Zee POV
Pagi ini aku terbangun tepat pukul 6. Hari ini aku dan Havry akan membeli dress untuk ulang tahunku. Kami akan berangkat pada pukul 9 nanti.
Aku sudah menyuruh Skandar pulang. Dan dia akan datang pada saat pesta akan dimulai. Tidak mungkinkan dia membantu persiapa ulang tahunku sementara aku pergi keluar dengan Harvy. Aku sangat berterima kasih padanya karena dia sudah membantuku seharian kemarin.
Aku berangkat dengan Harvy. Tentu saja dengan dia yang menyetir. Walaupun dia baru berusia 14 tahun, tapi dia lebih tinggi dariku. Dia juga sudah mahir menyetir mobil.
Kami sudah sampai di buyik langganan mama. Aku dan Havry turun dari mobil dan masuk untuk mencari dress yang cocok untukku.
"Hei Havry!" aku menyiku lengannya.
"Hmmm..." jawabnya malas.
"Apakah menurutmu dress yang iyu cocok untukku?" tanyaku sambil menunjuk-nunjuk dress selutut yang ada di pojok butik ini. Dress itu sangat manis menurutku.
"Coba saja dulu. Aku akan menunggumu disini." ucapnya menyuruhku mencoba dress tersebut.
Aku berlari-lari kecil menuju dress itu. Menganbilnya dan masuk ke ruang ganti. Dress ini sangat manis di tubuhku. Kurasa aku akan membelinya. Aku hanya perlu mencari wedges yang cocok dengab ini saja.
"Bagaimana Zee?" tanya Havry dari luar.
"kau bisa melihatnya sendiri." ucapku keluar dari ruang ganti.
"Menurutku sangat cocok Zee. Kau jadi terlihat lebih mungil di dalamnya." Havry terkekeh mengejekku. Aku memutar bola mataku kesal dan kembali mengganti bajuku.
"Sekarang kita akan kemana?" tanya Havry aetelah kami menbayar dress tadi.
"Kurasa aku harus membeli wedges baru."
"Kau sudah memilika banyak wedges di rumah Zee"
"Oh, ayolah. Ini hari ulang tahunku."
"Jadi?" ucapnya menatapku kesal.
"Kau tahu, nanti malam adalah acaraku. Jadi aku harus terlihat manis adikku." ucapku sambil mencubit hidungnya gemas.
"Terserahmu saja." aku tertawa mendengar ucapannya. Dan kami pun mulai melaju menuju toko sepatu.
Author POV
Mereka pergi ke yoko sepatu langganan Zee. Setelah memilih dan membayar wedges yang cocok dengan dress yang akan dikenakan Zee di hari ulang tahunnya, mereka pun pulang ke rumah. Havry membawa barang-barang Zee dan memasukkannya ke bagasi mobil. Mereka masuk ke dalam mobil dan Havry pun mulai menjalankan mobilnya.
"Oh, iya Ry." Havry menoleh ke arah Zee.
"Hmmm..." jawab Havry malas.
"Tadi malam aku bermimpi tentang Justin."
"Kau bermimpi apa?"
"Aku bermimpi bahwa tadi malam dia menyatakan perasaannya padaku."
Dia memang menyatakan perasaannya padamu, pikir Havry dalam hatinya. "Hei, kau dengar aku kan." ucap Zee sambil menyenggol tangan adiknya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember When
Teen FictionNamaku Zee, tepatnya Ziya Annabelle Morrison. Aku menyukai sahabat kecilku bernama Justin Bieber. Kami mendapatkan sahabat baru saat usia kami 13 tahun. Dia bernama Amily Xanders. Aku memberitahu nya bahwa aku mencintai Justin. Dan kalian tahu apa...