Alda memaksakan diri tersenyum saat seorang gadis berkucir kuda menyapanya di koridor kampus. Dia masih kebingungan mencari kelasnya setelah mengurus masalah pemindahannya."Maaf, kelasnya pak Tony Wijaya dimana ya?"
"Itu." Tunjuk gadis yang tadi menyapanya dengan senyum. "Gue juga mau kesana. Bareng yuk." Ajaknya.
Alda tersenyum dan berjalan di sisi gadis itu.
"Gue Naura, lo?"
"Aku Alda."
"Kok wajah lo asing ya?"
Alda tersenyum kecil. "Aku baru pindah."
"Oh, dari mana?"
"Dari Surabaya."
"Kenapa pindah?"
"Orang tuaku di Jakarta."
"O." Naura tidak melanjutkan pertanyaannya saat sadar Alda tidak mau berbagi info pribadi.
"Lo duduk samping gue aja. Lo belum punya teman kan?"
Alda mengangguk. Ketika mereka berdua memasuki kelas, perhatian seluruh penghuni kelas terarah pada Alda. Wajah - wajah penasaran itu mengikuti langkah Alda dengan pandangan mereka.
"Siapa tu, Nau ?" Tanya seorang anak lelaki yang duduk di bangku tengah, dikelilingi banyak anak cewek.
Lelaki itu tersenyum dan sempat memberi kedipan mata pada Alda.
"Temen gue, Yod. Jangan ganggu."
"Pelit bener punya teman bening."
"Pelit buat playboy macam lo." Balas Naura sengit.
Naura dan Yodi memang selalu tampak bermusuhan. Berdebat dan bersitegang sejak acara ospek berlangsung hingga kini mereka sudah memulai perkuliahan.
Kadang benci bisa nampak seperti cinta, tapi kadang cinta bisa nampak seperti benci.
Yang tidak orang ketahui adalah kenyataan bahwa Naura dan Yodi sudah saling mengenal sejak kecil. Mereka bersama, dan timbul rasa yang tidak seharusnya ada. Naura menyukai Yodi. Tapi Yodi? Dia seorang playboy sejak kecil. Menggandeng sana senggol sini, mencolek situ, menggoda siapa saja. Retakan hati Naura tak lagi bisa dihitung. Sejak SMA Naura mulai menjauhi Yodi dan tidak mau berurusan dengan lelaki itu. Akibatnya dia selalu ketus di saat bertemu dengan Yodi.
***
Kuliah baru saja usai. Setelah sebagian besar teman- teman sekelasnya keluar, Alda ikut menggendong ranselnya dan menoleh ke arah Naura.
"Lo mau kemana habis ini?" Tanya Naura.
"Aku mau sholat duhur terus makan siang. Aku udah lapar, tapi temenin ya aku belum tahu tempatnya."
"Oke. Tunggu sebentar gue mau hubungin teman- teman gue buat nunggu di kantin sekalian nanti kita bisa sholat Duhur di masjid. Letaknya deket dari kantin."
"Iya."
"Yuk, ternyata mereka udah di kantin." Ujar Naura yang membicarakan teman- temannya tadi.
Dengan beriringan Alda dan Natura berjalan menuju kantin. Sebagian besar meja yang ada sudah di penuhi oleh mahasiswa - mahasiswa universitas ini. Naura terus berjalan mencari meja teman- temannya berada.
"Hai, Nes. Hai Mel." Sapa Naura pada kedua gadis yang asik makan sambil mengobrol."
"Hhaai." Jawab seorang gadis dengan mulut penuh.
"Hai juga, Nau. Siapa itu?" Tanya gadis lainnya.
Naura mengajak Alda duduk, dan mulai memperkenalkan. "Ini Alda, murid baru. Pindahan dari Surabaya. Alda, yang ini Nessa, terus yang hobi makan ini Melly."
"Assalamualaikum, saya Alda."
"Wa'alaikumusalam, gue Nessa."
"Hai, gue Melly. Maaf ya gue bukan muslim."
"Oh, nggak apa-pa."
"Kamu satu jurusan sama Naura?" Tanya Nessa.
Alda mengangguk. "Iya."
"Aku di FK. Terus Melly di Ekonomi. Sebenarnya ada satu lagi yang biasanya nongkrong bareng kita- kita, tapi dia nggak masuk." Balas Nessa.
Alda mengangguk paham.
"Namanya Reva. Anak Fakultas Hukum." Tambah Melly.
"Santai aja ya, Al. Kita saling kenal sejak ospek terus nyambung. Kalau Melly sama Reva udah kenal sejak SMP."
Alda terus mengobrol bersama ketiga teman barunya hingga Adzan dzuhur terdengar. Naura beranjak mengajak Alda dan Nessa ke masjid karena memang tadi dia berjanji akan mengantarkan Alda ke masjid. Sayangnya hanya Alda yang masuk masjid karena Naura dan Nessa sedang berhalangan. Mereka bersama Melly, memilih menunggui Alda di taman dekat masjid.
Tbc
_____

KAMU SEDANG MEMBACA
Tumbal Janda Perawan!
ParanormalAlda haifa. Menjadi janda di usianya yang ke 18 adalah mimpi buruk yang tak pernah dibayangkannya. Bukan keinginannya jika banyak laki- laki menaruh hati padanya..seolah menegaskan citra negatif janda dan bukan inginnya jika dia akan dijadikan tumba...