8. Kutil pergi Dugong datang

10 0 0
                                    

"Naek cepet!" Titahnya memerintakan aku untuk naik motor diboncengnya

Aku melongo

Lalu ia turun dari motor lalu memakaikan ku helm dan jaket

"Jaket lu ketinggalan bego ,mau kebakar tuh kulit "serunya dengan nada kesal lalu setelah itu Ia melesat

"Ehh begoo gue belum naik begoo!!"
Aku berteriak sekeras mungkin karena dia melesat secepat ibu ibu menjait jemuran

•••

Kau begitu sempurna
Dimataku kau begitu indah
Kau membuat diriku akan selalu memujamu
Janganlah kau tinggalkan diriku
Takkan mampu kuhadapi semua
Hanya bersamamu kuakan bisa

"Mau sampai kapan disini?" Tanya lelaki disebelaku

Aku hanya diam menikmati toko Compact Disc , aku hanyut terbawa suasana saat mendengar lagu itu

"Ah lama!" Kata Resdian geram

Ia menarikku secara paksa agar aku tak terus terusan berdiam diri didepan toko tersebut

"Mau makan ?" Tanyanya

"Engga" jawabku lemas

"Yaudah padahal mau gue traktir"ucap Resdian

"Eh kalau gitu beda ceritanya , yaudah mau deh" jawabku sembari menyelaraskan langkah kakiku dengannya

"Tadi bilang gamau yaudah gausah " katanya dengan nada sinis

"Ehh eh jadi cowok kaya gitu sih" ucapku merasa tak andil dengan keputusannya

Resdian perlahan berjalan sendiri sementara aku masih diam berfikir bagaimana caranya agar magg aku tidak kambuh lagi

Saat aku berjalan sayang sekali Dewi Fortuna tidak berpihak padaku ,aku kehilangan jejak si Kutil

"Ah anjir kemana !" Ketusku kesal

Aku melanjutkan perjalananku dengan berjalan kaki dengan seragam sekolah yang aku pakai

"Duit sisa 10 ribu beliin jus alpuket aja kali ya" fikirku

Lalu aku berhenti sejenak untuk membeli jus alpukat . Setelah 10 menit selesai aku berjalan kembali sembari menyedot jus alpukat yang aku beli .

Namun jus ini tidak bisa meredakan rasa sakit dekat ulu hatiku . Tapi tak apalah meski rumah ku dari sini jauh tapi aku harus tetap berjalan

Brukkkkk!!

'Ini siapa yang bikin aku jatuh'

Aku jatuh kedepan akibat hantaman orang yang berlari dari belakang

'Ah shit!' Batinku

Aku melihat telapak tanganku berdarah akibat gesekan dari alas batu di trotoar dan aku meniup meniupkan luka itu yang perih

Lalu ada orang yang menunduk lalu mensejajarkan keadaan

"Lo gapapa?"

Pertanyaan itu keluar dari pemilik suara bass tersebut

Sebuah Adaptasi Gagal Dari Dilan : Resdian *ehem*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang