10

2.7K 103 12
                                    

Aku menatap undangan berwarna biru tua tersebut. Pada undangan yang dikirimkan mamaku melalui layanan pos kilat tersebut aku melihat dua deret nama yang aku kenal baik.

Menikah

Vita Mayasari, S.Sos

dengan

Lettu (PNB) Bintoro Abadi, SH

Perlu waktu hingga tiga kali untuk memastikan nama yang tercetak diundangan tersebut adalah sahabat dan mantan pacarku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perlu waktu hingga tiga kali untuk memastikan nama yang tercetak diundangan tersebut adalah sahabat dan mantan pacarku. Apalagi foto yang tercetak diundangan terlihat tidak begitu jelas. Aku tidak tahu apakah air mataku yang menyebabkan foto sepasang calon pengantin yang sedang berpose saling menatap mesra itu terlihat buram, atau memang cetakan fotonya yang tidak tajam.

Aku hendak menyimpan surat undangan tersebut untuk ditunjukkan kepada Rama yang sudah dua hari ini sedang ada perjalanan dinas ke Medan, saat aku menemukan selembar kertas kuarto yang terjatuh dari amplop coklat yang nyaris aku buang.

Dear Aya,

Maaf sebelumnya, pasti kamu kaget saat melihat undangan yang dikirimkan mamamu dan melihat nama aku dan Abin terpampang didalam satu undangan. Kami mengadakan akad nikah dan resepsi di jam, hari, dan waktu yang sama. Yup, kami berdua akan menikah. Aku tidak akan meminta maaf untuk ini, karena kamu yang meninggalkan Abin lebih dulu, dan menikah dengan orang lain... ups... bukan orang lain, tapi Rama. Namun aku meminta maaf untuk tidak lebih memaksamu bertemu dengan Abin.

Setelah kamu menikah aku tidak sengaja bertemu Abin. Kota kecil seperti Bogor, dengan profesi kerja seperti kita (baca wartawan ya, Ay) pasti akan lebih sering bertemu orang yang kita kenal tanpa disengaja. Sekadar penasaran aku menanyakan tiga pertanyaan yang selama ini tidak sempat (dan tidak mau) kamu tanyakan kepada Abin.

Sebagai orang terdekat kamu, yang selalu mendapatkan cerita mengenai berbagai hal yang terjadi dalam hidup kamu, jujur aku penasaran. Kalau kamu sudah tak ingin tahu, aku sebaliknya. Aku sangat ingin tahu jawabannya seperti apa. Naluriku sebagai wartawan memang masih pekat, Ay, beda sama kamu yang sekarang beralih profesi menjadi dosen.

Ternyata jawaban yang aku dapatkan dari Abin diluar dugaan. Aku tidak pernah menyangka jawabannya seperti ini, padahal sebelumnya aku juga sempat berpikir buruk seperti kamu.

1. Siapa perempuan yang Aya lihat sewaktu di bioskop?

Perempuan yang Aya lihat di bioskop waktu itu adalah Nessa. Ia salah satu staf wedding organizer yang rencananya akan menjadi wedding organizer pernikahan kalian. Abin memang belum cerita banyak, karena rencananya ia akan melamar kamu secara pribadi dulu. Rencananya saat melamar kamu, ia akan menunjukan video tempat-tempat kalian menghabiskan waktu semasa pacaran, salah satunya bioskop itu. Saat itu kebetulan Abin sedang menunjukan titik-titik mana saja yang harus diambil sambil rencananya akan menanyakan ke pihak pengelola bioskop apakah boleh mengambil gambar disana. Namun ternyata kamu terlanjur salah paham dan kejadiannya jadi seperti sekarang ini.

2. Mengapa Abin menaggapi SMS iseng dari kamu?

Abin menanggapi sms-sms itu karena Abin tahu itu dari kamu, Ay. Hanya saja karena kamu tidak pernah membahas itu, Abin mendiamkan saja. Abin waktu itu memang ingin bertemu kamu di restoran yang sudah dijanjikan untuk memberitahu kamu supaya jangan pernah mengetes kesetiaan ABIN karena ia bukan tipe pria seperti itu, yang mengajak cewek berkenalan untuk diajak makan atau nonton.

3. Mengapa mendadak membatalkan pergi ke resepsi pernikahan Gunawan?

Itu kata Abin lebih ke kesetiakawanan. Teman-teman Abin banyak yang meminta ia pergi sendiri, tidak mengajak pacar karena katanya pasti lebih seru. Apalagi resepsinya diluar kota sehingga bisa sambil berjalan-jalan bersama teman satu skuadron. Ia sempat bingung untuk membatalkan sehingga tidak menghubungi kamu dulu hingga kamu menelepon duluan. Nah, karena kamu tidak marah dan tidak memaksa akhirnya ia membatalkan begitu saja. Abin bilang maaf Ay, karena selama berpacaran dengan kamu ia terkadang lebih mementingkan teman-temannya dibanding kamu.

Aku masih penasaran, Ay, mengapa Abin tidak mempertahankanmu sedemikian rupa? Mengapa ia tidak datang saat kamu menikah dan mengacaukan semuanya? Tahu Abin jawab apa? Ia bilang ia sengaja tidak datang pada pesta pernikahanmu karena itu adalah hari bahagiamu. Ia tidak mau mengacaukan semuanya. Saat kamu membagikan undangan, sebenarnya aku sudah memberitahu Abin. Aku ingin dia datang sama kamu, menjelaskan semuanya dan merebut kamu kembali. Namun ternyata dia tidak melakukan itu. Ia bilang, kamu sudah dilamar orang. Kamu sudah menjadi milik orang lain meski belum resmi. Sebagai sesama muslim, tidak boleh merebut calon istri muslim yang lain.

Ia mengatakan, ia sudah berusaha menemui kamu namun selalu gagal. Ia juga sudah menjelaskan semua duduk persoalan melalui belasan sms yang ia kirim. Selama ia berusaha, kamu tidak pernah bisa ditemui, no hp kamu diganti, dan semua jejaring sosial kamu memblock namanya. Ia sudah tidak tahu lagi harus melakukan apa. Ia hanya bisa pasrah dan menyerahkan semuanya pada yang diatas. Bila jodoh, pasti kamu dan dia kembali bersama. Bila tidak pasti mendapatkan pengganti yang lebih baik.

Ay, maaf setelah mendapatkan penjelasan mengenai jawaban-jawaban dari pertanyaan kamu, aku malah yang jatuh cinta pada Abin. Maaf Ay, kalau aku tidak dapat menepiskan perasaan aku itu hingga aku akhirnya berhasil mengajaknya menikah. Ya, aku duluan yang memintanya untuk menikah. Aku sekarang tahu mengapa dulu kamu bersikukuh untuk melanjutkan hubungan kamu dan Abin ditengah ledekan teman-teman mengenai kesetiaan seorang tentara. Abin baik, namun sayangnya persepsi kita yang membuat Abin terlihat menjadi tidak baik.

Sekali lagi maaf Ay. Aku sengaja mengirimkan undangan itu padamu jauh-jauh hari. Aku ingin kamu tahu semuanya dari aku, bukan dari orang lain sehingga tidak ada salah paham lagi. Aku harap disana kamu juga bahagia dengan Rama.

Bila bisa mengambil cuti panjang, datang ya Ay ke pesta pernikahanku. Sebagai balasan nanti aku akan traktir kamu makan dan nonton sepuasnya. Dulu seringnya kamu yang traktir aku nonton. Kebetulan, dua minggu setelah kami menikah, Abin akan terbang ke Papua. Dia ada tugas disana selama satu bulan.

Salam sayang,

Vita

Setelah membaca surat dari Vita, lubang besar yang dulu coba kututup dengan hadirnya Rama kembali membuka dan membesar. Tanpa sadar buliran-buliran bening semakin deras menetes di pipiku. Satu pertanyaan yang selama ini aku hindari untuk disampaikan akhirnya terucap,

"Tuhan, seandainya dulu aku membuka sms yang dikirim Abin, mengijinkan Abin menemuiku...."

Awalnya aku berencana datang ke pesta pernikahan tersebut.

Aku akan membujuk Rama supaya mengambil cuti beberapa minggu. Biar bagaimanapun Vita adalah sahabatku, dia juga sempat menjadi rekan kerja Rama.

Namun setelah mengetahui penjelasan itu, sanggupkah aku datang dan menatap mata Abin?

Bukan, bukan aku takut merasa bersalah pada Abin karena meninggalkannya, aku justru takut tak rela melepaskan Abin ke pangkuan sahabatku. Aku takut saat prosesi akad nikah mereka, aku tiba-tiba berteriak,

"Hentikan pernikahannya, hentikan." Aku takut tidak bisa mengontrol diriku dan malah berteriak-teriak histeris.

Abin...Abin...Abin aku mengucapkan nama itu tiga kali, berharap kejadian beberapa bulan ini hanya mimpi dan aku masih seorang Aysha Cikal Koswara yang dulu - seorang redaktur yang terkadang mendumel bila mendapatkan tugas liputan.

Seseorang yang seharusnya percaya bahwa Janji Seorang Abdi Negara tidak pernah berkhianat.

(TAMAT)

Janji Cinta Abdi NegaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang