part 8

619 17 0
                                    

          Satu-persatu udangan pun berdatangan. Mereka memasuki halaman belakang rumah itu, yang telah dihias dengan sedemikian rupa. Beberapa dari mereka tercengang saat melihat gadis yang baru memasuki halaman belakang tersebut. Dia Zee. Di sampingnya sudah ada Havry yang menggandeng tangan kakaknya itu.

          Zee mengenakan dress diatas lutut. Dengan wedges yang cocok dengan dress yang dikenakannya. Zee sangat manis malam ini. Beberapa tamu menghampiri Zee dan mengucapkan selamat ulang tahun pada gadis itu. Havry meninggalkan Zee yang asik menyalami teman-temannya. Havry berjalan keluar. Menghubungi seseorang yang telah di tunggunya sejak tadi.

           "Hei, tidak usah menelponku. Aku sudah berada di sini. Dimana Zee?" ucap Skandar sambil menepuk bahu Havry.

           "Dia di dalam. Ayo masuk." Mereka berjalan menuju halaman belakang yang sepertinya sudah ramai dengan para undangan. Havry menyuruh Skandar untuk menemui Zee sendirian karena dia ada urusan mendadak.

          "Kau terlihat cantik malam ini." Zee berbalik dan menemukan Skandar yang sudah berdiri di belakangnya.

           "Berarti selama ini aku tidak cantik?" tanya Zee sambil mengerucutkan bibirnya.

           "Kau selalu terlihat cantik Zee." Skandar mencubit hidung Zee gemas.

           "Kau juga tampan malam ini." Zee memeluk Skandar lalu kemudian melepasnya. Ada rasa sedikit kecewa di hati Skandar karene dia tidak bisa memiliki gadis mungil dihadapannya ini.

          "Hanya malam ini?" ucap Skandar menggoda Zee. "Oh, ayolah. Kau tahu aku sangat tampan, kan?" lanjutnya.

           "Ya. Kau tampan hanya untuk malam ini saja. Tidak. Havry bahkan lebih tampan darimu." ucap Zee lalu tertawa. Skandar hanya tersenyum melihat tawa lepas Zee. Ia senang melihat Zee yang kembali seperti biasanya.

          Tawa Zee tiba-tiba lenyap setelah melihat pemandangan yang ada di belakang Skandar. Bibir Zee sedikit terbuka, ia tak bisa menutupi rasa terkejutnya. Skandar yang herah dengan raut wajah Zee pun menoleh ke belakang dan mengikuti arah pandangan Zee. Dan ia sama terkejutnya dengan Zee. Skansar tahu bahwa hati gadis di sampingnya ini sedang remuk. Bagaimana bisa hati Zee tidak remuk, dia baru saja melihat seorang Justin Bieber sebagai orang yang dicintainya datang ke pesta ini dengan Ami Xanders sebagai sahabatnya yang telah merebut Justin darinya. Bahkan mereka bergandengan tangan di depan Zee.

          Justin dan Ami berjalan kearah Zee. Justin tak tega melihat Zee seperti ini di hari ulang tahun gadis itu. Tapi dia tidak bisa melakukan apapun. Ami memaksanya melakukan ini.

          "Hei Zee!" ucap Ami angkuh setelah mereka berada di depan Zee. Skandar langsung menarik lengan Zee. Ia menggenggan tangan gadis itu erat. Berharap ia dapat menyalurkan kekuatan yang ia punya pada gadis di sampingnya ini.

          "Hai." ucap Zee mencoba agar suaranya bisa senormal mungkin. Ia ingin menangis saat ini. Tangan yang selalu menggenggamnya dulu, sekarang telah digemggam oleh Ami.

          "Happy birthday ya Zee." ucap Justin menjulurjan tangannya. Zee menjabat tangan Justin. "Ku kira kalian tidak akan datang." ucap Zee gugup. Justin bisa merasakan tangan Zee yang dingin.

            "Ekhem.." Ami berdehem dan Zee langsung melepas tangannya dari tangan Justin.

             "Baiklah kalau begitu. Kami akan kesana. Sepertinya Havry membutuhkan kami." ucap Skandar menarik Zee menjauhi Justin dan Ami.

********

          Pesta sudah dimulai sejak satu jam yang lalu. Semuanya bersenang-senang. Kecuali Zee dan Justin. Mereka merasakan sesak di hati masing-masing.

Remember WhenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang