Roller Coaster

10. Want to Date?

Can't I just tell you I like you?
I just want to be honest

Go away, no don't go away
Show me your heart, no don't show it to me
All day, only your smile is in my head
Do you wanna just go out?

Starting from today, I'm gonna have something with you
I'm gonna call you every day
Even though I can't eat gluten
I'm gonna go around eating delicious food with you

Bolbbalgan4 - Some

Akutu baper guys, ngetik ini sambil denger lagu Bolbbalgan yang judulnya Some. Pokoknya dapet ide nulis ini karena lirik lagu mereka yang cocok banget sama Jisoo x Suho yang terus lari-larian kek kucing sama anjing, Suho ngejar Jisoo, Jisoo nya juga ikut lari. Suho yang terus berusaha buat caper sama Jisoo, tapi Jisoo sok-sokan gapeduli, ya karena Jisoo itu rada malu. Malu karena salah sangka juga malu karena Suho itu ganteng. Acieee wkwk

_________

Jisoo berjalan di depan Suho, melipat wajah nya kesal. Rambut nya yang terikat ikut bergoyang seiring dengan langkah nya yang berjalan cepat. Suho, melihat itu dari belakang, tidak bisa kah mereka berjalan berdampingan?, menggandeng tangan lentik itu, membuat tangan dingin itu terasa hangat dan mengucapkan setiap hari bahwa ia menyukai nya?. Ia ingin bertemu Jisoo setiap hari dan sarapan pagi bersama Jisoo untuk pertama kali sebagai pria dewasa. Suho terlalu serakah untuk semua hal yang berhubungan tentang Jisoo. Suho pun mencoba membuka pembicaraan dengan Jisoo.

"Aggashi"Panggilnya, tapi Jisoo mengabaikan panggilan nya. Suho heran, Jisoo terlihat sangat kesal. Apa ia seburuk itu?

"Hoy"Panggilnya lagi, lagi-lagi wanita itu mengabaikan nya. Mereka melangkah mendekati lift, Jisoo memencet tombol lift khusus yang langsung terbuka. Mereka melangkah masuk bersama, tapi tetap Jisoo mengabaikan nya, seolah Suho tidak ada disana. Suho memikirkan cara untuk mencari perhatian Jisoo. Ini pertama kalinya, Suho mencoba untuk mencari perhatian wanita. Ia merasa dirinya sangat bodoh, tapi ia tidak perduli akan itu.

"Hey maniak"Suho menyebutkan kata maniak, yang di ucapkan Jisoo untuk Suho sebelum nya, saat mereka berada di Lift. Jisoo yang sudah berusaha sekuat mungkin untuk bungkam pun akhirnya kesal, kenapa ia mengungkit ucapan kasar itu padanya. Padahal ia berusaha mungkin melupakan kejadian memalukan itu.

"Apa?, apa mau mu?"Tanya Jisoo akhirnya, menatap kesal kepada Suho dengan tangan bersedekap di dada. Menatap Suho dengan mata menyipit menantang Suho untuk bicara lebih.

"Kenapa mengabaikan ku?"tanya Suho, ia adalah type orang yang benci di abaikan, ia teralu banyak mengalami masa kecil yang sakit. Di abikan dan di pojokan, jadi cukup bagi Suho, ia tidak ingin di abaikan lagi.

"Karena aku malu"jawab Jisoo setengah berbisik, kali ini ia berdiri membelakangi Suho yang bersandar dengan gagah nya di dinding lift.

"Kenapa harus malu?"tanya Suho penasaran, kenapa ia harus malu?, apakah Jisoo melakukan kesalahan atau Suho yang melakukan kesalahan fatal.

"Pertama, karena aku tidak mengenalmu dan kedua, karena salah menuduh mu"

"Kau pernah bertemu dan bicara dengan ku"Jisoo memutar kepalanya, menengok ke arah Suho. Tertarik dengan percakapan yang mulai terjalin.

"Kapan?"Tanya Jisoo, Suho mengangkat alis nya mencoba berfikir dan kembali menatap Jisoo. Menatap tepat di matanya, membuat suasana saat itu tiba-tiba terasa canggung.