Chapter 4

248 47 14
                                    

Mereka duduk seperti itu di sofa beberapa saat, menonton acara di TV hingga Baekhyun tertidur setelah sekitar setengah jam.

Chanyeol menggendongnya di lengannya dan membawanya ke kasur, membenarkan posisinya setelah meletakannya di kasur.

Baru saja Chanyeol ingin mengatur alarmnya agar berbunyi dalam 20 menit, ia merasa yang lain menariknya.

Baekhyun menggelayutkan lengannya di tubuh Chanyeol dan menenggelamkan wajahnya di dada Chanyeol, lalu menghirup nafas dalam. "Mmm, kau wangi, ini tidak adil," ia berkata dengan grogi dan Chanyeol tertawa.

Chanyeol yakin ia tidak benar-benar bermaksud untuk mengatakannya, karena Chanyeol menggunakan sabun dan sampo kesukaannya, yang bisa dibilang adalah hal yang tidak Baekgyu sukai. Setiap Chanyeol menggunakannya Baekgyu akan menutup hidungnya dan menyuruhnya untuk menjauh sebelum ia muntah.

Ia mengatakannya hanya karena ia masih setengah tertidur, aku yakin, Chanyeol meyakinkan dirinya lalu tersenyum kecil.

Chanyeol bergeser sedikit dan meraih tangan yang lebih kecil, memperhatikannya seperti yang biasanya akan ia lakukan. Ini lebih lembut; tidak kasar seperti biasanya. Kulitnya terasa seperti kulit bayi dan kuku-kukunya terlihat merah muda, terlihat dipotong dengan sempurna.

Apa? Pikir Chanyeol seraya ia meraih tangan Baekhyun yang lain, lalu memperhatikannya dari dekat. Suatu hal yang benar-benar ingin ia periksa di tangan Baekgyu adalah luka kecil di permukaannya... Dan itu sudah hilang.

Chanyeol menggelengkan kepalanya, lalu melihat wajah Baekhyun. Ia mungkin menutupinya dengan make up...

Tapi lagi-lagi, ia mendapati perbedaan pada kekasihnya yang sedang tidur. Ada tahi lalat kecil di atas bibir bagian kanannya—yang walaupun membuatnya sangat lucu, ia tidak pernah melihat itu sebelumnya.

Chanyeol sudah menemukan banyak perbedaan kecil dari lelaki itu yang mungkin tidak akan orang lain sadari; kekasihnya yang seketika suka berpelukan, sabun dengan harum raspberrynya, ukuran pakaiannya, penggunaan make up-nya, gayanya berpakaian, bahkan pulpen yang ia gunakan berbeda dari biasanya.

Itu membuat Chanyeol bingung, tapi entah sudah ke-berapa kalinya, ia memendam pikiran itu sendiri.

Aku hanya sudah terlalu lama berjauhan dengannya... Aku yakin semuanya baik-baik saja.

Perbedaan-perbedaan ini pasti hanya karena 2 tahun berpisah...

Tapi sebelum ia bahkan mengetahuinya, ia memperhatikan yang mungil lebih lama dari yang ia harapkan, tanpa ada tanda-tanda untuk menyerah.

Pada saat-saat seperti itu Chanyeol benar-benar memperhatikan Baekhyun, ia terus melihat Baekhyun berulang kali. Ia mungkin sedikit berbeda, tapi ia tetaplah Baekgyu.

Hubungan kami tetap sama seperti dulu...

Benar, kan?

~

2 minggu berlalu dan Baekhyun sedang berada di kedai kopi dengan teman barunya, membicarakan tentang banyak hal dan sesekali tertawa.

Namanya Jongdae, dan hal pertama yang ia lihat darinya adalah senyumnya yang ramah. Humornya sedikit aneh, tapi aneh-nya sama dengan aneh humornya sendiri hingga mereka sangat cocok satu sama lain.

"Jadi, kita memiliki umur yang sama?" Tanya Jongdae dan Baekhyun mengangguk sebagai jawaban.

Baekhyun bertanya-tanya di kepalanya sendiri, apakah suatu hari nanti jika ia sudah cukup memercayai lelaki ini ia bisa menceritakan tentang situasinya mengenai Baekgyu dan Chanyeol? Lelaki ini terlihat sangat bisa dipercaya, bahkan setelah ia menceritakan tentang bagaimana ia sering mengerjai orang lain.

Sorry, Wrong Person | Chanbaek (Indonesian)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang