Secret ; Chanbaek √

12

Tak beda seperti meregang nyawa baginya. Tubuhnya terkulai lemas di dalam ambulan yang sedang melaju dengan kecepatan yang bisa saja membuat nyawanya justru dalam bahaya. Ia sudah kehilangan banyak darah. Dengan kecepatan tangan dan kaki yang sigap itu, seseorang terbaring di atas ranjang dorong segera di larikan beberapa perawat laki-laki dan perempuan ke dalam unit gawat darurat secepatnya.

.

.

.

Tittle : Secret

Author: XoelCBlove (Karina)

Main cast :
-Park Chanyeol
-Byun Baekhyun

Support Cast :
Member EXO
Luna (fx)

Gendre: Familly, Romance, Hurt, Boyslove

Rating : 18+ Mungkin bakal adegan 'itu'

Summary:
"Aku tidak pernah menyesali harus menikah dengan mu walaupun tidak dilandaskan atas nama cinta" - Baekhyun
"Maafkan kebodohan ku tidak bisa memilih dan menyadari perasaan ku pada mu" - Chanyeol

.

.

5 jam kemudian.

Lelaki  itu sudah tenang dan diam, meski tak dibuat tertidur karena obat penenang yang baru saja disuntikkan padanya. Jeritannya baru saja melengking tajam nyaris melumpuhkan semua pasien disana. Ia histeris sejadinya ketika dokter memberitahukannya suatu hal yang membuat hatinya hancur menjadi serpihan pasir.

Seseorang yang harusnya ada disini mendampinginya, pria yang namanya tadi sudah disebut sebelum hal yang menghancurkan setengah hidupnya terjadi masih belum menjawab panggilan yang ditujukan padanya.

"Dia menelpon balik, Anda ingin bicara dengannya?" maid itu menyodorkan ponsel ketika panggilan dengan nama Chanyeol tertera di layar ponselnya.

Wanita itu mengambilnya dengan perasaan tenang, tapi ia masih sadar masalah apa yang dihadapinya saat ini.

.

.

"Ada apa?"

"Tidak ada apa-apa. Kau dimana?"

"Aku sedang di Daejeon. Rekanku dari Hongkong datang jadi aku menemaninya berkeliling hari ini, maafkan aku tadi panggilanmu terabaikan."

"Aku akan ke Jepang---"

"Hei, hei, hei apa katamu?!"

"Aku hanya ingin memberitahu saja, maaf aku pamit melalui telepon."

"Hah! Kapan?!"

"Sore ini."

"Kenapa baru memberitahuku?! Untuk apa kau kesana?! Kau sedang hamil, jangan gila kyung!"

"Dokter sudah mengizinkanku. Aku ingin menemui temanku."

"Ku bilang jangan gila! Hanya ingin bertemu dengannya, kau pergi kesana! Kandunganmu ingatlah."

"Tidak apa-apa. Aku akan menghubungimu kalau aku sudah kembali."

"Aku tidak mengizinkamu! Batalkan! Kau ingin pergi? Nanti setelah melahirkan."