Baekhyun dengan terburu-buru mendorong Chanyeol menjauh darinya, ia mengangkat tangannya untuk menutupi bibirnya di dalam keterkejutannya. "K-kau idiot!" Baekhyun berseru dan Chanyeol mengambil beberapa langkah menuju yang lebih kecil kembali tapi yang lebih kecil menahannya, meluruskan tangannya di depannya. "Menjauhlah."
"Apa yang aku lakukan?" Chanyeol bertanya sambil menatap Baekhyun dengan pandangan terlukanya.
Ekspresinya terlihat sangat terluka hingga Baekhyun entah bagaimana ingin menghiburnya, tapi di saat yang sama ia tidak ingin. Bagaimanapun juga, idiot itu telah mencuri ciuman pertamanya.
"Kau tidak pernah menelpon dan mengirimiku pesan. Kau tiba-tiba hilang entah kemana setelah berkata padaku bahwa kau harus pergi selama 2 tahun. Apa kau tahu berapa lama aku menunggumu?" Chanyeol menyeka air mata yang jatuh dari matanya terus menerus dan menatap Baekhyun dengan tatapan menuduh. "Dan sekarang kau berkata padaku bahwa kau bukan Baekgyu? Apa kau benar-benar sampai sejauh itu untuk menjauhkan ku?"
"A-aku pikir kau salah paham..." Baekhyun mengakhiri, tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Setelah sekian lamanya, Baekgyu mungkin masih tidak ingin Chanyeol tahu bahwa ia ada...
Waktu terus berjalan selama ia berpikir dan Baekhyun menghela nafas frustasi saat melirik jam tangannya. "Hey, mungkin kita bisa lanjutkan ini di lain waktu tapi aku benar-benar punya kelas sekarang!"
"Bagaimana aku tahu jika kau tidak akan kabur lagi?" Chanyeol bertanya dan Baekhyun berpikir keras untuk merespon.
Ia mengerang dan merogoh kunci asramanya dari kantungnya, memberikan itu pada Chanyeol, "Ini, simpan ini jadi aku harus mencarimu nanti," Baekhyun menjawab dan Chanyeol mengangguk.
"Temui aku di kafetaria jam 4," Chanyeol memberitahunya dan Baekhyun setuju sebelum ia akhirnya memasuki bangunan tersebut.
Ia melihat sekeliling dan kagum akan ukuran besar bangunannya, ia bertanya-tanya apakah seluruh universitasnya sebesar itu.
Meskipun tempat itu bagus, ia sepertinya tidak ditempat dimana ia seharusnya berada. Ia kembali ke arah depan dan bertanya pada seseorang mengenai arah akan kelasnya.
"Oh, gedung Ilmu Kesehatan berada di sebelah sana, di sisi lain dari kampus," lelaki itu menjawab dan Baekhyun merengek, kesal dengan dirinya sendiri karena telah menjadi sangat bodoh.
Baekhyun berlari keluar dari gedung tersebut dan ketika ia sampai di depan gedung, ia teringat kejadian yang terjadi di sana.
Wajahnya memerah ketika ia mengingat rasa bibir Chanyeol yang menempel di bibirnya dan dia menepis pikiran tersebut jauh-jauh, mengingatkan pada dirinya sendiri bahwa ia tidak seharusnya berpikir seperti itu.
Ia benar-benar harus menelpon saudaranya.
~
Setelah terlambat memasuki kelas pertamanya, dan duduk di sepanjang kuliah yang membosankan, ia keluar dari ruangan menuju koridor dimana ia langsung mengambil ponselnya untuk menelpon Baekgyu.
"Halo?" Baekgyu menjawab dan Baekhyun merenung tentang apa yang harus ia katakan.
"Well.. Hai Baekgyu..."
"Hai Baekhyun, ada apa?" Baekgyu bertanya, terdengar curiga akan nada Baekhyun yang aneh.
"Um, aku bertemu Chanyeol..." Yang lebih muda akhirnya mengatakannya.
"Tunggu, apa?!" Ia berseru dan Baekhyun mengambil nafas dalam.
"A-aku bahkan tidak benar-benar tahu... Ia tiba-tiba mendatangiku dan menyatakan perasaannya. Ia kira aku adalah kau! Dan setelahnya ia mulai menangis dan bertanya-tanya kenapa kau membuat dirinya menjauh. Lalu ia-" Baekhyun berhenti.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry, Wrong Person | Chanbaek (Indonesian)
Fiksi PenggemarTidak banyak yang tahu, tapi Byun Baekhyun memiliki saudara kembar yang lebih tua 4 menit darinya; namanya Byun Baekgyu. Jadi pada suatu hari, ketika seseorang mendatangi Baekhyun dan menyatakan cinta (yang tak kunjung hilang) padanya, Baekhyun sege...