Di malam-malam sunyi - sepi, munculnya seorang gadis kecil di dalam mimpi, dengan membawa pelita-pelita cinta nan bercahaya di tangan kiri dan kanannya. Terang - menyuluh jalan pulang menemui Tuhan yang telah lama hilang di dalam jiwanya. Di saat dirinya berseorang, tidak lagi pasti mampu bertahan dengan segala nasib malang, atau membiar dirinya terus hilang.
Padanya, mungkin aku bukanlah siapa-siapa yang bisa dibanggakan. Hanya seorang lelaki malang, yang masih berusaha menguatkan kedua belah kekudanya, agar tetap berdiri, dan menongkah arus perjalanan yang sering mahu menariknya ke dasar kehidupan yang membinasakan.
Tapi untukku, dialah segalanya.
Manusia kedua selepas keluarga.
Dia lah pari-pari kecil,
yang sudi mampir menemaniku
tika berada di dunia terpencil.
