Ch.7

1.8K 212 17
                                    

Maafkan typo yang berantakan dan alur yang sedikit lambat

Untuk memudahkan, setiap kata/kalimat yang di Bold itu berarti percakapan di telpon/ percakapan melalui pesan.

So Enjoy

and

Happy reading😁😁😁

Krist terkejut setengah mati saat sepasang tangan membungkam mulutnya dari belakang hingga tasnya terlepas dari tangan.

Tetapi sedetik kemudian, raut wajah Krist terlihat kesal ketika menyadari siapa pelaku yang dengan kuat menutup mulutnya.

Siapa lagi kalau bukan pria yang menjadi sumber masalah baru baginya, sang aktor menyebalkan.

Singto Prachaya.

Diselimuti perasaan kesal yang memuncak, Krist langsung menarik tangan kanan Singto lalu menggigitnya dengan kuat.

"Aaaa..............." Jerit Singto tak tertahankan.

Singto menarik tangannya, mengibas kesakitan, Singto memperhatikan tangannya yang sekarang terdapat lekukan hasil cetakan deretan gigi Krist lalu menatap tajam si tersangka.

Krist yang mendapatkan tatapan amarah dari Singto langsung mengangkat dagunya seolah ingin menantang lebih lagi.

"Apa?'" Tantang Krist lalu mengambil tas yang tergelak di tanah.

Sibuk dengan keadaan, mereka melupakan fakta bahwa jeritan kesakitan Singto tadi sudah mencapai telinga para wartawan.

Dan akhirnya kegiatan saling kesal mereka terhenti saat pendengaran mereka menangkap suara berisik para wartawan yang mungkin saja sekarang dengan sibuknya mencari mereka dan suara itu semakin lama semakin mendekat ke arah mereka.

Menyadari situasi mereka yang tidak aman, Singto dengan cepat menggenggam tangan Krist dan menyeretnya menjauhi tempat itu menuju mobil dimana P'jane sudah menunggunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menyadari situasi mereka yang tidak aman, Singto dengan cepat menggenggam tangan Krist dan menyeretnya menjauhi tempat itu menuju mobil dimana P'jane sudah menunggunya.

"Masuklah" Perintah Singto mendorong Krist masuk mobil.

Walaupun bingung, Krist memilih masuk ke mobil daripada harus menjadi makanan segar bagi para wartawan itu.

"Akhirnya lolos juga" Gumam Krist lega.

Sekarang Ia berada di mobil bersama P'jane yang duduk di depan dan Singto yang duduk di samping kanannya.

"Nong, Kenapa dengan tanganmu?" Tanya P'Jane sesaat setelah mobil mereka melaju.

"P' bisa tanyakan itu pada seseorang yang berada di sebelahku ini."

P'Jane pun menatap Krist, ingin meminta penjelasan lebih lanjut.

Krist langsung menatap kesal ke arah Singto.

Can I stay by your side?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang