Hyojin memasuki rumah dengan lesu
"Kenapa nak kok lemes banget?"
"Gapapa ma, ma dulu papa nembak mama gimana?"
"Papamu dulu kasih mama coklat terus ada surat isinya "mau kah kau menjadi pacarku" gtu aja nak" kata mama sambil senyum senyum
Hyojin hanya diam memikirkan bagaimana dia menembak heejin
"Emangnya kamu mau nembak heejin?"
"Gak tau ma hyojin belum siap tapi tadi hyojin kalah taruhan sama seungjun terus harus nembak heejin"
"Lah kalau didasari dengan taruhan sebaiknya jangan nak nanti hasilnya gak baik" kata mama sambil mengelus kepala hyojin
"Enggak kok ma seungjun juga nunggu sampe hyojin siap"
"Baiklah kalau gitu sekarang ganti baju kamu terus makan"
Hyojin hanya mengangguk lalu melaksanakan perintah mamanyaKeesokan harinya seperti biasa hyojin pergi kesekolah bersama arin tapi yeri menghampirinya
"Bang ini surat izin kak heejin"
"Heejin sakit lagi?"
Yeri hanya mengangguk
"Sakit apa?"
"Demam bang"
"Yaudah makasih ya titip salam sama heejin"
Kepala hyojin dipenuhi sama heejin
Belum selesai dia memikirkan gmana caranya menyatakan perasaannya dengan heejin sudah ditambah lagi dengan memikirkan heejin yang sakit
"Surat siapa jin?" Tanya seungjun
"Heejin sakit lagi jun" jawab hyojin lesu
"Kapan lo nembak dia jin?"
"Rencananya sih besok jun"
"Yakin jin?"
"Gak sih jun tapi gue bakal berusaha"
"Gak usah jadi kalau niatnya terpaksa jin"
"Gue gak terpaksa kok jun tenang aja"Hyojin pov
Sudah 3 hari heejin gak masuk kesekolah
Aku benar benar mengkhawatirkannya, separah itukah sakitnya
Padahal aku berencana menembaknya kemarin
Kepala hyojin dipenuhi dengan heejin
"Anak anak hari ini saya mau menukar tempat duduk kalian" kata pak shinwoo
Akupun malas mendengarnya
"Ryujin kamu duduk sebangku dengan sujin" perintak pak shinwoo
Aku yang tadinya malas mendengarkan menjadi kaget
Aku langsung mengangkat tanganku
"Pak heejin gmana?"
"Oh heejin nanti disudut belakang aja duduk sama hyojung" kata pak shinwoo sambil menunjuk tempat duduk untuk heejin
Aku rasanya pengen marah karena tempat duduk kami sangat jauh,
Seungjun mengelus punggungku menenangkan aku
"Jauh banget jun" kataku lirih
"Gapapa jin kan masih sekelas masih bisa kan pas istirahat ngobrolnya"
Aku hanya mengangguk lesu
Benar benar heejin memenuhi kepalaku
Hyojin pov endHeejin pov
Aku terbangun dari tidurku karena mendengar suara hpku berbunyi
"Halo jun ada apa?"
"Eh aku ganggu kamu lagi istirahat gak?"
"Enggak kok jun tenang aja"
"Sakit apa sih jin kok lama banget"
"Demam jun mungkin besok aku udah masuk soalnya udah mendingan"
"Ah iya tempat duduk kita tadi diubah sama pak shinwoo"
Aku kaget mendengarnya
Bagaimana kalau aku duduk berjauhan sama hyojin
"Terus aku duduk dimana jun?"
"Kamu duduk sama hyojung"
"Ah oke terus duduknya dmana? Dibelakang kalian?"
Seungjun hanya diam
"Halo jun"
"Eh maaf jin, enggak dibelakang kami jin"
Firasatku mulai gak enak
"Jadi dimana?"
"Di barisan ke 1 jin paling belakang"
Aku diam mendengar perkataan seungjun lalu aku berfikir bisa saja mereka dibarisan ke 2 belakang kan
"Terus kalian dimana duduknya?"
"Tempat duduk kami gak berubah jin"
Deg- seketika aku langsung lemas
Aku dibarisan ke 1 sementara mereka dibarisan ke 4 dan mereka duduk di bangku no 3 sedangkan aku dipaling belakang
Jarak aku dan hyojin Itu sama saja jauhnya seperti waktu pertama kali masuk sekolah
"Halo heejin kamu gapapa kan?"
"Gapapa kok jun makasih ya"
Aku langsung menutup telfonnya
Rasanya aku menyesal karena tidak hadir hari ini
Andai saja aku hadir, mungkin aku tetap di tempat dudukku bersama sujin
KAMU SEDANG MEMBACA
CAN YOU HEAR MY HEART | KIM HYOJIN - HEEJIN
FanfictionHyojin dan Heejin saling mencintai Tetapi mereka tidak dapat mengungkapkan perasaan mereka Bagaimana kisah mereka? Apakah mereka dapat bersatu?