Siang itu, sehabis makan siang. Suho dan Jisuk berjalan beriringan menuju parkiran mobil di basement. Mereka menuju mobil Pajero berwarna Bronze mengkilat, yang terparkir rapi di depan mereka. Baru saja Jisuk hendak memencet remote mobil, tapi dengan cepat Suho merebut kunci mobil dari tangan Jisuk. Jisuk pun heran dengan gerakan spontan Suho itu. Suho hari ini minta temani menuju perusahaan properti. Untuk menemui rekan bisnis nya disana juga sekalian membicarakan renovasi penthouse nya.
"Aku nyupir sendiri, Jisuk-ah. Aku diam kali ini, karena aku tahu kau tidak bisa menolak. Tapi hentikan bisnis mu dengan ibu ku sebelum aku yang menghentikan bisnis kita, aku tidak mau berkerja dengan siapa pun yang juga berkerja untuk orang tua ku. Jadi selesai kan urusan mu sampai aku memanggil mu nanti"Suho mengucapkan nya tanpa senyum sedikit pun, jika membahas tentang orang tua nya. Ia akan dengan cepat berubah menjadi sangat dingin. Ia sudah tahu sejak kemarin Jisuk terus mengirimkan smd ketika mereka pergi ke suatu tempat. Entah dari satu perusahaan ke perusahaan lain, bertemu rekan bisnis atau pun makan siang. Jisuk selalu melaporkan kegiatan nya kepada ibunya, hal itu diyakinkan nya ketika Suho diam-diam mengambil handphone Jisuk. Nama ibunya di sana terpampang jelas, mereka saling komunikasi melaporkan dan bertanyaa tentang dirinya. Suho tidak marah dengan Jisuk, karena Jisuk orang yang tidak bisa menolak walaupun dirinya ingin. Suho pun segera memencet tombol unlock dan melangkah memasuki mobil yang sudah menunggu nya. Mesin mobil itu pun menyala dengan bunyi yang halus dan mulai melaju meninggalkan area basement.
Mobil Suho pun akhirnya berhenti di salah satu basement perusahaan properti di distrik Gangnam, perusahaan besar itu sudah membuat janji temu dengan nya. Ia akan menanam modal disini dan membahas tentang renovasi penthouse nya. Suho mulai memasuki pintu yang ada di sebrang mobil nya, yang menghubungkan dengan lift yang menuju ke lantai-lantai lain nya. Suho menyapa security yang menjaga di sana, memencet tombol lift dan menuju ke lantai 8. Lift itu yang akan membawa nya naik dengan cepat, menuju ke lantai tujuan nya.
Namun lift yang berjalan itu tiba-tiba berhenti di lantai 1, Suho yang sibuk melihat jam nya pun terlihat cuek. Tapi ketika pintu terbuka, waktu seolah berhenti ketika di depan Suho menampakan Wanita dengan baju blus putih polos muncul, dengan rambut hitam lurus nya yang ia gerai. Make up tipis yang merias wajah nya, dan bibir tipis dengan polesan tipis berwarna pink. Rok berwarna biru dorken itu terlihat cocok dengan kulit putih bersih Jisoo.
Namun, ID card yang tergantung di leher nya lebih menarik perhatian Suho. Ia sangat kenal dengan wanita ini, wanita yang ia janjikan akan ia temui lagi. Kini wanita itu berdiri di depan nya, mereka saling tatap untuk sejenak. Jisoo menyengitkan alis nya bingung, ia familiar dengan wajah nya. Tapi ia lupa dimana mereka bertemu, karena mata pria itu yang tidak asing untuk nya.
(ID CARD REAL ESTATE WOONG COMPANY)
Kim Jisoo
Dapartement Desain Interior
3 Januari 1994
KAMU SEDANG MEMBACA
Roller Coaster
RomanceApa yang terjadi?, sebuah kehidupan kadang di sebut orang dengan definisi "Roller Coaster". Hidup yang selalu naik turun, berputar, melaju dan melambat sangat mirip dengan Roller Coaster. Kehidupan seorang Kim Jisoo yang single sangat bertolak belak...