3 hari sudah berlalu semenjak pertemuan ku dengan Erna di sebuah pesta ulang tahun Claudia kehidupan ku perlahan-lahan sudah dapat melupakan Erna.
Banyak orang telah menghiburku atau bahkan mensupport diriku untuk tidak memikirkan nya lagi.
Terutama ibuku sendiri yang melihat ku sedih karena masih ku ingat waktu ketika aku pulang dengan keadaan basah kuyup ibuku sudah membrondongku dengan beberapa pertanyaan.
“Loh nak kamu dari mana? Kok basa semua bukannya kamu naik mobil ya?” tanya ibuku sambil terus menatap ku.
“Sudah cepet masuk ganti baju sama bersih-bersih sana,” suruh ibuku karena aku tak menjawab pertanyaan darinya
Ibuku tampak tahu kesedihan yang terpancat jelas dari raut wajahku ini bahkan setelah aku sudah selesai bersih dan ganti baju,ibuku masuk kedalam kamar dengan membawakam teh hangat untuk ku
“Nih nak ibu bawa teh hangat buat kamu,” kata ibuku sambil memberikan teh hangat yang dibawanya padaku.
“Ya bu makasih,” jawabku sambil menerima teh hangat yang diberikan oleh ibuku.
“Nak,” panggilnya pelan.
“Ya bu,”
“Kamu masih keinget Erna?” tanya ibuku dan aku hanya menjawab mengangguk saja.
“Hmm, pantesan ibu lihat muka mu selalu sedih nak. Ibu cumaan mau bilang kalau memang Erna jodohmu dia tak akan kemama tapi kalau dia bukan jodohmu ikhlaskam dia nak. Ibu pengen lihat kamu fokus ke kerjaan kamu dulu karena masalah jodoh pasti akan datang kalau sudah waktunya nak,” kata ibu ku yang menasihatiku.
“Ya bu,” jawabku lirih sambil membenamkan wajahku dibantal yang ku pegang.
“Ya sudah istrahat lah dulu nak ibu keluar dulu ya,” pamit ibuku yang lansung keluar dari kamarku.
Sepeninggalan ibu ku aku merenungi apa yang di bicarakan olehnya tadi. Dan sedikitnya aku mulai mengerti aku harus tetap melangkah kedepan walaupun tanpa nya . kalau memang dia jodohku pasti akan ada cara untuk menyatukan kami berdua tapi kalau memang dia bukan jodohku aku harus bisa mengikhlaskannya karena jalan menunju ke masa depanku masih panjang. Aku tak mau lagi terlarut dalam kesedihan ini terlalu lama dan berlarut.
“Aku pasti bisa melupakanmu Er dan semoga kamu bahagia dengan pasangamu sekarang,” kataku sambil merebahkan diri lalu meraih hp dan ku dengarkan lagu kesukaanku untuk mengantarkan ku tertidur.
Noah Seperti kemarin
“Zal kamu udah sarapan?” tanya Ayu ketika aku baru saja sampai dikantor.
“Udah kok,” jawabku.
“Temeni aku yuk sebentar,” ajak Ayu.
