mengungkapkan perasaan (chapter 3)

2.9K 97 5
                                    

     "Ya ampun, tidak perlu bingung! Berikan barang kesukaannya" jawab Lancelot. "Setelah itu kamu mengatakan apa yang ingin kamu katakan" lanjut Alucard. "Beri dia bunga" kata Hayabusa. "Haya, Lesley tidak menyukai bunga," Gossen memikirkan barang apa yang akan dia berikan "oh ya! Aku akan memberikan coklat dan balon berbentuk love untuknya" kata Gossen sambil kegirangan. "Aku akan membelikan coklat untuknya nanti"

     Saat sore hari...
    Gossen pergi ke toko coklat yang berada tidak jauh dari rumahnya, sesampainya di toko coklat "aduh, tokonya tutup! Arghh.. ya sudah lah, aku belikan coklat untuknya besok saja" gerutu Gossen.
    Ia pulang dengan wajah suram karena tidak bisa membelikan coklat untuk Lesley hari ini, dan hanya bisa membelikan coklat untuknya besok.

       Keesokan paginya...
    Jam menunjukkan pukul 06.00, tapi Gossen sudah siap untuk pergi ke kampus. "Hm.. kalau pagi pagi begini, apakah toko coklat sudah buka? Baiklah, akan aku lihat sekarang" Gossen pergi ke toko coklat, dan............... toko coklat sudah buka! "Ah akhirnya sudah buka juga" kata Gossen lega. "Disini ada banyak coklat ya. Coklat susu, coklat kacang, coklat gelap, coklat putih, dll. Aku akan memilih...... hm, coklat susu!" Gossen mengambil coklat itu, lalu dia mengambil balon berbentuk love berwarna pink, setelah itu dia membayar dan langsung pergi ke kampus. "Semoga Lesley menyukai pemberianku"

    Teng... teng... teng...
    Bel tanda masuk sudah berbunyi, tetapi Lesley belum juga datang. 'Uh, dia tidak berangkat ya hari ini' batin Gossen. Ia sedih Lesley tidak berangkat hari ini, karena dia sudah membawa hadiah untuknya, tapi dia tidak berangkat. Apa lagi, saat Gossen berangkat, dia sudah ditertawakan oleh Miya "hahahah.. laki laki membawa balon! Warna pink lagi!". Namun, tiba tiba datang seorang gadis yang nafasnya terengah engah karena sehabis berlari "pak, maaf saya terlambat. Karena bus hari ini datang terlambat. Maaf" kata seorang gadis itu. Ya, itu Lesley! Gossen merasa lega Lesley sudah berangkat. "Akhirnya kamu berangkat juga. Aku kira, hari ini kamu tidak berangkat" kata Gossen sambil menunjukkan ekspresi leganya. "Ya, bus hari ini datang terlambat" jelas Lesley singkat. "Lesley, akhirnya kamu berangkat juga!" Kata Odette. Ya, memang di kampus ini sudah banyak yang menjadi teman Lesley. Tapi, kenapa cepat sekali ya? Hmmm.. (plak)

    saat istirahat...
   Lesley pergi ke kantin sendirian. Tapi tiba tiba Odette, Miya, dan Kagura duduk di sampingnya. "Lesley, kenapa kamu sendiri?" Tanya Kagura. "Tidak apa apa kok" jawab Lesley sambil tersenyum. "Oh ya, aku dengar, mulai minggu depan kampus kita akan membuka asrama!" Kata Miya memulai pembicaraan. "Apa betul?" Tanya Lesley tidak percaya. "Iya. Betul betul betul sangat betul" jawab Miya yang sangat kegirangan.  "Kalau berempat, kita satu kamar saja" ajak Odette. "Wah ide yang bagus! Betul tidak, Ley?" Kata Kagura yang menyenggol bahu Lesley yang sedang melamun. "Betul" jawab Lesley singkat. Sejak saat itu, Lesley, Miya, Odette, dan Kagura bersahabat.

    Bel masuk sudah berbunyi, tetapi dosen pembimbing mereka belum masuk ke kelas. Ini adalah kesempatan yang tepat untuk Gossen mengutarakan perasaannya kepada Lesley. Tapi, dia masih ragu dengan keputusannya. Bagaimana tidak, jika dia melakukannya sekarang, tentu akan dilihat semua orang di kelas. Gossen terus saja melamun, namun Alucard mengetahui apa yang dipikirkan Gossen. "Sepulang dari kampus saja" bisik Alucard kepada Gossen. "Eh Alu, kamu tahu saja apa yang aku pikirkan" kata Gossen sambil tertawa.

         Sepulang dari kampus...
   "Lesley!" Teriak seseorang dari belakang Lesley, dan Lesley menengok ke belakang. "Ya, ada apa Gossen?" Tanya Lesley. "Hm.. ada- ada- ada sesuatu yang ingin aku sampaikan" kata Gossen gugup. "Boleh" jawab Lesley. "Aku ingin mengatakan bahwa.." Gossen agak malu mengatakannya "ya?" Lesley semakin mendekat kepada Gossen. "Aku itu....." wajah Gossen memerah. "Hm?" Lesley semakin mendekat. "AKU SUKA KAMU, LESLEY" kata Gossen cepat. "Apa aku tidak salah dengar?" Kata Lesley tidak percaya. "Tidak, ini sungguhan. Aku suka kamu" Gossen tidak percaya kata kata itu keluar dari mulutnya. Lesley tiba tiba terdiam. Gossen mengeluarkan coklat dan balon pemberiannya dari tas nya untuk Lesley. "Apakah kamu mau menjadi-" kata kata Gossen terpotong Lesley "aku tidak akan menjadi pacarmu, tetapi menjadi istrimu nantinya" kata Lesley sambil tersenyum. Wajahnya memerah seperti tomat. 'Aduh Lesley, kamu itu memang pilihan yang sangat tepat' batin Gossen. "Kamu bersedia?" Gossen memastikan. "Tentunya" jawab Lesley. Gossen memeluk Lesley dan berkata "kamu calonku yang tepat". Tanpa mereka sadari, Alucard, Lancelot, Hayabusa, Miya, Odette, dan Kagura mengintip mereka sejak awal. Karena mereka sudah tahu, kalau Gossen akan bertemu dengan Lesley sepulang dari kampus. "Ekheemmmm" dehem Lancelot dari kejauhan. Gossen dan Lesley mendengarnya "hm.. sepertinya ada Lancelot di sekitar sini" kata Gossen. 'Sial! Dia mengetahuiku!' Batin Lancelot. Mereka berenam langsung menghampiri Lesley dan Gossen. "Bagaimana Gos? Lancar?" Tanya Hayabusa sambil tersenyum senyum. "Ya.. ehm.. tanya saja kepada Lesley" jawab Gossen sambil melirik Lesley. "Ehm.. dia.. 100% berhasil" kata Lesley. "Wahhh.. kamu hebat Gossen!" Kata Alucard. "Eh Miya, kapan kita bisa seperti Lesley dan Gossen?" Tanya Alucard kepada Miya "hey! Ngarang kamu!" Jawab Miya yang mungkin tidak menjawab pertanyaan Alucard. "Kalau kita,sudah kan Det?" Tanya Lancelot. "Iya iya" jawab Odette. "Kita juga sudah. Ya kan, Kagura?" Tanya Hayabusa manja "iya Haya - kun" jawab Kagura. Alucard dan Miya hanya menjadi obat nyamuk diantara mereka. Hhhh 😂😂😂

Ok udahan dulu ya readers chapter ke 3 nya.. akhirnya Gossen bisa mengungkapkan perasaannya yah hihihi.. ditunggu chapter ke 4 nya ya

Mobile Legends campus : Lesley X Gossen [COMPELETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang