8

4.3K 280 23
                                    

10 bulan kemudian seorang gadis aahh tidak tidak bukan gadis namun lebih tepatnya ibu hamil calon ibu sedang asik berjalan jalan di taman dekat apartement nya. Sambil mengelus ngelus perut buncitnya dirinya tersenyum melihat anak anak berlarian kesana kemari. Seorang anak lelaki yang sangat tampan tersenyum manis kepadanya dan berjalan kearahnya.

"Waahh ibu sedang hamil ya" tanya seorang anak laki laki yang mendekat kearahnya
"Aah iya" perempuan itu yang tak lain kim so eun tersenyum mengelus rambut hitam tebal anak laki laki didepannya
"Boleh aku memegangnya"
"Boleh ayo sini" so eun menuntun tangan kecil anak itu menyentuh perut buncitnya
"Aigo adik kecilnya menendang waa dia menendang sangat keras aku merasakananya" anak lelaki itu terus berbicara dengan mata yang berbinar merasakan tendangan di perut buncit so eun sedangkan so eun hanya tersenyum memandang anak itu. Hatinya sedang sibuk berdoa semoga anaknya kelak setampan dan sebaik anak itu.
"Namamu siapa nak kau sangat tampan"
"Namaku Bek sen jo nyonya" senyumnya membuat senyum so eun lebih mengembang
"Hai kakak en jo tunggu aku lahir ya nanti kita main berdua" suara so eun dibuat buat seperti anak kecil membuat keduanya tertawa terbahak bahak

"Sudah sore mau sampai kapan di sini" suara pria mengagetkan ke duanya yang masih setia tertawa
"Oohh bum iya aku lupa waktu"
"Ayo pulang"
ya lelaki itu kim bum suami kim so eun.
"Dada en jo aku pulang dulu ya hati hati"
So eun beranjak dari duduknya.
"Terimakasih sudah bermain bersama istriku, kau sangat tampan aku harap anak ku setampan dirimu"
Anak itu bek en jo mulai berlali dan berteriak
"Dada bibi dada paman sampai jumpa lagi ya.

Dheg.... jantung so eun terasa berhenti seketika mendengar kim bum menyebut dirinya istri. Apakah kim bum menerimanya sebagai istri sekarang? Didalam pikiran dan juga hatinya? Tidak hanya di atas kertas saja? So eun mengira hanya anak yang ada dikandungannya yang kim bum tunggu bukan dirinya.
Dan kalian benar kejadian malam itu menumbuhkan seorang janin di perut so eun. Dan sekarang kandungan so eun sudah memasuki bulan ke 9 tinggal menghitung hari saja untuk menunggu kelahiran buah hatinya.

"Kenapa melamun. Jangan terlalu banyak melamun tidak baik so. Ayo" kim bum mulai menggandeng so eun ke apartemennya. Semenjak usia kandungan so eun menginjak 3 bulan kim bum selalu ada di dekat so eun termasuk tinggal di apartementnya sampai saat ini. Bisa dibilang kim bum tak ingin melewatkan perkembangan anaknya serta menjadi suami dan calon ayah yang siaga, suami? Aahh benarkah begitu?.
Dan alasan lainnya karens kim bum masih sangat kesal tentang sifat yuri. Bukan hanya 10 bulan lalu sangat sering yuri mengungkit tentang anak dan itu sangat tidak disukai kim bum.

"Apa kau lelah" tanya kim bum saat keduanya masih di dalam lift. Pasalnya so eun menghela nafasnya tadi, so eun hanya menggelengkan kepalanya menanggapi pertanyaan kim bum. Saat keluar lift kim bum yang sangat peka jika so eun lelah langsung menggendongnya kearah apartement mereka.

"Bum turunkan aku pasti berat aku masih bisa berjalan"
"Tidak. Tidak akan, kau ringan tenang saja"
So eun hanya sanggup mengalungkan tangannya pada leher kim bum. Kemudian kim bum meletakkan tubuh so eun pada sofa. Kik bum kemudian duduk disebelah so eun Sembari mengelus perut buncit istrinya.
"Apa kau sudah makan" kim bum bertanya dan sedikit melirik ke arah so eun yang hanya diam
"Pasti belum tunggu sebentar di sini"

Beberapa saat kemudian kim bum membawakan so eun makanan susu ibu hamil air putih dan beberapa cemilan. So eun yang melihatnya membulatkan matanya.
"Banyak sekali"
"Tidak banyak, harus habis ne"
Kim bum seraya duduk di sebelah so eun dan menyuapinya. Bisa dibilang ini kegiatan rutin nya untuk beberapa bulan ini. So eun yang diperlakukan hangat oleh kim bum hanya menerimanya.

"Uuhhh"
Kim bum mengeryit saat mendengar so eun mengaduh.
"Kenapa"
Sedikit ada nada panik di sana
"Kakiku sakit"
Kim bum lalu melihat ke bawah dan ya benar saja kaki so eun memang bengkak. Kim bum yang tahu harus bagaimana dari ibunya beranjak dari duduknya. Dirinya berjalan kearah kamar mencari sesuatu untuk menyembuhkan kaki so eun.

"Bersandarlah" kim bum menuntun so eun untuk bersandar di sofa.
"Apa yang ingin kau lakukan bum" so eun tak mengerti apa yang ingin dilakukan kim bum. Pasalnya kim bum meletakan kakinya di pangkuannya.
"Kata ibuku hamil tuwa membuat kaki orang yang sedang hamil jadi bengkak. Pasti sakit ya" perlahan kim bum memijat kaki so eun dengan minyak yang tadi ia bawa. Awalnya otot kaki so eun sedikit menegang namun lama kelamaan pijitanan kim bum membuat kakinya rileks.

"Apakah masih sakit" kim bum masih dengan aktifitasnya memijat kaki so eun. Sedikit heran kenapa tak dijawab oleh so eun
"So-ya kakimu apakah masih..." belum sempat melanjutkan kata katanya kim bum melihat so eun sudah tertidur pulas bersandar di sofa.
"Kenapa tidur kan belum minum susu makanannya juga belum habis"
Kim bum hanya menggelengkan kepalanya melihat so eun. Dengan perlahan kim bum mengangkat tubuh so eun kearah kamar mereka.

"Mungkin lelah" kim bum duduk dipinggiran ranjang mengelus lembut surai hitam milik so eun
"Hai anak appa jangan nakal nakal disana ya, kasian eommamu" dirinya tersenyum mendekatkan wajahnya kearah perut buncit itu dan menciumnya hangat.

..........

Ditempat lain seorang wanita tengah berdiri di balkon kamarnya. Menikmati pemandangan malam hari dan secangkir wine terkenal di tangannya.

Dreett....dreett...dreett

Wanita itu menoleh kearah meja yang terdapan ponsel diatas sana. Cepat cepat dirinya bangun dari duduk nyamannya dan mengambil ponsel yang sudah sangat membisingkan telinga.

"Bagaimana"
".........................."
"Ingat kita hanya perlu menghitung hari lagi. Terus awasi mereka dan segera buat kenyataan rencana kita."
"..........."

Senyum miring mulai terukir diwajahnya setelah telepon itu berakhir. Siapa wanita ini? rencana apa? Dan untuk siapa?.

..........

Masih pada kepo gimana keselanjutannya? Jangan lupa buat vote dan komen. Selamat membaca semoga suka😚😊

Forgive MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang