Yang berminat untuk pdf-pdf punyaku, bisa hubungi aku via wa.
Totalnya ada 6.
#Livee
#When I Need You
#Jangan Sebut aku Pedofil
#Gabriel Kebelet Nikah
#The Beautiful Destiny
#A Love for Raka🍒🍒🍒🍒🍒🍒
Alda mengamati sekitar kamar mandi. Meskipun mereka kini ada di ibukota dengan populasi tinggi, ternyata masih banyak rumpun bambu dan kebun di sekitar pekarangan warga. Gadis itu melangkah ragu ke arah kamar mandi SD yang mereka tempati.
Sewaktu sore tadi mereka bergantian memakai kamar mandi, suasana nampak asri dan menyejukkan mata. Namun saat malam tiba, entah kenapa bulunya meremang ketika angin malam berhembus.
Dengan mantap dia berdoa dan memasuki kamar mandi. Dia harus segera menunaikan hajatnya sebelum teman-temannya tidur hingga suasana bertambah sepi dan menyeramkan.
Krekk!
Deg!
Alda telonjak. Itu tadi suara apa? Kenapa dia jadi parno begini? Padahal selama ini dia bukan gadis penakut.
Dengan mempercepat kegiatannya, Alda mencoba segera keluar dari situasi mencekam ini.
Kriettt...
Kriettttt...
Suara seperti batang pohon bambu yang saling bergesekan membuatnya merinding. Belum lagi desau daun-daun bambu yang menyerupai hujan.
Sressss ....
Sreekkk...
Brak!!
"Aaaaa!!" Alda terlonjak lagi. Apakah telinganya tak salah? Dia mendengar sesuatu yang terjatuh di belakang kamar mandi. Jantungnya terasa berderak cepat. Dia ketakutan.
Haruskah dia keluar dan kembali ke kamar? Kenapa tadi dia tidak mengajak seseorang untuk menemaninya? Dia ketakutan sekarang.
Dengan gemetar dia meraih ponselnya di saku gamis dan mencoba mencari kontak teman-temannya. Beberapa kali dia salah memencet karena gugup dan takut bercampur aduk.
Ayo cepat ... siapa saja!!
Brakkk!!
"Aaa..."
Brakk!!
Brakkk!!
Alda menatap horor pada pintu kamar mandi yang sepertinya sedang didobrak-dobrak dari luar. Ya Allah ... tolong hamba. Dia ingin sekali membaca ayat kursi atau do'a rukyah, tapi bagaimana bisa karena saat ini dia berada di tempat yang terlarang. Kamar mandi.
Brakkk!!
"Alr-dha ...."
Deg!
Siapa?! Kenapa suaranya sengau dan asing? Dia tidak mengenali suara itu. Haruskah dia menyahut?
"Alr-dhaah."
Brakkk!!
Brak!!
"Buu-kha."
Mata Alda berembun. Dia sangat ketakutan sekarang. Tidak adakah orang yang menyadari ketidakhadirannya di kamar? Tidak adakah yang mencari dirinya?
Drtt ...
Lampu kamar mandi berkedip-kedip seperti akan mati. Alda tak bisa berpikir jernih sekarang. Apa yang harus dia lakukan?
Tiba-tiba dia mencium bau busuk bangkai. Entah dari mana bau itu berasal, dia merasa mual dan jijik.
Dia menutup mulut dan hidungnya dengan ujung kerudungnya agar tidak mencium bau busuk itu. Matanya melebar menyadari lantai kamar mandi berubah merah. Ternyata keran air tadi masih menyala dan kini ember penampungan telah penuh. Anehnya bukan air yang keluar dari keran itu melainkan cairan berwarna merah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tumbal Janda Perawan!
ParanormalAlda haifa. Menjadi janda di usianya yang ke 18 adalah mimpi buruk yang tak pernah dibayangkannya. Bukan keinginannya jika banyak laki- laki menaruh hati padanya..seolah menegaskan citra negatif janda dan bukan inginnya jika dia akan dijadikan tumba...