya sangat lupa dengan waktu hingga sebuah ketukan pintu membuyarkan aktifitasnya
"Kau tak apa? Kenapa lama sekali" ya suara kim bum disana
"Aa..aahhh ne tuan sebentar" dengan cepat so eun melepas gaun yang cantik itu dan bergegas mandi

"Kenapa lama sekali. Aku kira kau pingsan di dalam" kim bum terkekeh pelan saat melihat so eun dengan rona merahnya
"Mian tuan tadi gaunnya sangat sulit untuk dibuka"
"Ya sudah, aku mau mandi. Kalau kau lapar ada makanan di sana makanlah" dan hanya dijawab anggukan oleh so eun.

...........

Ditempat lain seorang perempuan tengah menangis sendirian. Miris rasanya jika mendengar suara tangisan itu, walau hanya suara ringan namun sangat mampu untuk menyanyat hati yang mendengarnya.
"Tuhan kuatkan diriku. Bahagiakan suamiku, jika surga mu ada untukku karena kebahagiaannya kumohon berikan dirinya kebahagiaan selama lamanya" sambil melihat figura yang digenggamnya, sebuah figura kecil yang terdapat foto dirinya bersama suami dulu saat mereka menikah.

Yuri, kim yuri dirinya bisa dikatakan seperti so eun namun bedanya ia masih memiliki seorang ibu dan ekonomi keluarga jauh lebih baik ketimbang so eun. Pendidikan yuri juga lebih tinggi ketimbang so eun. Dan pastinya yuri istri sah dari kim bum dimata negara maupun agama? Sedangkan so eun? Kalian tahu sendiri jika so eun menikah hanya tertulis di agama, serta disini walaupun so eun termasuk dimanja suami dan mertuanya posisinya hanyalah seorang selir bukan ratu. Dirinya tak seberkuasa ratu.

........

Selesainya kim bum mandi, dia keluar kamar mandi dengan hanya menggunakan handuk yang melingkar di pinggangnya. Harum khas maskulin dirinya menyeruak memenuhi kamar. Saat kim bum sedang asik mengeringkan rambutnya ia tak sengaja melihat so eun yang sekarang sudah resmi berstatus sebagai istrinya sedang melamun di meja rias. Dengan lekat kim bum melihat so eun dari kaki hingga rambutnya, dirinya tersenyum penuh arti saat menyadari so eun memakai baju tidur super mini dan sangat terawang. Walaupun warnanya hitam di bawah cahaya lampu yang cukup terang sanggup memperlihatkan kemolekan tubuh gadis mungil itu.

Dengan pelan kim bum mendekat kearah so eun yang masih tak menyadari kehadirannya. Dirinya dengan penuh hati hati dan cepat mengangkat tubuh so eun membuat so eun yang sedari tadi melamun terbuyar. Karena kaget atas tindakan kim bum, dengan cepat so eun mengalunkan tangannya ke leher kim bum. Tunggu jangan berfikiran macam macam, so eun melakukan itu karena dirinya takut jatuh bukan menerima perlakuan kim bum.
Dengan perlahan kim bum membaringkan tubuh so eun ke ranjang empuk miliknya tidak sekarang milik mereka berdua. Tanpa kata ataupun yang lainnya kim bum mulai mendekatkan wajahnya ke wajah so eun yang sedari tadi mengatup. Bibir mereka bersatu, kim bum melumat dengan halus bibir ranum milik so eun. So eun yang memejamkan matanya menahan air mata yang bisa kapanpun mengalir. Membiarkan kim bum menciumnya tanpa hasrat ingin membalas kegiatan itu. Kim bum yang menyadari kegiatannya tak ditanggapi oleh so eun mulai..

..........

Terimakasih untuk yang udah vote sama komen. Komen dan vote trs ya biar aku tahu gimana emosi kalian😁. Happy reading😘😘😘😘

Forgive MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang