07

337 58 18
                                    

Hari berganti begitu cepat sampai tak terasa, mereka sudah berada di akhir tahun ajaran.

Murid kelas 10 dan 11 senang, karna besok, mereka akan pergi ke Jogja untuk melaksanakan study tour.

Yeri yang bingung harus menyiapkan apa saja untuk keperluan mereka selama di Jogja menelpon Mark untuk mencari tahu.

"Halo" ujar sang pemuda dari seberang telephone.

"Hai Mark! Sorry ganggu, lagi sibuk gak?" Tanya Yeri khawatir

"Nope. Malah lagi bingung mau ngapain sebetulnya hehe"

"Buat ke Jogja harus bawa apa aja deh. Tadi gue lupa nyatet soalnya hehe" Yeri menggaruk tengkuknya.

"Bentar gue cari kertas catetannya dulu.Ntar gue kirim ke lu deh lewat line. Tapi jangan dimatiin ya, gabut gue" Tawa mark yang renyah terdengar oleh Yeri.

"Yaudah,nanti telponnya lewat line aja. Dari pada pake pulsa. Sayang"

"Ok sayang"

Tut.

Sambungan dimatikan secara sepihak oleh sang pemuda.

Sialan. Abis ngebaperin anak orang langsung kabur. Gerutu Yeri.

Tak lama terdengar notifikasi khas dari aplikasi yang Mark sebut tadi.

Mungkin itu fotonya. Batin Yeri.

Belum sempat ia memastikan pesan tadi, sudah terdengar bunyi nada dering lain dari handphone Yeri.

Umark❤ is calling...

Tapi bukan cuma panggilan biasa yang ia terima. Video call.

Yeri kelabakan. Apakah ia sudah rapi? Sial, kamarnya masih berantakan. Apa Mark akan menyadari dirinya masih belum mandi? Ah masa bodo, biar dia angkat saja dulu panggilan itu.

"Hello baby gurl" Sapa Mark sambil melambaikan tangannya ke arah kamera.

"Paan sih lo. Ga jelas" Yeri memutar matanya. Tentu Mark tak akan melihatnya, kamera Yeri sudah ia tutupi menggunakan jari

"Mana ya mukanya Yeri? Ahh sepertinya dia belum mandi yaa. Hahaha" Terlihat jelas Mark tertawa puas meledek Yeri.

"Tai lo. Apaan sih. Ganggu aja lo" Kesal, ia membuat cara bicaranya seketus mungkin.

"Keep calm sist. Actually, i don't know what to do. And you called me at the right time so yeah. Here I am, do video call with my bae" Tuturnya panjang sambil memakan camilan.

Yeah. Of course, bae means baestfriend huh. Yeri membatin.

Dari mana sahabatnya ini belajar menggombali peremluan? Mana Mark yang polos?!

Bingung tak mendapat jawaban dari Yeri, Mark memanggilnya lagi, memastikan apakah gadis itu tertidur atau tidak.

"Belom. Mungkin bentar lagi. Masih belom ngantuk." Balas Yeri singkat

"Wait a minute" Mark Nampak beranjak dari kasurnya lalu mengambil gitar. Setelahnya ia memposisikan handphonenya agar berdiri menggunakan beberapa sanggahan.

"Ikutin kata kata gue. Sekarang tidur posisi miring terus hp nya lo taro depan muka lo. Sandarin pake apa kek. Udah gue selese nyanyiin harus tidur ya" Kata Mark sambil memposisikan gitar miliknya.

"Iya bawel. Eh ngomong ngomong, besok di bis, duduk sama gue ya" Pinta Yeri

"Sip." Mark membalas dengan singkat.

Ia mulai memetik gitarnya lembut. Ia menyanyikan lagu yang sedang hype di kalangan remaja.

We are still kids, but we're so in love
Fighting against all odds
I know we'll be alright this time
Darling, just hold my hand
Be my girl, I'll be your man
I see my future in your eyes

Baby, I'm dancing in the dark, with you between my arms
Barefoot on the grass, listening to our favorite song
I have faith in what I see
Now I know I have met an angel in person
And she looks perfect
I don't deserve this
You look perfect tonight

Perfect -Ed Sheeran

Lucu dan miris di saat yang bersamaan, saat mengingat bahwa dulu kita pernah sedekat nadi, sampai sekarang sudah sejauh matahari.

Friendzone ; MarkriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang