19

3.7K 103 20
                                    

10 tahun kemudian...

"Pah..,"

"Ya?,"

"Mamah mana?,"

Arya hanya tersenyum membalas pertanyaan putra pertamanya itu.

"Pah, Arka lapar...,"

"Yaudah, kita cari makan di luar,"

Arya menggandeng tangan putranya yang masih berumur 6 tahun. Arka Ramadhan, putra pertama Arya dan Seli.

Setelah ldran 4 tahun lamanya, akhirnya Arya kembali lagi ke Indonesia dengan selamat. Dan 1 tahunnya lagi baru Seli yang balik ke Indonesia.

Awalnya Arya menyuruh Seli menyusul dirinya ke German, tapi Seli menolak, dia memilih untuk melanjutkan pendidikan di London.

Bayangkan jarak mereka dari German ke London.

Tentang anak, mereka sempat menundanya 3 tahun karena ingin fokus berkerja. Namanya juga rezeki, tau-tau Seli hamil saat umurnya masih 24 tahun.

Seli berkerja sebagai dokter gigi, sedangkan Arya dokter spesialis penyakit dalam.

"Pah, mamah kapan pulang?,"

"Bentar lagi mungkin,"

"Yee... ,"

Merawat anak bukanlah suatu hal yang mudah, apalagi yang ngurusnya Arya. Duh.. pusingnya sampe pengen nyemplung ke bak mandi.

Putranya itu terus-terusan menangis meminta dibelikan mainan dan gulali, belum lagi ia minta ayahnya itu untuk menemaninnya bermain di timezone.

Kalo mainnya cuman setengah jam sih gak masalah, tapi ini, hampir dua jam Arka bermain jepitan boneka.

Beribu cara Arka gunakan agar berhasil, sampai cara spongebob yang menutup mata saja dia terapkan.

Katanya buat mamahnya tersayang.

"Pah gak dapat,"

"Mana bisa dapat, di phpin iya,"

"Bantuin pah"

"Sini papah ajarin," dari tadi coba ya -_-

Dengan penuh kesabaran, akhirnya Arka mendapatkan boneka itu dengan tuntunan dari ayahnya.

"mau ngasih boneka kenapa gak beli sendiri?,"

"Gak ada usahanya berarti pah, kalo gini kan ada usaha buat dapatin," Arya mengusap kepala putranya itu sayang, padahal umurnya masih 6 tahun tapi sudah pintar ngomong seperti itu.

Setelah asik bermain, Arka mengeluh ke ayahnya ingin pulang. Karena kelelahan Arka tertidur di dalam mobil.

Arya sesekali menatap wajah putranya. Bibir Arka mirip seperti ayahnya, sedangkan matanya sama seperti ibunya.

Sampai di dalam rumah, Seli ibunya Arka langsung menghampiri suaminya yang sedang menggendong Arka yang tertidur pulas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sampai di dalam rumah, Seli ibunya Arka langsung menghampiri suaminya yang sedang menggendong Arka yang tertidur pulas.

"Dibawa kemana aja?,"

"Main di timezone," kata Arya sambil mengecup kening Seli.

Seli mengecup pipi putranya yang  membuat ia terbangun dari tidur pulasnya.

"Mamah!!," Arka langsung memeluk ibunya.

"Baru sampe?," tanya Arya yang menyusul duduk di sebelah Seli.

"20 menit yang lalu,"

"Mah liat, ini boneka buat mamah. Arka dapat dari mainan jepitan boneka itu," Arka menunjukan boneka yang ia dapat tadi ke ibunya.

"Hore.... Anak mamah hebat," Seli mencium pipi putranya gemas.

"Siapa dulu yang ngajarin?,"

"Hehe..  Papah yang ngajarin,"

Mereka tertawa melihat tingkah menggemaskan putranya yang asik bercerita tentang perjuanggannya mengambil boneka.

"Nanti pas udah besar, Arka mau main mainan itu lagi sampai dapat,"

"Buat siapa?," tanya ayahnya.

"Buat cewe yang baik kaya mamah,"

Seli dan Arya saling tatap lalu tertawa lagi.

"Nanti kalo Arka udah besar cari cewe yang baik, kalo Arka suka sama dia, Arka harus berusaha buat dapatin dia," kata Seli.

"Tapi jangan dipaksa kalo dia suka sama orang lain," sambung Arya.

"Kalo cewe itu suka sama orang lain, terus Arka gimana?,"

"Arka harus ngedukung walaupun sakit, mau gimana juga hati orang gak bisa dipaksain sayang,"

"Iya," Arka memeluk kedua orangtuanya.

"Sayang papah, mamah."

Gue gak pernah nyesel nikah sama lo Arya dan gue bersyukur orang yang di jodohin sama gue itu lo, -Seli

Gue bakal ngerinduin semua tentang lo, cerita kita emang biasa aja tapi gue bersyukur karna pasangan cerita gue itu lo" -Arya

Arya mengecup kepala anaknya lalu beralih mengecup kening Seli lama.

Seiring berjalannya waktu, Arka tumbuh menjadi pria tampan seperti ayahnya.

Pintar, ketua Osis, agak dingin persis seperti ayahnya. Tapi banyak yang tidak tau kalo sebenarnya Arka suka makan gulali dan seblak.

Sampai suatu hari Arka bertemu dengan seorang gadis cantik tapi polos.

Akankah kisah Arka sama seperti kedua orangtuanya?

~Tamat~

Akhirnya tamat... *prokprokprok

Bagaimana perasaan kalian?

Makasih banyak buat yang udah baca cerita ini sampai akhir, awthor ichip terharu.. 😭

Banyak yang sibuk sama ujian pasti, kalo gitu semangat ujiannya moga lulus dengan nilai terbaik... 😄

Ada cerita baru nih tentang perjodohan juga, hehe. Latarnya Korea.

 Latarnya Korea

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dibaca ya...

Sekali lagi makasih banyak buat semua yang udah baca dan vote sampe akhir...

See you in I'll love u (언젠다)

Murid BaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang