"Yang, tadi aku buka ig kamu." adu Kai begitu wajah kekasihnya muncul di layar laptopnya. Bibir pria itu mengerucut sementara disebrang sana sang kekasih hanya menaikkan alis, bingung.
"Ya terus?" tanya Krystal sambil mengubah posisinya menjadi berbaring diatas ranjang, sama seperti Kai yang disebrang sana juga berleha-leha dengan Moss dipelukan.
"Banyak yang ngetag kamu. Itu...apasih namanya yang ngeyel nyatu-nyatuin kamu sama Sehun..."
"Se*tal shipper?"
"Kok kamu tau sih!" Kai semakin cemberut. Pelukannya pada Moss-kucing mereka-pun semakin mengerat. Ia menatap sengit Krystal, aura kekesalannya terlalu kuat hingga membuat Moss mendusalkan kepala ke dagunya.
"Ya tau lah yang, mereka sering ngetag aku." jawab Krystal santai. Kemudian tatapan wanita itu beralih pada Moss yang berbaring nyaman diatas dada Kai, mengusal wajah Daddy-nya yang berekspresi super garang. "Udah biasa aja sih. Kamu bikin Moss takut tuh. Moss, baby, look at Mommy."
Walaupun masih merasa kesal tetapi Kai melenturkan sejenak rajukannya. Ia mencium puncak kepala Moss sebelum menghadapkan kucing berbulu putih itu kearah monitor. "Say hi to Mommy. Hi, Mommy..." Moss mengeong pelan saat Kai membisikkan kata-kata itu ditelinganya. Kepala kucing itu semakin mendekat ke layar dan mengeong sekali lagi sebelum kembali pada pelukan nyaman Kai.
Giliran Krystal diseberang sana yang sekarang cemberut. "Dasar anak Daddy."
"Salah siapa kamu ke luar negeri gak pulang-pulang. Moss kan kangen Yang."
Krystal mencebik, "Moss apa kamu?"
"Dua-duanya. Ya Moss ya. Kita kangen Mommy." Kai mencari wajah Moss meminta persetujuan kucing itu. Yang sekali lagi hanya dibalas eong-an pelan. Moss di malam hari memang super duper malas, apalagi kalau sudah menemukan pelukan Kai, nona muda itu bisa berjam-jam hanya berbaring malas disana. Kadang bahkan Krystal harus berebut dengan Moss untuk dapat memeluk Kai. Benar-benar anak Daddy. Sungut Krystal dalam hati.
"Mommy juga kangen kalian."
"Kamu kapan pulangnya sih yang?"
"Nggak tau, kerjaan belum kelar, aku juga mau nambah liburan."
Mendengar hal itu Kai kembali cemberut. "Gitu emang kamu sukanya. Liburan ninggal aku."
"Ya kan kamu juga lagi sibuk-sibuknya yang."
Kai hanya menggumam seraya mengusap penuh sayang bulu lembut Moss. Ugh, siaga satu lah ini.
"Tadi kamu kesel kenapa? Shipper lain ngetag apa di ig aku?" tanya Krystal berusaha mengalihkan pembicaraan tapi a'a...wrong move gurl. Diingatkan kembali dengan apa yang memenuhi ig Krystal, wajah Kai seketika berubah masam.
"Mereka bilang kalian sekarang Moncler Couple karna kamu datang ke acara Moncler."
"Yaudah sih gampang, besok kamu waktu ke bandara pakai sweater Moncler aja. Aku kan udah beliin waktu itu." jawab Krystal, menatap iri pada Moss yang sudah terlelap di pelukan Kai. Sejumput rasa iri kembali menyambanginya, ia juga ingin segera pulang, kembali ke pelukan kekasihnya dan merasakan dekapan hangat menemani tidurnya. Tetapi jika pun ia pulang sekarang, Kai juga tidak akan berada di Korea keesokan harinya. Jadwal mereka benar-benar sudah sepadat jalanan ibukota. Untunglah teknologi sudah semakin canggih sehingga mereka bisa melakukan facetime kapanpun ada waktu luang.
"Kamu kan nyiapinnya baju lain buat ke bandara besok. Aku gak tau letaknya sweater itu dimana."
"Ada di lemari pintu pertama, baris kedua paling bawah sendiri."
Kai menahan senyum. Lama-lama Krystal semakin mirip ibunya yang tahu akan segala hal dan bisa menemukan berbagai hal yang tidak bisa ditemukan Kai walaupun pria itu mencarinya berjam-jam. Mungkin itulah kekuatan super wanita. Begitu powerful dan magical. Kai pernah membaca suatu tulisan disatu situs yang mengatakan, 'I don't need Google, My wife knows everything.' dan ia tidak bisa lebih setuju pada ungkapan itu.
"Yaudah, besok aku pakai itu." kata Kai akhirnya.
"Udah gak bete?" goda Krystal melihat wajah sumringah yang secara ajaib terbit di wajah kekasihnya.
Kai meringis, memamerkan giginya yang rapi dan selesai disikat gigi. "Hehe, udah. Besok pasti anak-anak yang ngedukung kita makin kobam."
"Iya. Kamu seneng kan kalo bacain mereka ngetag momen-momen yang mereka kumpulin di ig aku?"
Kai menggumam. Kali ini gumaman penuh kelegaan. "Yaudah aku tidur dulu ya sayang. Kamu mau lanjut jalan-jalan?"
"Iya. Selamat tidur sayangku."
"Selamat jalan-jalan juga cintaku. Nikmati liburan kamu disana."
Setelah serangkaian kata perpisahan penuh gombalan yang terus berlanjut hingga bermenit-menit kemudian, akhirnya mereka pun memutuskan sambungan facetime. Kai pun akhirnya tertidur bersama Moss dipelukan, berjanji dalam hati jika besok dia akan mencari sweater Moncler yang akan dipakainya ke bandara.
FIN
Hanya fanfic penuh delulu, jangan ada yang tersungging ya 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind the Scenes
Fanfictionwes mbuh, angger ae diwoco Trans: gak tau, dibaca aja