Gadis bermata sepet,
langkahnya diatur dengan teliti,
meniti jalan yang dipenuhi duri,
walau penghujungnya tidak lagi pasti,
dia tetap terus megah berdiri dan berlari.Dia yang bermata sepet,
berlarinya ke sana sini mencari hakiki,
di atas bumi yang mengalas kaki,
membawa diri keluar dari fantasi,
mimpi-mimpi ngeri, juga depresi.Dia sering mengenakan pakaian putih,
lambang kesucian saat masih bertatih
di dalam kotak gelap kesuraman,
memohon cahaya dari kayangan.Segala perjuangan yang dijuangkan,
diharapkan bisa membuahkan kemenangan,
biar apa jua kesakitan yang dihadapkan,
ditempuhi jua menuju ke awangan.Puncak tertinggi dalam fasa kehidupan,
meraih kebahagiaan, dipeluk erat dalam dakapan.Dia, seorang gadis bermata sepet,
masih mahu terus bernyawa meniti usia
di kelompok manusia yang hanyut dengan dunia,
dihembuskan udara-udara cinta kepada mereka
agar segera bangkit dari alam yang penuh cereka.
