The course of the plan

5.3K 182 0
                                    

Buku tebal dan secangkir teh hangat untuk menemani seorang wanita cantik dan penuh pesona di sebuah kedai teh pinggir jalan yang cukup terkenal ini,dia sangat sering menghabiskan waktunya di sana hanya sekedar membaca buku tebal yang mungkin akan membuat mual mual bagi seorang yang tak paham apa tujuannya buku itu di buat.

Tapi kali ini dia sedang menunggu seorang pria menjadi tersangka utama masalah yang sedang berkecamuk di dalam pikirannya,

Alvis Brave Collins...seorang pria yang akan di jodohkan dengannya,ia akan bicara baik baik dengan pria penuh pesona itu,tapi bagi hazel ia sama sekali tidak tertarik pada pria itu..

Saat lonceng kedai itu berbunyi menandakan bahwa ada seseorang telah masuk,sekatika hazel mengarahkan pandangan matanya pada orang itu,,dan benar saja itu adalah pria yang di tunggu hazel,siapa lagi kalo bukan pria yang akrap di panggil Alvis..

Pria itu mengambil tempat untuk mendaratkan tubuhnya pada kursi tepat di depan Hazel..

"Selamat siang Nona Miller..!"sapanya dengan tampangnya yang dingin

"Ya"jawabnya simple

"Baiklah,langsung pada intinya saja"ucapnya

"Hm...Aku tau kau tidak menerima perjodohan ini,aku pun begitu..bisakah kita bekerjasama?" kata Hazel dengan gugup

Dan seketika suasana menjadi hening,kedua menusia itu sibuk dengan pikirannya masing masing..

Setelah beberapa menit,terdengar helaan nafas dari pria itu

"Kau pasti tau siapa yang aku cintai,kau juga tau kan fakta yang sebenarnya.."

Hazel hanya mengangguk tak tau harus menjawab apa dari Fakta yang Alvis ucapkan,mungkin fakta itu hanya orang orang tertentu saja yang tau bahkan orang tua hazel tak tau fakta itu,maka itu Ayah Hazel bersikeras dengan perjododohan ini,Jika mereka tau fakta yang sebenarnya mungkin akan berfikir dahulu sebelum memutuskannya.

Dan fakta tersebut adalah seorang Alvis Brave Collins yang di kenal sebagai seorang yang penuh pesona dengan kegagahanya yang mampu meluluhkan semua wanita dengan hanya melihat sekilas wajahnya bagaikan titisan dewa yunani..tapi jika sudah mengetahui faktq tersebut bahwa Alvis adalah seorang GAY..maka semua orang yang melihatnya akan bergidik ngeri dan berusaha menjauhinya..

" Aku sebenarnya butuh perjodohan ini untuk melanjutkan menjadi pewaris utama keluaga ku,tapi cintaku mengalahkan semua..aku tak perduli lagi dengan harta ini,,aku hanya butuh Robert kekasihku,,"ucapnya dengan nada pelan dan penuh penekanan

"walaupun aku tak mempunyai itu,aku masih bisa menghidupi diriku sendiri !"lanjutnya

"Emhh...maaf Alvis,selenjutnya apa yang akan kita lakukan?"Tanya Hazel

"Aku akan bicarakan hal ini pada orang tuaku,,kau tak perlu khawatir Hazel!"jawabnya

"Baiklah,aku masih punya urusan lagi,," ucapnya dengan meninggalkan meja itu

'huh..sangat mengesalkan'batinya

*******

Sekarang ini Kevin sedang melajukan mobil sportnya ke arah Kediaman orang tuanya..dengan mengenakan kemeja putih yang digulung bagian lengannya dan 2 kancing bagian atas telah dibuka,sedangkan dasinya entah lari kemana

Ketika melintas di depan sebuah kedai,ia melihat wanita sedang berdiri di pinggir jalan dengan menenteng tas bermerk ternama,dengan rambut hitam panjang,,tak salah lagi jika itu adalah wanita yang akan menjadi permain mengatas namakan balas dendam pada ayah wanita itu..

Mobil yang di tumpangi Kevin pun menepi di depan wanita itu,,dia membuka kaca mobil berniat untuk menyapa Hazel

" Hay nona Miller.." Sapa Kevin

Seketika tubuh Hazel menegang,mendengar suara seseorang yang berusaha ia hindari itu..Ia pun membuang pandangannya ke arah lain

"Bolehkan kita bicara sebentar,ada yang perlu ku bicarakan pada mu nona,,anggap saja ini permintaan maafku saat pertemuan pertama kita yang tidak mengenakkan.." dengan menaik turunkan alisnya yang tebal..

"Tidak perlu tuan,aku sudah melupakan kejadian itu.."jawabnya acuh

"Ayolah nona,,aku tidak akan melakukan macam macam,,hanya sekedar minum dan berbagi cerita saja.."dengan memasang wajah memelas

"Baiklah baiklah tuan,hanya kali ini.."

Kevin keluar,dan langsung membukakan pintu mobil di samping kemudi..

Dalam hati dia tersenyum'selamat datang nona,mungkin kau akan menjadi mainanku dulu'batinnya dengan seringai mengerikan






#Menepati janji

The Mafia In Suit [ REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang