10. Dia adalah Kakakku

8 1 1
                                    

"Lo liat kejendela"

Seketika aku merinding saat si penelfon menyuruhku menoleh kejendela

'Aduh kalau setan begimana??' Batinku tak karuan

Lalu dengan berat aku menoleh ke jendela kamarku yang gordennya belum ku tutup

Terlihat seseorang melambaikan tangannya sembari tersenyum manis padaku

"Galaksi"

•••

Segera aku menutup buku Kimia yang kupinjam dari Perpustakaan sekolah . Mataku lelah melihat rumus rumus tapi mau bagaimana lagi. Aku sekolah dan telah menandatangani diatas materai bahwa aku siap dengan aturan yang sekolah tetapkan ,walau aku lebih suka melanggar

Aku melangkah menuju balkon yang ada dikamarku . Melihat jalanan sepi dan ditemani malam bersama purnama juga bintang. Bintang? Itu namaku

Kata Ayah kenapa namaku ada Bintang . Kata Ayah saat Bunda mengandungku Bunda sangat suka berdiri dibalkon sembari melihat Bintang

Aku memejamkan mataku , merasakan angin menerobos pori poriku . Lalu aku membuka mataku dan melihat telapak tangan kananku yang masih ada luka goresan aspal
Ini gara gara Ketek Dugong alias Galaksi dan sialnya ia adalah tetanggaku . Lebih tepatnya tetangga sebrang rumah

Sudahlah ini sudah jam 9 lewat . Aku besok harua sekolah untuk memulai pelanggaran terbaru lagi

•••

Alarm ku berbunyi tepat dipukul 4 dini hari . Ayolah kenapa alarmku berbunyi pagi sekali ,perasaan alarmku stel pukul 5 . Dengan terpaksa aku bangun dan mengumpulkan nyawa . Berat rasanya meninggalkan ranjangku ,entahlah hanya sebuah ranjang yang bisa menjadi magnet terbaik untuk beradu dialam mimpi .

Aku bergegas bangun dan membereskan tempat tidurku . Aku membuka pintu kamarku dan menuju dapur . Yah karena aku adalah seorang gadis yah aku harus bisa masak bukan meski aku bisa tapi aku tak jago seperti Bunda.

Setelah semua dirasa selesai ,pada pukul 06.21 aku berangkat bersama kak Lintang menggunakan motornya

Tak lama kami sampai diparkiran belakang sekolah . Dan berjalan bersama menuju kelas

"Le, kamu bawa bekel buat makan siang ?" Tanya Kak Lintang sembari berjalan disebelahku

"Bawa " jawabku

"Yakin? " tanya Kak Lintang lagi penuh penasaran yang aku jawab dengan anggukan

Saat dikoridor menuju lantai 2 . Aku mendengar suara perempuan yang berbincang bincang

"Eh tuh cewek genit banget ya sama Lintang!"

"Mereka pacaran ya?"

"Ish jijik gue liatnya ,ga cocok noh cewek sama Lintang terlalu Nerd"

Bodo amat dan amat bodo

Lalu Kak Lintang dan aku saling menatap dan tersenyum sinis sebelum akhirnya kami hilang dari koridor dan menuju ke kelas .

"Wihh kalian pacaran ya ,dari Mpls kok bareng mulu" ucap Dilan salah satu orang ter aneh dikelas

"Iya nich bagi peje peje " ujar Rasti

Sebuah Adaptasi Gagal Dari Dilan : Resdian *ehem*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang