Chapter 3

277 50 8
                                    

Kenapa juga aku harus jatuh cinta pada Chanyeol?

Itu tidak mungkin!

Baekhyun tertawa hangat mendengar kata-kata saudaranya itu, "Oh jangan khawatir, itu tidak akan pernah terjadi."

"Baguslah," Baekgyu menjawab dan Baekhyun bisa merasakan senyum Baekgyu dari suaranya.

Ia tidak tahu kenapa, tapi setelah beberapa lama berpisah dengan Baekgyu, menolongnya terasa lebih baik walaupun hal tersebut bisa saja menjadi sia-sia.

"Aku harus pergi sekarang, oke?" Baekhyun meminta persetujuan dan mengucapkan pamit setelahnya. Ia mematikan sambungannya, meninggalkan tangga tersebut lalu kembali menuju kamar asramanya.

Ia membuka pintu lalu memasuki kamar mereka, mendapati Chanyeol yang sudah berganti pakaian duduk di kasur. Sekarang ia memakai celana olahraga dan kaus putih, rambutnya tidak terlalu rapi tapi terlihat lebih baik.

Setelah Chanyeol menyadari bahwa Baekhyun sudah kembali, ia mengalihkan pandangan dari ponselnya lalu tersenyum lucu pada Baekhyun.

Kata-kata Baekgyu muncul di pikirannya ketika Baekhyun menatap Chanyeol, memperhatikan Chanyeol dengan agak teliti.

Jatuh cinta? Dengan lelaki ini?

Baekhyun tetap berdiri di situ dan masih memperhatikan Chanyeol sebelum ia menggelengkan kepalanya sendiri, senyum terpatri di wajahnya.

Tidak mungkin.

~

Ia menulis catatannya dengan rajin, melihat dari kertas lalu ke profesornya setiap beberapa detik.

Meskipun ia mengantuk, ia tetap menulis catatan tersebut di kertasnya dengan cepat.

Jika ia ingin dikenali sebagai dirinya sendiri oleh orang tuanya—ataupun siapapun itu, ia harus bisa lulus dari universitasnya dengan nilai yang tinggi.

Ini sebenarnya menyedihkan, tetapi sungguh, satu-satunya alasan ia berusaha sekeras ini adalah untuk membuktikan kepada semua orang kalau ia bisa menjadi lebih baik daripada Baekgyu dan mungkin untuk menyadarkan mereka bahwa Baekgyu bukanlah satu-satunya anak laki-laki dari Keluarga Byun.

Ya, Baekgyu punya segalanya—kecuali, mungkin, nilai yang tinggi. Ia punya teman-teman yang baik di sekolahnya dulu, banyak guru-guru yang menyukainya, dan semua orang tua menyukainya—paling tidak, lebih dari Baekhyun. Baekgyu lebih menguasai bidang olahraga dan lebih kuat dari Baekhyun, semua perempuan terpesona dan ingin mengencaninya... Dia bahkan memiliki Chanyeol—sebenarnya, Baekhyun bisa saja hanya mengatakan kalau Baekgyu punya kekasih. (Tentu saja, ia tidak peduli kalau Baekgyu memiliki Chanyeol).

Baekgyu selalu lebih mudah bersosialisasi dan itu membuat hidupnya lebih menyenangkan daripada Baekhyun dalam beberapa hal yang aneh—menurut Baekhyun. Dunia ini terlihat seperti lebih mengutamakan si anak yang lebih tua, Baekgyu.

Baekhyun melihat jam tangannya dan hampir menghela nafas lega saat ia menyadari bahwa saat itu jam 19.50, 10 menit hingga ia bisa meninggalkan kelasnya. Ini kelas ketiga-nya hari ini dan ia tidak sabar untuk kembali ke kamar asramanya.

Benar, ada Chanyeol di sana.

Saat kelasnya selesai dan Baekhyun sudah merapikan barang-barangnya, ia berjalan cepat keluar gedung, bahkan bisa dibilang ia berlari ke kamar asramanya.

Ia tidak sabar untuk tidur di kasurnya dan tenggelam di kelembutan selimutnya setelah mandi nanti.

Hal pertama yang ia lakukan saat ia masuk adalah melempar tasnya ke kursi dan mengambil baju gantinya, lalu langsung menuju kamar mandinya.

Sorry, Wrong Person | Chanbaek (Indonesian)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang