Sekarang Alea berdiri di shaf kedua dari depan, ia bisa melihat jelas anggota OSIS yang ada di depan mereka.
Sebenarnya Alea punya seorang sepupu yang bersekolah disini tapi karena mereka jarang bertemu Alea pun merasa kurang akrab dengan sepupunya tersebut.
"Ah itu Dea.." gumamnya.
"Selamat Pagi semuanya.." ucap seseorang yang berdiri di tengah barisan.
"Pagi kak.."
"Baiklah saya akan memperkenalkan diri Nama saya Mikaela Zonata, kalian boleh memanggil saya Kael atau apapun senyaman kalian.. jabatan saya adalah ketua OSIS disini.. dan hari ini merupakan hari pertama yaitu persiapan.. dan karena kalian terlambat sebagai hukuman sebelum memasuki Aula kalian harus memungut daun yang terjatuh dibawah pohon dan mengumpulkannya sebanyak 8.."
Desas desis para murid baru terdengar cukup ramai setelah mendengar ucapan dari kakak yang ternyata adalah ketua OSIS di SMAS Granita ini..
"Ah dikit itumah.."
"Cuma 8?"
"Yah banyak itumah pada berserakan.."
Setidaknya seperti itu yang Alea dengar dari kerumunan murid yang mendapat hukuman.
"Tapi ada syaratnya....." lanjut Kael dengan senyum.
"Haaa??"
"Daun yang kalian pungut harus berwarna hijau, dan bukan daun kering.. juga yang harus sudah jatuh di tanah bukan dari pohonnya, paham??" Ucap Kael sambil tertawa..
Kemudian gumaman para murid pun terdengar kembali.
"Kak? Mana mungkin ada daun yang jatuh tapi masih berwarna hijau.." tanya salah seorang murid yang juga terlambat sepertiku..
"Ya saya tidak mau tau, bagaimanapun caranya, saya mau daun yang kalian kumpulkan adalah daun yang jatuh dan berwarna hijau.. hanya 8 helai saja kok, hihi.." tawa Kael dan anggotanya pun menyahut..
"Nanti akan ada anggota OSIS yang mengawasi kalian.. sekarang kerjakan hukuman kalian.. paham?" Lanjutnya menegaskan..
"Paham kak Kael..." seru murid-murid serentak..
"Baiklah saya ke Aula terlebih dahulu.. Dea, Taufik, Ammar awasi mereka ya.." kata Kael sambil berjalan menuju Aula..
Kael pun menuju ke Aula sementara murid yang mendapat hukuman langsung berhambur mencari daun yang jatuh yang masih berwarna hijau..
"Ayo ayoo semangat carinya adek adek.." kata salah seorang anggota OSIS yang bertubuh tinggi, yang Alea tau namanya adalah Taufik..
Alea heran, ia memutar otaknya dan mencari akal. Ia tau betul kalau hukuman itu adalah teka-teki. Ditengah kebingungannya Naufal mencolek Alea dengan raut wajahnya yang slengean dan ngeselin itu.
"Wey le, gua tau kok arti teka teki ini..?
Alea terkejut mendengar bisikan Naufal.. ia ingin mengabaikannya namun ia merasa penasaran dengan perkataan Naufal..
"Mau tau ga??"
Bisiknya sekali lagi yang sukses membuat Alea penasaran kemudian menoleh pada Naufal dengan raut wajah serius..
"Apa?.." sahut Alea stengah berbisik..
"Ah kepo lo, hahaha cari sendiri lahh.." kata Naufal sambil berlari meninggalkan Alea..
"Naufall!!!" Seru Alea yang benar-benar geram karena Naufal.
Naufal pun menghilang, pergi ke tempat dimana ia merasa bisa menyelesaikan hukumannya tersebut. Sementara Alea masih mondar-mandir mencari jawaban teka-teki tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
FOSTER *[HIATUS]*
Teen Fiction"gausah gangguin gue!" "yaelah lu mah gitu banget ama gue le" . . Manusia yang slengean dan super duper ngeselin, disatuin sama manusia tomboy dan seriously banget? bisakah? Alea bukan type manusia yang jail dan suka bercanda layaknya Naufal.. Tak...