Lagi-lagi

79 37 18
                                    

Alea masih fokus ke layar ponselnya kemudian ia mendengar bisikan itu sekali lagi. Alea merasa tidak asing dengan suara tersebut.

Ia menoleh dan terkejut karena wajah Naufal telah berada tepat di atas pundaknya dan jika tak segera menghindar pasti sudah mengenai pipinya.

"Astaghfirullah mesum! *Plakk!!* Alea melayangkan tangannya ke pipi Naufal, ya bisa dibilang nampar.

"Aww.. busett, mesum apasih? Lu dari tadi gua panggil ga nengok jirr.. boro-boro nyambut gua lembut.." kata Naufal sambil mengelus pipinya yang memerah..

"Males banget sih nyambut lo. Udah deh gausah gangguin gue." Kata Alea ketus kemudian kembali ke tatapan semula.

Naufal terdiam kemudian duduk di kursi di samping Alea. Sebenarnya sejak tadi Alea hanya meng-scroll home instagramnya tanpa melakukan aktivitas apapun.

"woy, itu udah bilang apa aja?"

Hening..

"Woy, budeg?.." Naufal mulai kesal karena ia merasa diabaikan. Lagi.

"Ohh lu ngomong sama gua? Gua kirain baca mantra.." kata Alea yang masih tetap menatap ponselnya dan melakukan aktivitas yang sama.

"Yaampun, tuhan, kenapa hambamu diberikan ujian seperti ini.. udah telat, ketemu cewek yang sok cantik, rese, cerewet, hufthhh.." Naufal mendongakkan kepalanya.

"Yang rese ini gua apa lu?!" Alea mulai membentak.

"Ya elu lah!" bentak Naufal juga.

"Dih apaan jelas-jelas tuh elu ya yang gangguin gua terus dari tadi." Alea mulai emosi dan menaikkan volumenya.

"Ya elu, jelas jelas el.."

"Hei kalian!!..."

Seru seseorang memotong perdebatan mereka.. dari depan sana suara tersebut menggema di ruangan itu.. sekarang hampir semua murid menatap ke arah Alea dan Naufal dengan tatapan yang aneh.

"Maju kesini!!.." teriaknya sekali lagi..

Alea terkejut mendengar seruan tersebut. Ia tidak berkata apapun kemudian menatap Naufal dengan tatapan menyalahkan. Rupanya Kael yang memanggilnya.

"Kalian berdua itu, yang perempuan sama laki-laki di sebelahnya cepat maju!"

Sudah bisa dipastikan memang merekalah yang dipanggil kedepan. Alea mengernyitkan dahinya, kemudian memasang wajah yang mengerikan kepada Naufal..

Alea pun berdiri, diikuti oleh Naufal yang berjalan di belakangnya. Setiap anak yang dilewati mereka berdua pasti menatap mereka dan seakan akan berkata kalau mereka adalah pengacau.

Kemudian Alea dan Naufal berdiri bersebelahan di sebelah Kael.

"Kenapa kalian berdua malah berdebat,? Tidak melihat dan mendengar ada saya yang sedang berbicara di depan?" Kael bertanya kepada mereka berdua. Alea menundukkan kepalanya.

"Begini kak, tadi saya bertanya apa saja yang telah diberitahukan karena dia yang baru saya kenal dan dia sudah masuk lebih dulu dari saya.."

"Benar begitu? A-lea?.." kata Kael mengeja namaku yang tertera di seragamku.

"I-iya kak, tapi dia nanyanya nyolot?" Kata Alea membela diri.

"Kenapa dia bilang begitu Naufal?" Tanya Kael lagi.

"Saya bertanya sekali tapi dia masih fokus ke hpnya kak.." Kata Naufal dengan santai.

"Tapi kak,,"

FOSTER *[HIATUS]*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang